Operasional Asuransi Syariah Asuransi Syariah

23 e. Masalah Investasi : 1 Perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan investasi dari dana yang terkumpul 2 Investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah f. Masalah Pengelolaan Dana : 1 Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah 2 Perusahaan asuransi syariah memeperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana yang terkumpul atas dasar akad tijarah mudharabah 3 Urusan asuransi syariah memperoleh ujrah fee dari pengelolaan dana akad tabarru’ atau hibah.

4. Macam-Macam Asuransi Syariah

Secara umum, terutama ditinjau dari aspek pertanggungan atau tepatnya obyek yang dipertanggungkan, asuransi biasa dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu asuransi jiwa life insurance dan asuransi umum general insurance yang juga lazim dikenal dengan istilah asuransi kerugian. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, misalnya, tegas- tegas membedakan asuransi ke dalam dua jenis, yakni “asuransi kerugian” dan “asuransi jiwa”. 11 11 M. Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, hal. 42 24 Perusahaan asuransi syariah dapat menawarkan dua jenis pertanggungan 12 , yaitu : a. Takaful Keluarga Asuransi Jiwa adalah bentuk takaful yang member perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas diri peserta takaful. Sementara itu produk takaful keluarga dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: 1 Takaful dengan unsur tabungan, meliputi: Takaful Berencana Dana Investasi, Takaful Dana Haji dan Takaful Dana Pendidikan. 2 Takaful tanpa unsur tabungan, meliputi: Takaful Berjangka, Takaful Majelis Ta‟lim, Takaful Khairat Keluarga, Takaful Pembiayaan, Takaful Kecelakaan Diri, Takaful Wisata dan Perjalanan, Takaful Kecelakaan Siswa, Takaful Perjalanan Haji dan Umroh. b. Takaful Umum Asuransi Umum adalah bentuk asuransi yang member perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik peserta takaful, seperti rumah, kendaraan bermotor, bangunan pabrik dan sebagainya. Jenis produk takaful umum meliputi: Takaful Kebakaran, Takaful Kendaraan Bermotor, Takaful Risiko Pembangunan, Takaful Pengangkutan Barang, Takaful Risiko Mesin, dll. 12 Muhammad, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta: UII Press, 2004, h.107 25

B. Investasi

1. Pengertian Investasi

Investasi adalah penanaman modal yang biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan harta aktiva tetap atau pembelian saham-saham, surat berharga lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan. 13 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. 14 Sedangkan menurut Kamus Istilah Pasar Modal, investasi juga dapat diartikan sebagai komitmen dana dengan tujuan dapat memperoleh pengembalian ekonomi selama suatu periode tertentu, yang biasanya dalam bentuk arus kas periodik dan nilai akhir. 15 Definisi investasi menurut Iwan P. Pontjowinoto adalah menanamkan atau menempatkan asset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. 16 13 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, h.107 14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1991, cet. Ke-2, h.368 15 Johar Arifin dan M. Fakhrudin, Kamus Istilah Pasar Modal, Jakarta: Elex Media Komputindo, 1999, h.195 16 Iwan P.Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal Pandangan Praktisi, Jakarta: Modal Publications, 2003, h.45 26 Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu tujuan investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. 17 Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa investasi adalah sebuah kegiatan di mana seseorang mengorbankan sesuatu yang dia punya baik berupa harta benda maupun uang demi mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dalam berinvestasi terdapat dua macam asset yaitu asset riil dan asset finansial. Aset riil adalah asset yang memiliki wujud, seperti rumah, tanah, gedung dan yang lainnya. Sedangkan aset finansial adalah asset yang wujudnya tidak terlihat namun memiliki nilai yang tinggi, seperti saham, obligasi, reksadana dan yang sejenisnya. Tujuan utama dari kebijakan investasi dalam suatu perusahaan adalah untuk implementasi rencana program yang dibuat agar dapat mencapai return positif, dengan probabilitas yang tinggi, dari asset yang tersedia untuk diinvestasikan. Kebijakan investasi yang diambil, mempertimbangkan hubungan langsung antara return dan risiko untuk setiap alternatif risiko. Review dan evaluasi bulanan termasuk dalam kebijakan yang diambil. Juga 17 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah Jakarta: Lembaga Penerbitan UIN Jakarta, 2009, h.28.