31
sampai dengan tahun 2008 kondisi cuaca di Kabupaten Bandung cukup optimal untuk petani dalam melakukan usaha tani gandum. Selain itu juga didukung adanya
perolehan bantuan dana dari pemerintah baik dalam bentuk APBD dan APBN untuk usaha tani gandum. Pada tahun 2009, penanaman gandum dilakukan di 2 kecamatan
saja yakni Arjasari, CikancungMandalasari. Hal ini dikarenakan petani melakukan penanaman dengan modal sendiri dan hanya mendapatkan bantuan pemerintah
berupa bibit yang berasal dari APBD Kabupaten Bandung. Adapun penanaman gandum di Kabupaten Bandung tersebar di beberapa kecamatan, seperti Ciwidey,
Sindang Kerta, Arjasari, Cikancung,Pasir Jambu, dan Mandalasari. Masalah yang banyak dihadapi oleh petani gandum adalah penentuan masa
tanam yang tepat. Dalam beberapa tahun terakhir kondisi cuaca di Kabupaten Bandung sulit di prediksi, hal ini karena musim hujan yang bergeser. Selain itu juga
petani mengalami masalah dalam penanganan pasca panen dan juga pemasarannya. Selama ini petani menjual gandum dalam bentuk kering kepada pedagang pengumpul.
Pedagang pengumpul memiliki posisi yang cukup kuat untuk menentukan harga sehingga harga di tingkat petani menjadi rendah. Dengan adanya kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil seperti yang sudah berjalan di Gapoktan Gandum memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani gandum serta memutus rantai
tataniaga gandum yang biasanya melalui pengumpul. Keberadaan agroindustri tepung gandum di Gapoktan Gandum, telah membantu petani mengatasi masalah
penanganan pasca panen, sehingga dapat diterima pasar industri makanan dan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tepung gandum di daerah tersebut
khususnya di Kabupaten Bandung.
4.1.1. Unit Usaha Agroindustri Tepung Gandum
Lokasi unit usaha agroindustri tepung gandum yang dijadikan obyek kajian terletak di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung Provinsi Jawa
Barat. Unit usaha yang dijadikan obyek kajian adalah Unit Usaha Agroindustri Tepung Gandum di Gapoktan Gandum yang memiliki 1 unit alat perontok , 1
unit alat penyosoh, 1 unit alat penepung kapasitas 55 Kgjam, 1 unit pengayak tepung.
Penggabungan kelompok tani ke dalam Gapoktan dilakukan agar kelompok tani dapat lebih berdaya dan berhasil guna, dalam penyediaan
sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usahatani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam
peningkatan posisi tawar Peraturan Menteri Pertanian
32
No.273KptsOT.16042007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.
Lokasi unit usaha agroindustri tepung gandum Gapoktan Gandum berada di Kecamatan Cikancung, memiliki lahan seluas 20 m
2
yang terdiri dari bangunan tempat agroindustri tepung dan perlengkapannya. Lokasi usaha ini
cukup strategik karena berada di sentra pertanaman gandum di Kabupaten Bandung .
Gapoktan diharapkan mampu melakukan fungsi-fungsi berikut :
a.
Satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar
b.
Penyediaan sarana produksi pertanian saprotan dan menyalurkannya kepada para petani melalui kelompoknya
c.
Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kreditpinjaman kepada para petani yang memerlukan
d.
Melakukan proses pengolahan produk para anggota penyosohan, penggilingan, pengepakan dan lainnya yang dapat meningkatkan skor
tambah
e.
Menyelenggarakan perdagangan, memasarkanmenjual produk petani kepada pedagangindustri hilir.
Gapoktan Gandum merupakan sebuah organisasi petani gandum yang kuat. Petani yang bergabung dalam Gapoktan Gandum berlokasi di
Kabupaten Bandung yang terdiri dari 2 kelompok tani dari 3 Desa. Jumlah petani yang tergabung dalam Gapoktan Gandum berjumlah 80 petani ,
dengan potensi lahan 35 Ha. Struktur organisasi unit usaha Agroindustri Tepung Gandum dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai berikut :
Gambar 3. Struktur Organisasi unit usaha Agroindustri Tepung Gandum di Gapoktan Gandum, Kabupaten Bandung, Tahun 2009.
Ketua Gapoktan Manager Aep Wahyudin
Sekretaris Rohmat
Bendahara Asep
Seksi Pemasaran Entu
Seksi Pemberdayaan Alat Yayan
33
Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pertanian No.273KptsOT.16042007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Petani, Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan sebagai berikut : a. Adanya pertemuanrapat anggotarapat pengurus yang diselenggarakan
secara berkala dan berkesinambungan b. Disusunnya rencana kerja Gapoktan secara bersama dan dilaksanakan
oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipasi.
c. Memiliki aturannorma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama. d. Memiliki pencatatanpengadministrasian setiap anggota organisasi yang
rapih. e. Memfasilitasi kegiatan–kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.
f. Menfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar. g. Sebagai sumber, serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha
para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya. h. Adanya jalinan, kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain.
i. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usahakegiatan Gapoktan.
4.2. Analisis Usaha Tani Gandum