24
BAB II ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH ZIS DAN KONSEP PEMBERDAYAAN
DALAM ISLAM
A. Zakat, Infaq, dan Shadaqah ZIS
1. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah
Dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu keberkahan, al-namaa pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharatu
kesucian, dan ash-shalahu keberesan. Dari segi istilah, zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah mewajibkan kepada
pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
18
Adapun golongan orang yang berhak menerima zakat mustahiq tertera dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60 yang berbunyi:
“Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya muallaf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk
orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Dari segi bahasa, kata infak berarti hal menafkahkan, membelanjakan, dan berarti pula mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Selain itu, dari segi
18
Didin Hafidhudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta : Gema Insani, 2002 ,h.7
25
terminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kebaikan yang diperintahkan Allah SWT.
19
Menurut Taqyuddin an-Nabhani infak berarti memberikan harta dengan tanpa kompensasi apapun.
20
Menurut bahasa, kata sedekah berasal dari bahasa arab yaitu Shadaqa, artinya benar. Menurut terminologi syariah, pengertian syariah sama dengan
pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuannya, hanya saja penekanan infak berkaitan dengan materi, sedekah yang lebih memiliki arti lebih luas
menyangkut hal-hal yang bersifat non-materi.
21
Pendapat lain mengenai sedekah adalah pemberian seseorang secara ikhlas, kepada yang berhak menerimanya
yang diiringi oleh pemberian pahala dari Allah.
22
Jadi, dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa zakat merupakan bentuk penyucian harta seseorang agar mendapatkan keberkahan dari
Allah yang ditujukan kepada golongan yang berhak menerimanya, seperti: fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berutang, untuk jalan
Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan. Kemudian, infaq berarti harta yang digunakan untuk kepentingan sesuatu yang digunakan untuk jalan
kebaikan, sedangkan shadaqah adalah sesuatu yang diberikan dalam bentuk apapun materi atau non materi kepada yang berhak menerima dengan
mengharap ridho dari Allah SWT.
19
Didin Hafidhudin, Islam Aplikatif, Jakarta : Gema Insani Press, 2003, cet ke-1, h. 86
20
Taqyuddin an-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif; Perspektif Islam, Surabaya : Risalah Gusti, 2002, cet. ke-7, h. 215
21
Didin Hafidhudin, Islam Aplikatif, h. 87
22
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000, cet.ke-1, h. 89
26
2. Tujuan Zakat, Infaq, dan Shadaqah