Kandungan proksimat tambelo Penelitian Tahap Pertama .1 Rendemen daging tambelo
yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan yang dapat
mempercepat pembusukkan Winarno 1997. Hasil analisis proksimat kadar air tambelo segar adalah 82,72, setelah
mengalami pengeringan dengan freeze dry, kadar air tambelo kering menjadi 6,63. Hal ini karena air yang terdapat pada tambelo segar tersublimasi akibat
adanya tekanan vakum, sehingga tambelo segar menjadi kering. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Syahputra 2007 yang menunjukkan bahwa kadar air
temilok segar sebesar 73,60, sedangkan kadar air tambelo setelah dikeringkan sebesar 6,63. Hasil perhitungan nilai rata-rata proksimat dapat dilihat pada
Lampiran 1. Kadar air yang bahan untuk ekstraksi diisyaratkan sebesar 11. Hal ini
bertujuan agar proses ekstraksi dapat berjalan lancar Setyowati 2009. Kadar air tambelo kering pada hasil penelitian ini memiliki kadar air dibawah kadar air
maksimum yang diisyaratkan untuk proses ekstraksi. Hal ini menunjukkan bahwa sampel kering memiliki kadar air yang cukup baik untuk dilakukan proses
ekstraksi karena semakin rendah nilai kadar air bahan maka semakin memudahkan pelarut untuk mengekstrak komponen senyawa aktif yang
diinginkan. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh, karena selain
sebagai sumber energi, protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan zat pengatur di dalam tubuh. Fungsi utama protein bagi tubuh adalah untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, pembentukan senyawa esensial hormon, enzim, hemoglobin, bahan pengumpal darah, regulasi keseimbangan air
dalam tubuh, mempertahankan netralitas tubuh, pembentukan antibodi dan proses detoksifikasi, dan transpor zat gizi dalam tubuh. Protein dalam plasma serum
darah dapat juga berfungsi sebagai antioksidan Mucthadi 2009.
Kadar protein pada tambelo segar adalah 7,31, sedangkan kadar protein tambelo kering sebesar 42,77. Kandungan protein pada tambelo kering berasal
dari plankton yang merupakan salah satu makanan bagi tambelo. Plankton diketahui sebagai sumber protein sekaligus simbion dalam sistem pencernaan
pada tambelo.
Hasil analisis kadar lemak dari tambelo segar adalah 0,28, sedangkan kadar lemak pada tambelo kering sebesar 14,26. Jika dibandingkan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahputra 2007, kadar lemak tambelo lebih rendah dibandingkan dengan kadar lemak temilok segar 4,29. Peranan lemak
dalam bahan pangan yang utama adalah sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak
daripada yang diberikan oleh karbohidrat atau protein. Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan sehingga jumlah lemak dalam hewan
yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan energi hewan tersebut.
Ikan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak di dalam hatinya lebih dari 50 berat hatinya. Peranan lemak ikan dalam mencegah timbulnya
penyakit jantung koroner telah dibuktikan. Hal ini terutama karena peranan asam lemak eikosapentaenoat EPA dan dokosaheksaenoat DHA, yang terkenal
dengan sebutan asam lemak omega 3, dalam menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL Muchtadi 2009.
Abu adalah zat anorganik, sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96 terdiri dari bahan organik dan
air, sisanya terdiri dari unsur- unsur mineral. Unsur mineral juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Pada proses pembakaran, bahan-bahan organik
terbakar tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu. Elemen-elemen mineral telah jelas diketahui fungsinya pada makanan ternak, belum banyak
penelitian sejenis dilakukan pada manusia. Peranan berbagai unsur mineral bagi manusia masih belum sepenuhnya diketahui Winarno,1997. Tabel 3
menunjukkan bahwa kandungan abu dalam tambelo segar 2,07, lebih kecil dari temilok 4.05 dan kandungan abu pada tambelo kering 5,88 lebih kecil dari
kerang mas ngur 7,88, jika dibandingkan dengan literatur yang ada maka nilai hasil analisis memiliki nilai yang tidak jauh berbeda.
Karbohidrat merupakan bagian terbesar dari senyawa organik, hal ini disebabkan karbohidrat merupakan bahan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan
juga terdapat pada hewan dalam jumlah tertentu. Berdasarkan hasil analisis proksimat pada tambelo kering memiliki karbohidrat yang relatif lebih tinggi
30,44. Hal ini diduga bahwa tambelo menyimpan hasil pencernaan dalam bentuk glikogen, karena sebagian besar juga makanan yang diperolehnya berasal
dari kayu bakau sehingga sistem pencernaannya dapat memanfaatkan selulosa dan lignin pada kayu bakau. Hal ini diperkuat oleh Purchon 1968 yang mengatakan
bahwa sistem pencernaan yang dimiliki oleh shipworm atau tambelo mampu mencerna selulosa 80 dan lignin 45 dan pada umumnya kerang-kerangan
menyimpan hasil pencernaannya dalam bentuk glikogen gula otot dan lemak.