33
Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pertanian No.273KptsOT.16042007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Petani, Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan sebagai berikut : a. Adanya pertemuanrapat anggotarapat pengurus yang diselenggarakan
secara berkala dan berkesinambungan b. Disusunnya rencana kerja Gapoktan secara bersama dan dilaksanakan
oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi.
c. Memiliki aturannorma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama. d. Memiliki pencatatanpengadministrasian setiap anggota organisasi yang
rapih. e. Memfasilitasi kegiatan–kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.
f. Menfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar. g. Sebagai sumber, serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha
para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya. h. Adanya jalinan, kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain.
i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usahakegiatan Gapoktan.
4.2. Analisis Usaha Tani Gandum
Analisis usahatani gandum dilakukan kepada petani anggota Gapoktan Gandum. Analisis ini bertujuan untuk melihat berapa besar keuntungan petani bila
melakukan usaha tani gandum, maka dilakukan analisis terhadap petani anggota seperti terlihat dalam Tabel 8 dan Lampiran 13.
34
Tabel 8. Analisis Pendapatan Rataan Usahatani Gandum Per musim
No Deskripsi
Satuan Anggota
Gapoktan Kontribusi thdp
biaya
A Luas tanam
Ha 0,28
B Produksi
Kg 536,67
C Produktivitas
KgHa 1946,67
Jarak tanam 20 x 40 cm D
Harga jual RpKg
4.000,00 E
Penerimaan Rp
2.146.667,00 F
Biaya Total Rp
1.189.666,67 - Benih
Rp 82.500,00
6,9 - Pupuk
Rp 212.500,00
17,9 - Sewa lahan
Rp 177.500,00
14,9 -Tenaga kerja
Rp 663.833,30
55,8 - Biaya lain-lain
Rp 53.333,30
4,5 G
Pendapatan Rp
957.000,00 H
RC atas biaya total EF 1,80
I Biaya pokok FB
Rp 2216,77
Data : diolah Dari data yang diperoleh lampiran 14 diketahui bahwa; produktivitas rataan
gandum di Kabupaten Bandung yaitu 1,95 TonHa. berpengaruh terhadap produktivitas gandum. Pola tanam yang dilakukan tani di Kabupaten Bandung ini
merupakan pola tanam monokultur yang dilakukan secara khusus. Jarak tanam gandum tersebut 20 x 40 cm. Hasil panen petani anggota Gapoktan dijual kepada
ketua kelompok tani dalam bentuk gandum kering KA maks 12 dengan harga Rp 4.000 per Kg. Pembayaran dilakukan secara langsung. Rataan penerimaan
petani anggota Gapoktan Rp 4.000Kg. Ukuran efisiensi pengelolaan usahatani dapat dilihat dengan menggunakan
koefisien perbandingan penerimaan dan biaya rasio RC, Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai rasio RC petani anggota 1,80 ini menunjukkan , usaha tani gandum
efisien dan menguntungkan, karena imbalan yang diperoleh masih lebih tinggi dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan.
Harga pembelian gandum kering di tingkat petani Rp. 4000Kg, Dari perhitungan biaya pokok usaha tani gandum dimana biaya pokok merupakan perbandingan total
pengeluaran usaha tani gandum Rp dengan jumlah produksi gandum kg. menunjukkan bahwa petani anggota Gapoktan akan rugi bila menjual gandum
kering dibawah Rp 2.216 per kg , seperti dicantumkan dalam Tabel 8.
35
4.3. Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Tepung Gandum