Produksi SDM Implementasi Strategik

61 Berdasarkan analisis tersebut, strategik yang paling efektif dilakukan oleh unit usaha Agroindustri tepung gandum adalah 1 Melakukan pengutuhan sarana dan prasarana unit usaha agroindustri tepung gandum skor 30,20; 2 membangun kemitraan dengan industri industri makanan dengan tetap menjaga mutu produk skor 29,0 ; 3 Meningkatkan produksi dan produktivitas dalam menghadapi permintaan tepung gandum yang semakin meningkat skor 24, 4 Meningkatkan peran manajer dalam mengembangkan unit usaha Agroindustri tepung gandum skor 18,8 5 Mengembangkan kelembagaan gapoktan dalam agribisnis gandum untuk mengatasi perubahan kultur masyarakat skor 17,6, 6 Aktif menjalin kerjasama dengan stake holder terkait dalam menghadapi permasalahan tepung gandum skor 16,2. Setelah pembobotan terhadap unsur-unsur SWOT dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor kepentingan dari setiap alternatif strategik yang diperoleh dalam analisis SWOT berdasarkan jumlah akumulasi keterkaitan antar unsur SWOT yang menghasilkan strategik tersebut tercantum pada Tabel 19. dan Lampiran 11. Selanjutnya dari hasil penjumlahan itu, masing-masing alternatif strategik diberi peringkat ranking yang merupakan urutan strategik terbaik berdasarkan kondisi usaha saat ini. Dari 12 alternatif strategik yang diperoleh dalam analisis SWOT dipilih alternatif strategik untuk diimplementasikan dari 6 rangking tertinggi, yaitu ranking 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

4.4.7. Implementasi Strategik

Strategik yang telah dirumuskan pada analisis SWOT tersebut perlu diimplementasikan pada kebijakan usaha. Langkah-langkah tersebut diimplementasi pada aspek produksi, Sumber Daya Manusia SDM, pemasaran dan pengembangan. Uraian implementasi strategi yang dimaksud adalah :

1. Produksi

Alternatif strategik yang dapat dilakukan oleh unit usaha Agroindustri tepung Gandum antara lain dengan melakukan pengutuhan terhadap sarana dan prasarana agroindustri tepung untuk mengoptimalkan unit agroindustri dalam menhasilkan produksi tepung gandum. Penambahan gudang perlu di lakukan sebagai penyimpanan bahan baku gandum kering karena pada saat panen raya produk cukup melimpah. Gudang tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan produk tepung hasil produksi penepungan gandum. Penambahan alat pengemas serta perbaikan bangunan tempat unit agroindustri tepung te rsebut perlu dilakukan agar mutu produk yang dihasilkan 62 lebih meningkat mengingat tepung sebagai bahan konsumsi sehingga harus bersih dan hygienis. Dari segi produksi bahan baku untuk unit usaha Agroindustri tepung gandum perlu dilakukan peningkatan produksi dan produktivitas Gandum petani. Rataan produktivitas gandum petani kelompok tani gandum ini masih sekitar 1,9 tonha perlu ditingkatkan dengan penggunaan benih unggul dan pupuk berimbang. Selain untuk menepung gandum, alat penepung juga dapat di pakai komoditi serelia lainnya untuk meningkatkan kapasitas produksi unit Agroindustri tepung gandum. Waktu kerja agroindustri tepung gandum yang musiman dapat diantisipasi dengan memanfaatkan alat penepung gandum bila tidak digunakan dengan substitusi komoditi serelia lain sehingga agroindustri tepung semakin bernilai ekonomis .

2. SDM

Implementasi alternatif strategik pada aspek SDM adalah memberdayakan peran manager dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan dan mengontrol semua kegiatan usaha Agroindustri tepung gandum. Unit usaha Agroindustri tepung gandum harus aktif menjalin kerjasama dengan stake holder terkait dalam menghadapai permasalahan Gandum. SDM pengelola dan Gapoktan perlu ditingkatkan melalui pelatihan, magang maupun study banding. Implementasi strategik ini membutuhkan uluran tangan pemerintah mengingat petani memiliki kemamampuan yang sangat terbatas baik dari segi modal maupun kerjasama dengan stake holder terkait. Kemampuan teknis maupun manajemen anggota perlu dibina secara berkelanjutan sehingga keberadaan Gapoktan Gandum semakin nyata. Petani dididik menjadi petani yang berorientasi bisnis bukan sekedar memenuhi kebutuhan sendiri sehingga peran kelembagaan petani yang kuat makin nyata dalam usaha tani dan agribisnis gandum petani anggota.

3. Pemasaran