Tambelo Chemical Composition and Identification of Antioxidant Compounds from the Extracts of Tambelo (Bactronophorus thoracites)

Gambar 2 Tambelo Bactronophorus thoracites Hewan ini memanfaatkan serbuk kayu makanan. Perut tambelo terdiri dari dua bagian usus. Bagian pertama adalah usus besar yang berfungsi untuk menampung serbuk kayu. Bagian kedua adalah kelenjar pencernaan yang difungsikan untuk mencerna partikel-partikel kayu Waterbury et al. 1983. Identifikasi tambelo didasarkan kepada bentuk cangkangnya yang berwarna putih panjang ± 1 cm digunakan untuk menutup mulut terowongan. Pallet yang terletak pada bagian tubuh depan yang digunakan untuk memarut kayu. Menurut Mayabubun 2003, ada 4 spesies mangrove yang digunakan sebagai habitat dari tambelo yaitu 2 spesies dari genus Rhizophora, 1 spesies genus Sonneratia dan 1 spesies termasuk dalam genus Bruguiera. Tambelo yang tumbuh di mangrove Sonneratia sp dan Bruguiera sp. tidak dikonsumsi oleh masyarakat suku Kamoro, sebab rasanya pahit dan tidak enak untuk dimakan.

2.2 Potensi Tambelo Bagi Masyarakat

Tambelo yang dimakan mentah dipercaya oleh masyarakat Papua lebih berkhasiat daripada direbus atau digoreng. Cara masyarakat Papua mengkonsumsikan tambelo yaitu setelah tambelo diambil dari pohon bakau yang sudah membusuk, cangkang dan giginya dilepas dan langsung dimakan tanpa dibersihkan isi pencernaannya terlebih dahulu, seperti disajikan pada Gambar 3. Masyarakat Papua percaya bahwa sisa pencernaan dalam perut tambelo sangat berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit di antaranya sakit pinggang, batuk, rematik flu, malaria, meningkatkan air susu ibu, nafsu makan, dan kejantanan bagi kaum lelaki. Pada masyarakat Kamoro, tambelo dijadikan sebagai makanan utama di berbagai acara pesta adat seperti pesta budaya Karapao Suku Kamoro. Gambar 3 Masyarakat Kamoro mengkonsumsi tambelo mentah Sumber: Muller 2004

2.3 Komposisi Kimia

Zat gizi dibagi menjadi 5 kelas utama, yaitu protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan air Harper et al. 1988. Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur- unsur C,H,O, dan N. Fungsi protein bagi tubuh adalah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada, berperan sebagai enzim, alat pengangkut dan alat penyimpanan, pengatur pergerakan, penunjang mekanis, pertahanan tubuh atau imunisasi, media perambatan impuls syaraf, dan pengendalian pertumbuhan Winarno 1992. Protein memiliki peranan penting dalam pembentukkan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Protein akan dipakai sebagai sumber energi, bila organisme sedang kekurangan energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 kkalg atau setara dengan kandungan energi karbohidrat Sudarmadji et al. 1989. Kekurangan protein pada anak saat lahir kwashiorkor, defisiensi energi protein marasmus, atau gabungan keduanya dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan ringan sampai sindrom klinis berat yang spesifik. Keadaan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh asupan makanan, tetapi juga oleh keadaan lingkungan, seperti pemukiman, sanitasi dan higiene, serta infeksi berulang yang pernah dialami tubuh Effendi 2002.