Topografi Geologi dan Tanah

4.2 Keadaan fisik Kawasan 4.2.1 Letak dan Luas Kawasan TNMB terletak di dua wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Provinsi Jawa Timur yaitu bagian barat berada di kabupaten Daerah Tingkat II Jember dengan luas 37.626 ha dan bagian timur berada di kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi dengan luas 20.374 ha. Kawasan TNMB secara geografis terletak antara 113º5848’’ - 113º5830’’ BT dan 8º2048’’ - 8º3348’’ LS, sedangkan secara administrasi pemerintahan terletak di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Batas-batas wilayah kawasan TNMB meliputi: a. Sebelah Utara, berbatasan dengan kawasan PT. Perkebunan Treblasala dan Perum Perhutani RPH Curahtakir. b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi dan kawasan PTPN XII Sumberjambe. c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia. d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Curahnongko, Desa Andongrejo, Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Dati II Jember, kawasan PTPN XII Kalisanen, PTPN XII Kota Blater dan RPH Sabrang.

4.2.2 Topografi

Kawasan TNMB berupa perbukitan yang berbatasan dengan kawasan pantai bagian selatan. Kawasan ini berada pada ketinggian antara 900 - 1223 mdpl. Kondisi kelerangan tanah sangat beragam, mulai dari keadan datar, landai hingga memiliki kelerangan dengan tingkat yang curam. Kawasan Meru Betiri didominasi dengan bukit-bukit yang relatif tersebar secara merata. Keadaan umum topografi di sepanjang pantai berbukit-bukit sampai bergunung-gunung dengan tebing yang curam. Pantai datar yang berpasir hanya sebagian kecil, dari Timur ke Barat adalah Pantai Rajegwesi, Pantai Sukamade, Pantai Permisan, Pantai Meru dan Pantai Bandealit. Sungai-sungai yang berada di kawasan antara lain Sungai Sukamade, Sungai Permisan, Sungai Meru dan Sungai Sekar Pisang yang mengalir dan bermuara di Pantai Selatan Jawa Gunung yang terdapat di SPTN I Sarongan antara lain: G. Betiri 1223 m dpl yang merupakan gunung tertinggi, G. Gendong 840 m dpl, G. Sukamade 806 m dpl, G. Sumberpacet 706 m dpl, G. Permisan 568 m dpl, G. Sumberdadung 520 m dpl, dan G. Rajegwesi 160 m dpl. Gunung yang terdapat di SPTN II di Ambulu antara lain: G. Rika 535 m dpl, G. Guci 329 m dpl, G. Alit 534 m dpl, G. Gamping 538 m dpl, G. Sanen 437 m dpl, G. Butak 609 m dpl, G. Mandilis 844 m dpl, dan G. Meru 344 m dpl.

4.2.3 Geologi dan Tanah

Jenis tanah di kawasan TNMB secara umum merupakan asosiasi dari jenis aluvial, regosol dan latosol. Tanah alluvial umumnya terdapat di daerah lembah dan tempat rendah sampai pantai, sedangkan regosol dan latosol umumnya terdapat di lereng dan punggung gunung. Suganda dkk 1992 dalam BTNMB 2010 menyebutkan bahwa geologi kawasan TNMB terdiri atas Aluvium, Formasi Sukamade, Formasi Puger, Formasi Batu Ampar, Anggota Batu Gamping Formasi Meru Betiri, Formasi Meru Betiri, Formasi Mandiku, dan Batu Terobosan. Aluvium, Formasi Sukamade, Formasi Puger, Formasi Batu Ampar dan anggota batu gamping Formasi Meru Betiri berasal dari batuan endapan permukaan dan batuan sedimen. Formasi Meru Betiri dan Formasi Mandiku berasal dari batuan gunung api. Batuan terobosan berasal dari batuan terobosan. Aluvium terbentuk pada zaman Holosen Kuartier, Formasi Batu Ampar terbentuk pada Zaman Oligosen, Formasi Mandiku dan Formasi Puger terbentuk pada Zaman Akhir Miosen Tersier, Batuan terobosan terbentuk pada Zaman Tengah Miosen Tersier sedangkan Formasi Meru Betiri, Formasi Sukamade, anggota batu gamping Formasi Meru Betiri terbentuk pada Zaman Awal Miosen Tersier.

4.2.4 Iklim