53
penilaian baik dan buruk suatu DMU dibandingkan dengan sekumpulan DMU lainnya yang sejenis.
DEA adalah teknik non-parametik, maka uji hipotesis dilakukan secara sistemik akan sulit dilakukan.
Penggunaan perumusan linier programming terpisahkan untuk setiap DMU, maka perhitungan secara manual membutuhkan waktu apalagi
untuk masalah dalam skala besar. Akan tetapi, kelemahan dari masalah ini sudah dapat teratasi dengan adanya software frontier
analyst.
B. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Modal, dari segi bahasa merupakan uang yang dipakai sebagai pokok induk untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya; harta benda uang,
barang, dan sebagainya yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menambah kekayaan.
48
Selanjutnya kata kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan diperbuat; sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian.
49
Dari segi istilah, modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat
48
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990 cet. ke - 3, h. 113
49
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, h. 113
54
pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
50
Menurut Kasmir dalam bukunya “Kewirausahaan” modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat
perusahaan sedang beroperasi. Jenis modalnya bersifat jangka pendek, biasanya hanya digunakan sekali atau beberapa kali untuk proses produksi.
Modal kerja digunakan untuk keperluan bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
51
Kemudian, menurut J.Fred Weston dan Eugene F. Bringham, modal kerja merupakan
investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas surat-surat berharga, piutang dagang, dan persediaan.
52
Dari pengertian di atas, modal kerja adalah keselurahan aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan yang bersifat
jangka pendek sebagai investasi perusahaan.
1. Jenis-jenis Modal Kerja
Pada dasarnya, kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua jenis, dibedakan berdasarkan penggunaan maupun jangka waktunya, yaitu:
a. Modal investasi, yakni modal ini digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang biasanya umurnya lebih dari satu tahun.
50
Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001, h. 129
51
Kasmir, Kewirausahaan, ed. revisi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011 , h. 99
52
Agnes Sawir, h. 129
55
Penggunaan utama modal investasi jangka panjang adalah untuk membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunangedung, mesin-mesin, peralatan,
kendaraan serta inventaris lainnya. Modal investasi biasanya diperoleh dari modal pinjaman berjangka waktu panjang lebih dari satu tahun yang
di dapat dari dunia perbankan. b. Modal kerja, yakni modal yang digunakan untuk jangka pendek dan
beberapa kali pakai dalam suatu proses produksi. Jangka waktu biasanya tidak lebih dari satu tahun. Penggunaan utama modal kerja adalah untuk
keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya. Modal kerja dapat diperoleh dari
modal pinjaman Bank maksimum 1 tahun Menurut Jumingan, jenis-jenis modal kerja terbagi menjadi dua,yaitu:
53
a. Modal kerja permanen, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, dengan kata lain modal
kerja yang dipakai secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha, modal kerja jenis ini dapat digolongkan lagi menjadi:
Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontuinitas
perusahaan.
53
Jumingan, Analisa Laporan Keuangan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005, h. 71
56
Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan luas produksi normal dalam artian yang
dinamis. b. Modal kerja variabel
Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahaan keadaan. Modal kerja ini dibedakan lagi
menjadi: Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah disebabkan karena fluktuasi musim. Modal kerja siklus, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah disebabkan karena keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan sebelumnya.
2. Sumber-sumber Modal Kerja