11
Penggabungan kelompok tani ke dalam Gapoktan dilakukan agar kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan
sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi
tawar. Dengan basis Gapoktan posisi tawar dan efisiensi dapat ditingkatkan, Gapoktan ditingkatkan menjadi pemasok supplier yang pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani di pedesaan.
Gapoktan melakukan fungsi-fungsi, sebagai berikut : 1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar
kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga; 2. Penyediaan saprotan pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan
lainnya serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya; 3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit pinjaman kepada
para petani yang memerlukan; 4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota penggilingan, grading,
pengepakan dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah; 5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan menjual produk petani
kepada pedagangindustri hilir Permentan,2007.
2.4. Usaha Agroindustri
Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Azis, A.1992
Agroindustri adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan yang dihasilkan dari usaha pertanian dalam pengertian luas, baik dari pertanian
tanaman pangan maupun non pangan, peternakan ataupun perikanan. Agroindustri merupakan industrialisasi dibidang pertanian dalam rangka
peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian yang kemudian berdampak dalam peningkatan kualitas hasil, peningkatan penyerapan tenaga
kerja, peningkatan ketrampilan produsen, dan peningkatkan pendapatan Departemen Pertanian, 1997.
12
Kebutuhan dunia akan produk hasil agroindustri cenderung semakin mengandalkan pasokan dari negara berkembang, pada saat di mana negara
maju lebih menggeluti bisnis yang berbasis pada kegiatan manufaktur dan jasa. Agroindustri merupakan suatu kegiatan yang pada saat ini seharusnya mampu
mengangkat pendapatan nasional Indonesia. Potensi sumber daya Indonesia dinilai sangat melimpah sehingga pemanfaatannya harus mendapat prioritas
tersendiri dalam kegiatan pembangunan. Penerapan hasil riset dan teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya
pertanian ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan. Akan tetapi kesemuanya itu seyogyanya dilakukan dengan memperhatikan
berbagai aspek sosial agar di satu pihak dapat menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat dan di lain pihak menjaga
keberlanjutan bagi generasi mendatang.
2.5. Pengembangan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi.
Syaukat 2002 mengatakan bahwa pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
1. Kemampuan usaha kecil, menengah dan koperasi dijadikan kekuatan
utama pengembangan ekonomi berbasis lokal. 2.
Kemampuan usaha kecil, menengah dan koperasi dalam peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing.
3. Menghasilkan produk yang bermutu dan berorientasi pasar domestik
maupun ekspor. 4.
Berbasis bahan baku domestik. 5. Substitusi
impor. Syaukat 2002 mengatakan bahwa langkah-langkah operasional
pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi adalah : 1.
Tahap pertama : a. Penumbuhan iklim usaha kondusif.
b. Kebijakan persaingan sehat dan pengurangan distorsi pasar. c. Kebijakan ekonomi yang memberikan peluang bagi usaha kecil,
menengah, dan koperasi untuk mengurangi beban biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi.
d. Kebijakan penumbuhan kemitraan dengan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan saling menguntungkan.
2. Tahap kedua :
13
a. Dukungan penguatan.
b. Peningkatan mutu SDM usaha kecil, menengah dan koperasi. c. Peningkatan penguasaan teknologi.
d. Peningkatan penguasaan informasi. e. Peningkatan penguasaan modal.
f. Peningkatan penguasaan pasar. g. Perbaikan organisasi dan manajemen.
h. Pencadangan tempat usaha. i. Pencadangan bidang-bidang usaha.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab tingginya kemampuan untuk bertahan bagi industi kecil dalam menghadapi krisis Haryadi, 1998 adalah :
1. Jenis produksi yang dihasilkan memang benar-benar kebutuhan masyarakat.
2. Bahan baku yang mendukung aktivitas industri didatangkan dari luar atau
daerah desa sekitar industri beroperasi. 3.
Industri kecil merupakan usaha yang padat karya dan bukan padat modal. 4. Tidak
menggunakan material
impor, baik sebagai bahan baku maupun sebagai bahan pendukung bagi industri kecil tersebut.
Menurut Haryadi 1998, ada lima aspek yang berkaitan erat dengan perkembangan usaha kecil, yaitu aspek pemasaran, produksi,
ketenagakerjaan, kewirausahaan dan akses kepada pelayanan. Dalam hal ini pemasaran, tujuan dan orientasi pasar penting bagi perkembangan suatu
usaha. Tujuan dan orientasi pasar akan menentukan pilihan-pilihan strategi
adaptasi yang akan diambil dalam mengatasi kendala-kendala yang akan dihadapi khususnya yang berkaitan dengan struktur pasar bahan baku produk.
Pengembangan usaha kecil Haryadi, 1998 meliputi : 1.
Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha kecil.
2. Mewujudkan usaha kecil menjadi usaha yang efisien, sehat dan memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi
pembangunan ekonomi nasional. 3.
Mendorong usaha kecil agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan.
14
4. Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan usaha kecil dalam kompetisi di tingkat nasional maupun
internasional.
2.6. Analisis Kelayakan Usaha