Pola-Pola Pemberdayaan Ekonomi ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH ZIS DAN KONSEP PEMBERDAYAAN

29 pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

3. Pola-Pola Pemberdayaan Ekonomi

a. Pola pemberdayaan ekonomi masyarakat Menurut Elly Irawan yang dikutip oleh Lili Bariadi, pola ini mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur pokok sebagai berikut: 29  Mempunyai tujuan yang hendak dicapai  Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir  Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya setempat  Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang terkait  Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap- tahap pemberdayaan  Menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekonomi terutama dalam wirausaha  Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama sulit tercapai.  Akan lebih efektif bila program pengembangan masyarakat pada awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. 29 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta : CED, 2005, h. 54 30 Selain itu, sumber-sumber dari organisasi sukarela non- pemerintah harus dimanfaatkan. b. Pola pendekatan dalam pemberdayaan Wirausaha Pada umumnya, kegiatan pemberdayaan wirausaha yang dilakukan oleh berbagai lembaga dan institusi dapat dibagi menjadi tiga pendekatan, antara lain: 30 1. Pendekatan yang memandang masyarakat yang menjadi sasaran proses difusi sebagai objek semata. 2. Pendekatan yang dilakukan dengan memberikan rangsangan dan motivasi kepada masyarakat yang dijadikan sasaran difusi untuk memikirkan problem dan menemukan pemecahan yang terbaik untuk problem yang mereka hadapi, jadi sasaran diperlakukan sebagai subjek sasaran. 3. Menurut Ade Ma’ru WS dalam Lili Bariadi, pendekatan ini masyarakat selain dipandang kelompok manusia yang perlu dituntun ke arah jalan yang tepat, juga diberikan kesempatan yang luas untuk memikirkan dan merancang pengembangan potensi mereka sendiri. 30 Lili Bariadi, dkk, h. 61 31 c. Pola pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat miskin Menurut Syahrin Harahap yang dikutip oleh Lili Bariadi, pola pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat miskin secara garis besar ada tiga,yaitu: 31 1. Pendekatan parsial berkelanjutan, yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat miskin yang dilakukan secara langsung. Hal ini diberikan terutama kepada orang yang tak sanggup untuk bekerja sendiri misalnya cacat abadi, lansia, orang buta dan lain-lain. 2. Pendekatan struktural, yaitu pemberian pertolongan secara kontinu agar masyarakat dapat mengatasi kelemahannya, sehingga dari yang dibantu diharapkan dapat turut membantu. Terutama diberikan kepada mereka status melalui perwujudan dan komitmen kemitraan yang memiliki potensi skill untuk dikembangkan. Pendekatan pertama dan kedua ini baru berada pada tahap inisial. Oleh karena itu,diharapkan akan melahirkan perubahan sikap masyarakat yang sadar dan bersemangat memacu diri untuk tidak terbenam dalam kondisi kemiskinannya dan adanya perubahan tingkah laku melalui pendidikan keterampilan, stimulan, informasi, pengetahuan, dan keteladanan. 3. Mengupayakan perubahan dan suntikan dana zakat, infaq, dan shadaqah secara struktural terhadap masyarakat yang aktif dan 31 Lili Bariadi, dkk, h. 62 32 terampil dalam mengembangkan usaha baik skala kecil dan menengah. Pemberdayaan pada level ini telah mencapai tahap partisipatoris. Berdasarkan penjelasan di atas, ketiga pendekatan tersebut diharapkan dapat menghantarkan pada tahap emansipatif yaitu menjadi muslim yang berkualitas dan penyantun sesama.

4. Konsep Pemberdayaan melalui ZIS