yang tercipta dapat selaras dengan lingkungan sekitar dan mampu meminimalisasi dampak kerusakan yang terjadi dengan terciptanya ruang tersebut.
Secara hierarkis bioregion terdiri atas empat unit ruang, yaitu bioregion, sub region, unit lanskap, dan unit tempat Jones, Jones, Durrant, Loe, Hardy, M.
Atkinson, dan Kim, 1998. Dalam unit tempat terdapat nilai intrinsik yang dapat membedakan antara unit tempat satu dengan yang lainnya. Nilai intrinsik ini dapat
berupa keadaan biofisik, budaya, pemandangan, sumberdaya alami, dan lain sebagainya. Berdasarkan klasifikasi unit ruang bioregion tersebut, setiap
penggunaan ruang membutuhkan pembagian yang sesuai dengan nilai intrinsik yang terdapat di dalam unit ruang tersebut. Nilai-nilai intrisik ini kemudian akan
menjadi dasar pengembangan unit ruang berdasarkan konsep pengembangan ruang kompartemen Odum 1969.
Dalam kompartemen Odum 1969 suatu ekosistem dibagi menjadi empat kategori, yaitu daerah produksi production area, daerah lindung protection
area, daerah urban dan industri urbanindustrial area, dan daerah yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan compromise area. Pembagian ini
dimaksudkan agar tercipta suatu sistem yang terintergrasi satu sama lain di mana tiap unit ruang yang ada dibangun berdasarkan potensi alam dan budaya yang ada.
Melalui pendekatan ini, diharapkan Kota Banjarmasin dengan potensi sungainya mampu dikembangkan menjadi suatu kota yang berorientasi sungai dan alam.
1.2 Tujuan
Studi ini bertujuan untuk menyusun konsep rencana lanskap Kota Banjarmasin berbasis bioregion berdasarkan kompartemen Odum.
1.3 Manfaat
Konsep rencana lanskap dalam studi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menyusun rencana lanskap lebih lanjut dan menjadi arahan dalam
pembangunan kawasan perkotaan yang berkelanjutan.
1.4 Kerangka Berpikir
Studi ini berlokasi di wilayah Kalimantan Selatan yang terdiri dari atas beberapa Daerah Aliran Sungai DAS. Berdasarkan pendekatan bioregion
wilayah studi dibatasi dalam lingkup ruang DAS, khususnya yang berada dalam batas administrasi Kota Banjarmasin. Wilayah DAS ini merupakan batas yang
ditentukan dalam upaya untuk menginisiasi batas bioregion secara hierarkis. Selanjutnya berdasarkan batas DAS akan ditentukan batas sub DAS, sub sub DAS
dab seterusnya. Daerah Aliran Sungai DAS yang membentuk Kota Banjarmasin antara lain DAS Barito dan DAS Martapura yang tersusun dalam sub DAS-sub
DAS yang menciptakan karakter khusus di tiap daerah. Sub DAS tersebut berupa sub DAS Barito Hilir dan sub DAS Martapura.
Pertambahan penduduk yang menyebabkan peningkatan ruang hidup seringkali menyebabkan pertumbuhan kota yang tidak terarah urban sprawl,
sehingga menimbulkan kerusakan dan mempercepat degradasi lingkungan, termasuk kawasan sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rencana kawasan
kota sungai yang mampu menjaga keseimbangan alam. Pendekatan dalam perencanaan lanskap kota Banjarmasin yang diterapkan dalam studi ini berbasis
pada bioregion. Selanjutnya berdasarkan unit bioregion tersebut dilakukan penyepadanan untuk menentukan ruang-ruang kota berdasarkan kompartemen
Odum. Konsep bioregion terbagi menjadi empat unit berupa unit bioregion, unit
sub bioregion, unit lanskap, dan unit tempat. Unit-unit ini terbentuk berdasarkan biofisik dan unit budaya yang terdapat di sub DAS Barito Hilir dan sub DAS
Martapura. Dari unit-unit bioregion tersebut, maka tercipta suatu karakter lanskap bioregion sungai.
Karakter-karakter tersebut kemudian disepadankan dengan kriteria kompartemen Odum yang membagi penggunaan lahan menjadi empat kategori,
yaitu daerah perkotaan industri, daerah produksi, daerah lindung dan daerah kompromi. Daerah lindung dalam penelitian ini disusun berdasarkan
pergergerakan sungai untuk 25 tahun mendatang dan sebaran kantung air. Dari hasil penyepadanan kompartemen Odum dan konsep bioregion, maka
menghasilkan konsep perencanaan Kota Banjarmasin 25 tahun mendatang yang berkelanjutan dan selaras alam.
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Karakteristik kawasan sub DAS Barito Hilir dan sub DAS Martapura Kawasan Kalimantan
Selatan
Sub DAS Barito Hilir dan Sub DAS Martapura
Unit Bioregion : • Bioregion
• Sub bioregion • Landscape unit
• Place unit Odum’s Compartmental Model
A. Production environments
B. Protection environments
C. Compromise environments
D. Urban-industrial environments
Pergerakan Sungai Alalak,
Barito, dan Martapura
Unit Budaya : • Sosial-budaya
• Sosial-ekonomi • Aktivitas dan
kepentingan pengguna
Biofisik : • Topografi
• Hidrologi • Land use
• Land cover • Tanah
• Batuan
Konsep Perencanaan Kota Banjarmasin 25 Tahun Mendatang Yang Berkelanjutan dan Selaras Alam
DAS Barito dan DAS Martapura
II . TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Lanskap