Titik Impas BEP Kekuatan

44 sensitif dengan perubahan biaya-biaya tetap maupun variabel. Hal ini disebakan waktu kerja agroindustri tepung gandum yang hanya 3 tiga bulan dalam setahun, untuk itu perlu dikaji pemanfaatan penepung untuk komoditi serealia lainnya dengan mepertimbangkan waktu kerja agroindustri tepung tidak beroperasi sehingga BCR nya lebih besar lagi.

5. Titik Impas BEP

Analisis Titik Impas BEP merupakan suatu gambaran kondisi produksi yang harus dicapai untuk melampaui titik impas. Proyek dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada suatu periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung sehingga proyek tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga tidak memperoleh laba. Berdasarkan analisis perhitungan BEP Lampiran 3 dapat diketahui bahwa titik impas untuk usaha Agroindustri tepung Gandum pada penjualan senilai 127.714.414,64 rupiah. Jadi diperlukan produksi sebesar 19.648,37 Kg tepung gandum untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan. 4.4. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri Tepung Gandum 4.4.1 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal unit usaha Agroindustri tepung gandum berupa kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses serta kondisi eksternal unit usaha agroindustri tepung gandum yang meliputi peluang opportunities dan ancaman threats yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha unit Agroindustri tepung gandum. Dari hal tersebut dapat diidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk menetapkan posisi unit usaha Agroindustri Tepung Gandum dengan menggunakan matriks internal–eksternal IE Matriks, dipetakan posisi suatu perusahaan dalam suatu diagram. Setelah mengetahui posisi perusahaan, selanjutnya hasil analisis tersebut digunakan untuk merumuskan alternatif starategik bisnis ke dalam analisis SWOT. Berikut ini dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman unit usaha Agroindustri Tepung Gandum di Gapoktan Gandum , yaitu :

1. Kekuatan

a. Mutu Tepung Gandum Lebih Baik 45 Tepung gandum utuh whole wheat flour whole meal diperoleh dengan cara menggiling seluruh bagian biji gandum secara utuh, yaitu endosperm, barm dan germ. Teksturnya kasar dan berarna kecoklatan. Tepung gandum mengandung gluten sekitar 8-13.Tepung gandum mengandung serat 3-4 kali lebih banyak dibanding tepung terigu dan kandungan gizinya juga lebih unggul.Departemen Pertanian, 2008 b. Ketersediaan lahan Lahan untuk pertanaman gandum di Kabupaten Bandung masih terbuka luas, potensi lahan yang dimiliki 35 Ha Dinas Perkebunan Kabupaten Bandung,2009. Pola tanam gandum di Kabupaten Bandung dilakukan pada 1 kali musim tanam dalam setahun secara khusus dengan pola monokultur. Ketersediaan lahan ini sangat mendukung potensi pengembangan gandum di Kecamatan Cikancung secara khusus. c. Jaringan Pemasaran Sederhana Unit usaha Agroindustri Tepung Gandum di Gapoktan Gandum memperoleh bahan baku dari petani anggota Gapoktan melalui ketua kelompok tani. Proses Penepungan Gandum dilakukan di unit usaha Agroindustri Tepung Gandum. Tepung Gandum yang dihasilkan dibeli oleh konsumen yakni industri makanan skala rumah tangga Kelompok Usaha Wanita Wahana Sejahtera. Gandum kering yang dihasilkan petani tidak lagi dijual ke pedagang pengumpul melainkan langsung diolah di unit agroindustri tepung gandum. Demikian juga dengan tepung gandum yang diproduksi, gapoktan langsung menjual kepada konsumen. d. Gapoktan Mandiri Gapoktan Gandum dapat dikategorikan sebagai Gapoktan mandiri Peraturan Menteri Pertanian No.273KptsOT.16042007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani, karena : 1 Gapoktan Gandum sudah menyusun aturan norma tertulis ADART, dan pengadministrasian anggota gapoktan sudah terlaksana hanya saja masih perlu dibentuk wadah koperasinya. 2 Gapoktan memberikan pelayanan dalam menunjang usaha anggotanya, baik dalam penyediaan saprodi maupun sarana pengolahan, 3 Keanggotaan petani dalam Gapoktan saat ini hanya terbatas pada diwajibkannya petani menggunakan input produksi sesuai 46 kesepakatan dengan Gapoktan, menentukan jadwal tanam, kewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Gapoktan dan pemupukan modal melalui iuran atau simpanan anggota e Manajer Agroindustri Tepung Profesional Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota, skala usaha dan jumlah unit kegiatan organisasi, maka peran seorang manajer profesional merupakan kekuatan bagi pengembangan unit usaha Agroindustri Tepung Gandum Manajer Agroindustri Tepung Gandum ini sebelumnya telah berpengalaman menekuni bisnis pengolahan padi dan sudah dilakukan pembinaan dan pelatihan terhadap manajer agroindustri tepung gandum ini. Sehingga, Gapoktan diharapkan mampu menerapkan manajemen korporasi farmer enterprise untuk menjalankan sistem usaha agribisnis gandum. f. Lokasi Agroindustri Tepung Strategik Lokasi unit usaha Agroindustri tepung gandum terletak di sentra pertanaman gandum, di kabupaten Bandung, sehingga memudahkan dalam pengolahan gandum menjadi tepung. Unit usaha agroindustri gandum juga berada di wilayah propinsi Jawa barat dan dekat dengan DKI. Jakarta serta berada dilokasi yang didukung dengan adanya jalan raya sehingga memliki kemudahan dalam transportasi untuk pemasarannya.

2. Kelemahan