cxlviii
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Karakter data penelitian yang telah dikumpulkan sangat menentukan teknik analisis yang digunakan. Oleh karena itu, sebelum analisis data secara
inferensial untuk kepentingan pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu data- data tersebut perlu diadakan pemeriksaan atau diuji. Pengujian yang dilakukan
menyangkut 1 uji normalitas, dan 2 uji signifikansi dan linearitas regresi sederhana. Berikut ini diketengahkan hasil pengujian tersebut.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan dengan mempergunakan teknik Liliefors Sudjana, 1992: 466-467. Pengujian normalitas terhadap data kemampuan
menulis eksposisi Y menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0,0933 lihat lampiran 11A, halaman 194. Daftar nilai kritis L untuk Uji Liliefors dengan n = 80 dan
taraf nyata a =0,05 diperoleh L
t
= 0,099. Dari perbandingan di atas tampak L
o
lebih besar daripada L
t
, sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis eksposisi Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian normalitas terhadap data kecerdasan emosional X
1
menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0,0838 lihat lampiran 11B, halaman 197 Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan n = 80 dan taraf nyata a = 0,05
diperoleh L
t
= 0,099. Dari perbandingan di atas tampak bahwa L
o
lebih kecil daripada L
t
sehingga dapat disimpulkan bahwa data kecerdasan emosional X
1
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas terhadap data penguasaan struktur kalimat X
2
menghasilkan L
o
maksimum sebesar 0,0619 Lihat Lampiran 11C, halaman 200.
cxlix Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan n = 80 dan taraf nyata a = 0,05
diperoleh L
t
= 0,099. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih kecil daripada
L
t
, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penguasaan struktur kalimat X
2
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas dan Signifikansi Regresi
Dalam bagian ini akan diuji apakah persamaan regresi sederhana Y atas X
1
dan Y atas X
2
linear dan signifikan. Hasil analisis regresi sederhana Y atas X
1
diperoleh persamaan Ŷ = -18,285 + 0,6425 X
1
Lihat lampiran 13 A, halaman
214. Tabel Anava untuk uji linearitas dan signifikansi regresi Ŷ = -18,285 +
0,6425 X
1
masing-masing menghasilkan F
o
sebesar 37,91 dan 1,46 Lihat Tabel Anava pada Lampiran 14B halaman 221. Dari daftar distribusi F pada taraf nyata
a = 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 78 untuk hipotesis 1 bahwa regresi tidak signifikan berarti diperoleh F
t
= 3,96; dan dengan dk pembilang 33 dan dk penyebut 45 untuk hipotesis 2 bahwa regresi bersifat linear diperoleh F
t
sebesar 1,71. Tampak bahwa hipotesis nol 1 ditolak karena F
o
lebih besar daripada F
t
. Dengan demikian, koefisien arah regresi nyata sifatnya, sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh signifikan berarti. Sebaliknya, hipotesis nol 2
diterima karena F
o
lebih kecil daripada F
t
. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa regresi Y atas X
1
linear dapat diterima. Analisis regresi sederhana Y atas X
2
menghasilkan persamaan regresi Ŷ = 21,28 + 1,9175 X
2
Lihat lampiran 13B halaman 215 masing-masing menghasilkan F
o
sebesar 134,228 dan 1,45 Lihat tabel Anava pada Lampiran 14 D halaman 226. Dari daftar distribusi F pada taraf nyata a = 0,05 dengan dk
cl pembilang 1 dan dk penyebut 78 untuk hipotesis 1 bahwa regresi tidak
signifikan atau tidak berarti diperoleh F
t
= 3,96; dan dengan dk pembilang 18 dan dk penyebut 60 untuk hipotesis 2 bahwa regresi bersifat linear diperoleh F
t
sebesar 1,78. Tampak bahwa hipotesis nol 1 ditolak karena F
o
lebih besar daripada F
t
sebesar 1,45. Dengan demikian, koefisien arah regresi nyata sifatnya, sehingga dari segi ini karena F
o
lebih kecil daripada F
t
. Jadi, regresi Y atas X
2
berbentuk linear dapat diterima. Sedangkan persamaan regresi ganda Y atas X
1
X
2
diperoleh persamaan garis regresi
Ŷ = -6,09 + 0,315X
1
+ 1,32X
2
masing-masing menghasilkan t
1
= 2,37, t
2
= 5,57. Dari daftar distribusi t dengan dk 77 a = 0,05 diperoleh t
t
= 1,66. Tampak bahwa t
1
t
t
dan t
2
t
t
, ini berarti koefisien regresi Y atas X
1
X
2
signifikan. Diagram pencar regresi linear Y atas X
1
dengan persamaan Ŷ = -8,285
+ 0,6425 X
1
dapat diwujudkan sebagai berikut.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
50 100
150 200
Gambar 6. Diagram Pencar Regresi Linear Sederhana Y atas X
1
Y
X
1
Ŷ = -18,285 + 0,6425 X
1
cli Diagram pencar regresi linear Y atas X
2
dengan persamaan Ŷ = 21,28 +
1,9175 X
2
dapat diwujudkan sebagai berikut.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 20
30 40
Gambar 7. Diagram Pencar Regresi Linear Sederhana Y atas X
2
C. Pengujian Hipotesis