Susu Formula Berbasis Protein Kedelai

6

2. Susu Formula Berbasis Protein Kedelai

Ketidakmampuan mencerna laktosa lactose intolerance dialami oleh 70 penduduk Asia Tenggara. Penderita yang mengkonsumsi susu sapi kadar laktosa sekitar 4.8 akan merasa kembung, sakit perut atau mencret Rumin 1992. Sedangkan alergi susu sapi adalah alergi makanan terbanyak dan dialami oleh 2-3 bayi di bawah satu tahun Crittenden 2005; Rona 2007. Reaksi dapat ditimbulkan oleh partikel protein dari kandungan susu sapi, baik dari ASI ibu yang makan dairy product produk dari susu sapi, maupun pemberian langsung susu sapi pada bayi. Menurut El-Agamy 2006, Cavagni et al. 1994 dan Docena et al. 1996, susu sapi mengandung lebih dari 20 protein yang dapat menyebabkan alergi. Alergi merupakan masalah yang tidak boleh diremehkan. Reaksi yang ditimbulkan dapat mengganggu semua organ tubuh dan perilaku anak sehingga bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada tahun pertama kehidupan anak, sistem imun tubuhnya relatif masih sangat lemah dan rentan. Oleh karena itu dikembangkanlah susu formula berbahan dasar kedelai menggantikan susu sapi sebagai sumber proteinnya. Susu formula pertama yang menggunakan kedelai dikembangkan pada awal 1950. Pada awalnya, susu formula dari kedelai menggunakan tepung kedelai kedelai yang dibubukkan. Namun sayangnya ditemukan beberapa keluhan, seperti kembung Fomon dan Filer 1974 yang kemungkinan disebabkan karena tepung kedelai mengandung stakiosa dan rafinosa karbohidrat yang tidak dapat dicerna bayi yang mengakibatkan bayi kembung dan sering buang air besar yang cukup tinggi. Pengembangan susu formula dari protein kedelai selanjutnya adalah pada tahun 1960-an. Formula ini sudah memiliki warna, bau, dan rasa yang lebih baik, juga dapat lebih mengurangi kasus kembung dan buang angin. Perkembangan selanjutnya adalah digunakannya isolat protein kedelai, protein kedelai yang sudah bebas dari komponen-komponen lainnya termasuk karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Perkembangan selanjutnya adalah penggunaan isolat protein kedelai pada formula milk-free bagi balita, geriatric, hospital, dan postoperative feeding. Susu formula kedelai sekarang ini juga telah difortifikasi dengan minyak nabati untuk melengkapi kandungan lemak, sirup jagung, atau sukrosa untuk melengkapi kandungan karbohidrat, vitamin, dan mineral terutama zat besi karena komponen antinutrisi pada kedelai dapat menghambat absorpsi zat besi sesuai ketentuan yang telah diterapkan. Susu formula tersedia dalam bentuk cair ready to drink, maupun bentuk kering bubuk.

C. Isolat Protein Kedelai