III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan peserta pelatihan mengikuti program bahasa Korea di Balai Latihan Kerja
Pengembangan Industri BLKPI Pasar Rebo, Jakarta di karenakan banyaknya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia. Data Badan Pusat
Statistik BPS tahun 2008 menyatakan bahwa jumlah pengangguran terdidik mencapai 961.000 orang, dengan perincian 598.000 orang
pengangguran lulusan Sarjana dan 363.000 lulusan Diploma. Jumlah pengangguran tersebut dikarenakan kompetensi lulusan yang tidak sesuai,
tidak diserap perusahaan, atau jumlah lulusan tersebut sudah jenuh. Pengangguran terdidik tersebut dapat disiasati dengan mengikuti kursus
maupun pelatihan softskill untuk menambah kompetensi diri untuk bersaing di dunia kerja.
Penilaian peserta pelatihan dilakukan dengan pemilihan contoh, hasil dari penilaian tersebut dijabarkan dengan menggunakan analisis deskriptif.
Karakteristik populasi diharapkan sudah terwakili dengan pengambilan contoh. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor apa yang paling
mempengaruhi minat peserta mengikuti pelatihan di BLKPI Pasar Rebo, Jakarta. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di BLKPI yang terletak di Jalan Raya Bogor Km 23 Pasar Rebo, Jakarta, dengan waktu penelitian dari bulan April - Juli
2011. Pemilihan tempat ini karena BLKPI terbesar, karena memiliki jurusan yang paling banyak di DKI Jakarta, yakni 19 jurusan.
Analisis Faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi Perilaku Konsumen
Program Pelatihan, di Balai Latihan Kerja Pengembangan
Industri BLKPI, Pasar rebo
Kebutuhan Pengetahuan Perilaku Pelanggan Pelatihan di BLKPI-
Pasar Rebo
Karakteristik Responden
Analisis Deskriptif
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Peserta
Rekomendasi kepada Perusahaan
umpan balik
3.3 Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer yakni data asli yang dikumpulkan secara langsung
melalui wawancara dengan staf di BLKPI Pasar Rebo dan pengisian kuesioner kepada responden Lampiran 1.
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan yang lain. Bahan tambahan untuk melakukan penelitian, data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya penelitian terdahulu, studi literatur, jurnal serta internet. Responden dalam penelitian
adalah peserta pelatihan bahasa Korea yang dilakukan pengumpulan data dengan mendatangi responden. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari profil responden jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan, proses pengambilan keputusan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, hasil keputusan dan perilaku pasca keputusan dan pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Jumlah contoh yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin berikut:
………………………………......................1
Keterangan : n = Jumlah populasi
N = Jumlah contoh e = Nilai kritis yang digunakan misal 10
Jumlah populasi saat penelitian di Balai Latihan Kerja Pengembangan Industri BLKPI Pasar Rebo, Jakarta periode April hingga Juli 2011
sebanyak 380 orang Tabel 4.
n
= N 1+ Ne
2
Tabel 2. Data jumlah populasi APBD Angkatan I Tahun 2011
No.
Program Pelatihan Jumlah Peserta
orang
1 Bahasa Inggris
20 2 Bahasa
Korea 20
3 Administrasi kantor
20 4 Tata
Busana 20
5 Gambar kontruksi
20 6 Elektronika
industri 20
7 Elektronika komunikasi
20 8 Teknik
Informatika 20
9 Listrik instalasi penerangan
20 10 Listrik
industri 20
11 Mobil Bensin
20 12 Mobil
Diesel 20
13 Sepeda Motor
20 14
Teknik pendingin tata udara 20
15 Teknik pendingin lemari pendingin
20 16
Teknik mekanik konvensional 20
17 Teknik mekanik computer numeric control
20 18 Las
listrik 20
19 Sekretaris kantor
20 Total
Peserta 380
Sumber : BLKPI, Pasar Rebo
= =
Tabel 3. Data contoh yang diambil
Tingkat Pendidikan Jumlah
Orang Persentase
SMASederajat 38 48,10 D3 20
25,32 S1 21
26,58 Total 79
100 Pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampling acak stratifikasi yakni pengambilan contoh dengan cara pembagian unsur-unsur populasi kedalam kelompok kecil yang disebut strata. Penelitian
ini menggunakan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan Sarjana, proporsi tiap strata tidak didasarkan pada proporsi yang sebenarnya dalam populasi
tetapi lebih didasarkan pada pertimbangan analitis. Teknik ini sering disebut dengan variable sampling fraction atau disproporsional. Komposisi
responden yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 5. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner denga
bentuk pertanyaan tertutup, dengan menggunakan skala Likert dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai pertanyaan
yang diajukan. Bobot dalam Skala Likert dibuat ke dalam 5 lima penilaian, seperti dimuat pada Tabel 2
Tabel 4. Skala Likert
Jawaban Bobot Penilaian
Sangat setuju 5
Setuju 4 Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Setiap jawaban responden dikalikan dengan bobotnya. Jawaban tersebut kemudian dibuat rentang skala, sehingga dapat diketahui dimana
letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsur. Rentang skala tersebut dimuat pada Tabel 3.
Tabel 5. Rentang skala
Rentang Skala
Penafsiran 1,00
‐ 1,80 Sangat
tidak berpengaruh
1,80 ‐ 2,60
tidak berpengaruh
2,60 ‐ 3,40
Cukup berpengaruh
3,40 ‐ 4,20
Berpengaruh
Analisis awal sebelum mengolah data adalah melakukan uji validitas
dan reliabilitas. 3.3.1 Uji Validitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah petanyaan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat untuk dijadikan data utama
penelitian. Kuesioner memiliki pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep dasar dari tinjauan pustaka yang telah dipaparkan
sebelumnya. Pertanyaan yang tidak berhubungan, maka dinyatakan tidak valid dan akan diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih
sahih Arietonandri, 2006.
........................... 2
Keterangan : r = Koefisien reliabilitas yang dicari N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total
Berdasarkan hasil perhitungan, jika r-hitung lebih besar daripada r-tabel, maka kuesioner dinyatakan valid.
3.3.2 Uji Reliabilitas
Uji ini bertujuan untuk mengukur konsistensi responden terhadap peubahnya. Malhotra 2002 menyatakan bahwa uji
reliabilitas dilakukan dengan melihat batas nilai Cronbach’s Alpha yang menunjukkan bagaimana tingginya butir-butir kuesioner yang
berkorelasi dan berhubungan. Apabila Nilai r
hitung
lebih besar dari nilai r
tabel
maka pertanyaan kuesioner tersebut dianggap reliabel,
konsisten dan relevan terhadap variabel peneltian. Uji reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau
dapat diandalkan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus berikut :
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
=
∑
2 2
δ δ
1 1
k k
r …………………...........…………........ 3
Jika :
N N
Xi Xi
δi
2 2
2
∑ ∑
− =
……....………………………..….. 4 Keterangan :
r =
koefisien reabilitas yang dicari k =
jumlah butir pertanyaan
2
i δ =
ragam butir-butir pertanyaan
i
δ = ragam skor tes
∑
Xi
= jumlah skor jawaban subyek untuk butir
pertanyaan ke
n N =
jumlah populasi
3.4 Pengolahan Data dan Analisis Data 3.4.1 Analisis
Deskriptif
Menurut Subagyo dalam Jatmiko 2010, analisis deskriptif yaitu cara pengumpulan data yang kemudian disajikan dengan menentukan
nilai-nilai statistika dan membuat diagram atau menampilkan gambar yang merupakan informasi hasil pengolahan data, penyajian ini dilakukan agar
lebih mudah dipahami dan dibaca. Analisis deskriptif pada penelitian ini
meliputi karakteristik responden 3.6.2 Analisis
Faktor
Analisis Faktor merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk menelaah peubah-peubah
dalam jumlah besar. Terdapat dua 2 metode dasar analisis faktor yakni Principal Component Analysis
CPA dan Common Factor Analysis
CFA . CPA bertujuan untuk mengetahui jumlah faktor minimal yang dapat diekstrak, namun sebelum memilih metode ini peneliti harus yakin
dulu bahwa Common variance lebih besar dari spesific dan error variance. Common factor analysis
mengekstrak faktor hanya berdasarkan common variance
, metode ini dapat dipakai bila tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi laten atau konstruk yang mendasari peubah
asli. Analisis Faktor bertujuan untuk mereduksi sejumlah besar peubah asal menjadi sejumlah faktor yang menjelaskan hubungan antar peubah
asal tersebut. Analisis faktor adalah analisis yang digunakan untuk
menelaah peubah jumlah besar, dengan tujuan mereduksi sejumlah besar peubah asal menjadi sejumlah faktor yang menjelaskan hubungan antar
peubah tersebut. Pengolahan data tersebut diawali dengan menberi bobot pada tiap
pertanyaan dalam kuesioner yang menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan peserta pelatihan mengikuti dalam pelatihan
bahasa Korea. Data yang diperoleh berupa data ordinal dengan menggunakan skala Likert berskala 1-5. Arti skala tersebut dapat diartikan
sebagai berikut, skala 5 menunjukkan bobot sangat penting, 4 adalah penting, 3 artinya biasa saja, 2 artinya kurang penting dan 1 artinya sangat
tidak penting. Selanjutnya pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan software Statistical Package to the Social Science SPSS
versi 15.0.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum BLKPI-Pasar Rebo 4.1.1 Sejarah BLKPI
BLKPI Pasar Rebo didirikan pada tahun 1953 dengan nama Pusat Latihan Kerja PLK. Pada mulanya PLK bertujuan untuk
program pelatihan bidang industri, di mana pengadaan peralatan PLK pada saat itu berasal dari luar negeri yaitu Colombo Plan dan
ILO. Tahun 1960-an diarahkan untuk melatih para pencari kerja, mantan pejuang veteran dan pegawai instansi lain agar menjadi
tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang memandai. Program pelatihan dilaksanakan secara intensif 960 jam. Pendekatan ini
dimungkinkan, karena jumlah kelompok sasaran yang akan dilatih relative sedikit.
Periode tahun 1970, seiring dengan pendirian PLK daerah lain di Indonesia, terjadi perubahan nama menjadi Balai Latihan Kerja
BLK. Pada periode ini program pelatihan dilaksanakan relatif kurang intensif 480 jam. Hal ini disebabkan lebih banyak
kelompok sasaran yang mengikuti latihan. Sehingga untuk memenuhi asas pemerataan, aspek kuantitas lebih diutamakan
disbanding aspek kualitas. Dikembangkan program pelatihan kerja dengan metode Mobile Training Unit MTU, yaitu program latihan
kerja yang dilaksanakan untuk menjangkau wilayah Jakarta yang masih terpencil.
Periode tahun 1980 hingga awal 1990, BLK Pasar Rebo dikategorikan sebagai BLK type A. kategori ini didasarkan pada
kapasitas daya tampung BLK yang memang besar bagi pelaksanaan latihan. Pada periode ini BLK Pasar Rebo difokuskan untuk melatih
tenaga pengangguran, sehingga kegiatan bersifat komersial dan swadana dihentikan.