23 hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya
dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.
1.5.5 Analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunity, Threats
1.5.5.1 Pengertian Analisis SWOT
Menurut Thompson 2008 : 97 Analisis SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan
sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi.
Analisis SWOT adalah merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
dalam yaitu Strengths, Weakness dan faktor eksternal luar yaitu, Opportunity dan
Threats.Analiasis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :
1. Strengths kekuatan merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness kelemahan merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianaliasis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri. 3.
Opportunity peluang merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats ancaman merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
1.5.5.2 Matrik SWOT
Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti
pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Matrik SWOT
Strenght S Weaknes W
Opportunity O Strategi SO
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang Strategi WO
Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang Threats T
Strategi ST Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti, 2006 Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai
berikut :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
25 Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untukmemperbaiki kelemahan
internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi
kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
1.6 Definisi Konsep
Menurut Masri Singarimbun, 1995: 33, konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, individu yang
menjadi pusat perhatian. Konsep penelitian sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kekacauan atau kesalahpahaman yang dapat mengaburkan tujuan penelitian.Adapun defenisi
konsep dalam penelitian ini adalah: 1.
Strategi adalah: program untuk menentukan dan mencapai tujuan dari perusahaan Hotel Hermes One dan mengimplementasikan misinya.
2. Manajemen Pemasaran: proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan,
pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan perusahaan.
3. Strategi Pemasaran : strategi yang disatukan, luas, terintegrasi dan komperensif
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi.
4. Analisis SWOT : identifikasiberbagaifaktor secara
sistematisuntukmerumuskanstrategiorganisasi. Analisisinididasarkan pada
logikayangdapatmemaksimalkankekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaandapatmeminimalkankelemahan
weakness dan ancaman threats.
27
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Menurut Moleong 2006: 34 agar mencapai tujuan penelitian maka dipergunakan satu metode. Maka dari itu, agar penulis dapat mencapai tujuan itu maka metode penelitian yang
penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan demikian, penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang di teliti dan
diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Hotel Hermes One jl. Teuku Umar Penanggalan Kota Subulussalam, Aceh.
2.3 Informan Penelitian
Hendarso dalam Usman 2009:56 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga
subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan informan yang terdiri dari:
1. Informan Kunci
Direktur Hotel Hermes One Kota Subulussalam 2.
Informan Utama Kepala Bagian Pemasaran Hotel
3. Informan Tambahan
Pelanggan Hotel Hermes One Kota Subulussalam
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen
sebagai berikut: a.
Wawancara Mendalam, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau sejumlah pihak yang terkait dan
berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.
b. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 2.
Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a.Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang di teliti ataupun .
b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dengan menggunakan catatan-catatan atau dalam bentuk dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. Data yang dimaksud bisa merupakan
29 undang-undang, peraturan, hasil studiriset, pernyataan, teori yang relevan, serta bahan
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2.5 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan metode penelitian, analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT. SWOT adalah perangkat umum yang di desain dan
digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan, termasuk permasalahan yang dihadapi. Jadi, Analisa SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan
peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahn Weakness dan ancaman Threats.
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, produksioperasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan
adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan, pemasok, pasar, dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors
Analysis Summary IFAS dan matriks External Factors Analysis Summary EFAS. a. Matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan
menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS.
Tahapannya adalah: 1.
Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting
sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00 3.
Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk katagori kekuatan diberi nilai mulai dari 1
sampai dengan 4 sangat baik. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan
jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4. 4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor 5.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya.
31 Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS
Faktor-Faktor Strategi Internal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot x Rating
4 Kekuatan
1……………….. 2………………..
3……………….. Kelemahan
1……………….. 2………………..
3……………….. Total
Sumber : Rangkuti 2009
b. Matriks External Factors Analysis Summary EFAS Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan
peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks Exterrnal Factors Analysis Summary EFAS.
Tahapannya adalah sebagai berikut: 1.
Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting
sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00 3.
Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating 4,
tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika
ancamannya sedikit ratingnya 4. 4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor 5.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Tabel 3.2 Matriks Eksternal Factors Analysis Summary EFAS
Faktor – faktor Strategi Eksternal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot x Rating
4 Peluang
1……………….. 2………………..
3……………….. Ancaman
1……………….. 2………………..
3……………….. Total
Sumber : Rangkuti 2009
2. Tahapan Analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengarih terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk
33 melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan
akan memberikan suatu alternative bahwa analisis atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi. Penggabungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada
tabel 3.3. Tabel 3.3 Analisis SWOT IFAS+EFAS
Variabel Strength
Kekuatan Bobot
Weakness Kelemahan
Bobot
Sub Total A
Sub Total B
Variabel Opportunity
Peluang Bobot
Threat Ancaman
Bobot
Sub Total C
Sub Total D
Total S+O Atau
A + C Total W + T
Atau B + D
Sumber : Rangkuti 2009 Hasil yang akan diperoleh adalah:
1. Bila S A + O C W B + T D maka faktor strategis kekuatan dan peluang
mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan
2. Bila S A + O C W B + T D maka pokok masalah adalah kenyataan yang
sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di samping tantangan atau
ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari alternatif lain untuk memperkuat varibel pengamatan atau strategi lainnya.
Secara lebih rinci, sub total dari masing-masing akan dimasukkan ke dalam Diagram SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Hermes
One Hotel. Adapun Diagram SWOT seperti terlihat pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Diagram SWOT
3. Mendukung Strategi Trun
Around 1. Mendukung
Strategi Agresif
4. Mendukung Strategi Defensif
2. Mendukung Strategi
Diversifikasi
Sumber : Rangkuti 2009
Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan bauk dari penjualan, asset, profit atau
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
35 harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa
atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Kuadran 2:
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehinga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan
yang telah digambarkan pada diagram SWOT. Tabel 3.4 Matriks SWOT
IFAS
EFAS STRENGTH S
a. Tentukan
faktor-faktor kekuatan
internal WEAKNESSES W
b. Tentukan faktor-
faktor kelemahan internal
Sumber : Rangkuti 2009 a.
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b.
Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. c.
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. d.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. OPPORTUNITIES O
c. Tentukan
Faktor peluang eksternal
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS T d.
Tentukan Faktor ancaman
eksternal STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
37
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Menurut Moleong 2006: 34 agar mencapai tujuan penelitian maka dipergunakan satu metode. Maka dari itu, agar penulis dapat mencapai tujuan itu maka metode penelitian yang
penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan demikian, penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang di teliti dan
diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Hotel Hermes One jl. Teuku Umar Penanggalan Kota Subulussalam, Aceh.
2.3 Informan Penelitian
Hendarso dalam Usman 2009:56 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga
subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan informan yang terdiri dari:
4. Informan Kunci
Direktur Hotel Hermes One Kota Subulussalam 5.
Informan Utama Kepala Bagian Pemasaran Hotel
6. Informan Tambahan
Pelanggan Hotel Hermes One Kota Subulussalam
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen
sebagai berikut: c.
Wawancara Mendalam, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau sejumlah pihak yang terkait dan
berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.
d. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 4.
Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dari buku-buku, karya
ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang di teliti ataupun .
b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang di peroleh dengan menggunakan
catatan-catatan atau dalam bentuk dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-
39 sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. Data yang dimaksud bisa merupakan
undang-undang, peraturan, hasil studiriset, pernyataan, teori yang relevan, serta bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2.5 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan metode penelitian, analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT. SWOT adalah perangkat umum yang di desain dan
digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan, termasuk permasalahan yang dihadapi. Jadi, Analisa SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan
peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahn Weakness dan ancaman Threats.
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, produksioperasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan
adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan, pemasok, pasar, dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors
Analysis Summary IFAS dan matriks External Factors Analysis Summary EFAS.
a. Matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat
sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS.
Tahapannya adalah: 7.
Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
8. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting
sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00 9.
Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk katagori kekuatan diberi nilai mulai dari 1
sampai dengan 4 sangat baik. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan
jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4. 10.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor 11.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
41 12.
Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.
Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary IFAS
Faktor-Faktor Strategi Internal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot x Rating
4 Kekuatan
1……………….. 2………………..
3……………….. Kelemahan
1……………….. 2………………..
3……………….. Total
Sumber : Rangkuti 2009
b. Matriks External Factors Analysis Summary EFAS Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan
peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks Exterrnal Factors Analysis Summary EFAS.
Tahapannya adalah sebagai berikut: 7.
Tentukan dan susunlah faktor – faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan dalam kolom 1
8. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting
sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00
9. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating
untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1. Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.
10. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor
11. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 12.
Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang ebrsangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
Tabel 3.2 Matriks Eksternal Factors Analysis Summary EFAS
Faktor – faktor Strategi Eksternal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot x Rating
4 Peluang
1……………….. 2………………..
3……………….. Ancaman
1………………..
43
2……………….. 3………………..
Total
Sumber : Rangkuti 2009
2. Tahapan Analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengarih terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS
yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternative bahwa analisis
atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi. Penggabungan IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Analisis SWOT IFAS+EFAS
Variabel Strength
Kekuatan Bobot
Weakness Kelemahan
Bobot
Sub Total A
Sub Total B
Variabel Opportunity
Peluang Bobot
Threat Ancaman
Bobot
Sub Total C
Sub Total D
Total S+O Atau
A + C Total W + T
Atau B + D
Sumber : Rangkuti 2009 Hasil yang akan diperoleh adalah:
3. Bila S A + O C W B + T D maka faktor strategis kekuatan dan peluang
mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan
4. Bila S A + O C W B + T D maka pokok masalah adalah kenyataan yang
sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di samping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mencari
alternatif lain untuk memperkuat varibel pengamatan atau strategi lainnya. Secara lebih rinci, sub total dari masing-masing akan dimasukkan ke dalam Diagram
SWOT untuk mengetahui posisi dan strategi apa yang akan diterapkan pada Hermes One Hotel. Adapun Diagram SWOT seperti terlihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram SWOT
3. Mendukung Strategi Trun
Around 1. Mendukung
Strategi Agresif
4. Mendukung Strategi Defensif
2. Mendukung Strategi
Diversifikasi
Sumber : Rangkuti 2009
Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
45 ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy. Strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan bauk dari penjualan, asset, profit atau
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa
atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Kuadran 2:
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehinga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan
yang telah digambarkan pada diagram SWOT. Tabel 3.4 Matriks SWOT
IFAS STRENGTH S
e. Tentukan
faktor-faktor WEAKNESSES W
f. Tentukan faktor-
faktor kelemahan
Sumber : Rangkuti 2009 e.
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. f.
Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. g.
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. g. Strategi WT
EFAS kekuatan
internal internal
OPPORTUNITIES O g.
Tentukan Faktor peluang
eksternal STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang THREATS T
h. Tentukan
Faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
47 Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
BAB III DESKRIPSI LOKASI
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Hotel Hermes One didirikan pada tanggal 8 Agustus 2008, bertujuan untuk ikut berpartisipasi mewujudkan kembang tumbuhnya kota Subulussalam menjadi kota Madya.
Ikut mensejahterahkan kehidupan masyarakat Subulussalam. Owner memiliki visi dan misi yang mendukung Pemerintahan Kota Subulussalam menuju masyarakat Madani.
• Visi Hotel Grand Mitra Subulussalam :
“Hotel yang tepat dan nyaman untuk perjalanan bisnis anda” • Misi Hotel Grand Mitra Subulussalam :
a Memberikan pelayanan yang paripurna kepada pengunjung dengan cara:
Pengunjung diperlakukan sebagai raja. b
Memelihara dan meningkatkan pelayanan hotel yang bersih dan nyaman. c
Membantu peningkatan devisa dan pariwisata daerah. d
Menggerakkan roda pereknomian rakyat.
Hotel Hermes One terletakdi jalan Teuku Umar-Penanggalan. Hotel ini terletak di kota Subulussalam-Aceh. Daerah paling ujung Aceh yang berbatasan langsung dengan
provinsi Sumatera Utara. Dengan berdirinya hotel berbintang di Kota Subulussalam telah membuka lapangan kerja dan menaikkan Penghasilan Asli Daerah PAD serta meningkatkan
prestise Kota ini menuju Kota METRO. Hermes Group sudah mengoperasikan empat hotel di Sumatera yakni Hermes Palace
Hotel di Banda Aceh, Hermes One Hotel di Subulussalam, Hermes Agro Resort and Convention di Bintan dan Hermes Palace Hotel Medan.Hermes Palace Hotel di Banda Aceh,
mengekspansi hotel di Subulussalam yang merupakan hotel transit dibangun dengan Grand
49 Mitra Subulussalam Hotel. Hotel ini berganti nama menjadi Hermes One Hotel dengan level
bintang tiga. Adapun pelayanan dan fasilitas yang ada di Hotel Hermes One antara lain pelayanan
kamar pengnapan, aula untuk pertemuan, lobi yang nyaman, restoran yang bagus, laundry, tempat parkir yang luas dan aman, karaoke, room servise, dll.
3.2. Klasifikasi Hotel
Hotel Hermes One memiliki fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan klasifikasi bintang 3 Tiga yaitu :
3.2.1 Rooms