Testimoni Alumni dan Pelajar Selama di Portugal yang jauh dari tanah air, pasti banyak kesan dan

E. Testimoni Alumni dan Pelajar Selama di Portugal yang jauh dari tanah air, pasti banyak kesan dan

tentunya cerita. Berikut sebagian kisah dari teman-teman yang pernah dan sedang belajar di Portugal.

1. Dian Melati - Lisboa

Awalnya aku berusaha mencari keluarga atau teman Indonesia di KBRI Lisbon agar bisa melepas rindu akan Indonesia, karena saat itu di Lisbon sangat sedikit atau bisa dihitung jari pelajar yang belajar di Lisbon. Aku tinggal di asrama mahasiswa, namanya Lumiar Residence, kalo ga salah satu bulan single room harganya 215/225 euro (maaf lupa). Pengeluaran sebulan kira-kira bisa 400-500 euro diluar biaya sewa tinggal. Ini sangat tergantung gaya hidup tentunya.

Kalo tempat jajanan, karena aku kurang terlalu cocok dengan masakan Portugis dan juga di Lisbon sangat jarang dijumpai makanan Asia kalopun ada sangat mahal sekali, tempat jajan favorit aku yaitu di sekitar food court Colombo mall, di sana banyak pilihan makanan dan juga kue-kue lainnya. Tapi kalo sering-sering makan di luar ya boros juga. Jadi hanya kadang-kadang saja, aku lebih sering masak untuk makan harian yang belanjanya terkadang di Minipreso ato Pingo Doce. Tempat nongkrong favoritku biasanya di sekitaran Rossio dan Praca do Comercio, juga di Belem cuma sayangnya kejauhan, yang ngangenin dari Belem adalah Pasteis de Belem yang belinya sampe ngantri-ngantri, tapi memang pantas dengan rasa pasteisnya yang luar biasa.

57 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)

Tempat yang wajib dikunjungi juga di sekitar Lisbon walaupun agak sedikit jauh dari Lisbon kota adalah Sintra, di sana banyak kastil-kastil yang menarik. Yang jelas di kota Lisbon, sebenarnya banyak tempat menarik lainnya untuk sekedar merilekskan diri seperti Miradouro de São Pedro de Alcântara dan taman di Marquês de Pombal. Sekian cerita dari saya..Selamat menikmati Kota Lisbon :)

2. Zakka Fauzan - Caparica, Lisboa

Kehidupan di Lisbon area, tepatnya di Caparica: • Orang Portugal itu ramah-ramah, kalo kita bisa sedikit aja bahasa

Portugis, bisa-bisa mereka nyerocos terus ngajak ngobrol • Berhubung saya tinggal di pesisir Lisbon, yang bisa saya rasakan

adalah sepi. Apalagi kalo udah di atas jam 8 malem. Dulu saya sering mengibaratkan wilayah tempat tinggal saya itu seperti rest area di jalan tol yang sepi.

• Living cost, total sekitar 450-550 euro, dan ini sudah termasuk semuanya, termasuk akomodasi yang 210 euro per bulan • Akomodasi, untungnya saya diberikan tempat tinggal di asrama

kampus, kalo enggak, saya akan bingung gimana nyari akomodasi di sana, dengan kemampuan bahasa Portugis 0 besar

• Suka dukanya, dukanya, sepi orang Indonesia, sepi orang yang bisa

berbahasa Inggris (selain mahasiswa), sepi kehidupan, sepi makanan halal, apalagi makanan Indonesia. Sukanya, bebas dari salju, temperature relatif lebih hangat daripada Eropa yang lebih utara, dan rasanya seluruh orang Indonesia sudah seperti keluarga sendiri, berhubung memang susah sekali mencari orang Indonesia di sana. Terus, liburnya di Portugal itu banyak banget (kalo saya bandingin sewaktu saya di Italia)

• Makanan favorit, jelas pasteis de nata! Yang paling topnya jelas pasteis

de belem, pokoknya kalo maen ke Lisbon, harus banget kesana. • Hidup di Portugal akan jadi amat sangat menyenangkan kalo kita bisa

bahasa Portugis, sayangnya saya tidak termasuk orang-orang itu.

3. Prof Wahyu Widodo - Braga

Hari-hari setelah sampai di Portugal, saya pergunakan untuk lebih mengenal aktivitas kota Braga. Kebanyakan saya jelajahi dengan berjalan kaki. Meskipun lanskap kota Braga naik turun, saya berusaha merambah setiap sudut kota. Bayangan saya tentang masyarakat Portugal - yang individualistis, acuh, disiplin, kerja keras, perhitungan,

Buku Belajar ke luar Negeri - Republik Portugal Buku Belajar ke luar Negeri - Republik Portugal

Dokumen yang terkait

5. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai statemen READ dan READLN dan - Pertemuan KE II

0 0 14

5. Mahasiswa dapat membuat contoh program sederhana dengan - Pertemuan KE VII

0 0 11

MEMBATASI AKSES KE JARINGAN

0 1 33

EFEKTIFITAS MENYIKAT GIGI METODE HORIZONTAL DAN METODE VERTIKAL TERHADAP PENURUNAN SKOR PLAK PADA ANAK TUNA RUNGU DI SLB-B NEGERI JALAN SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2015 Drg. Vitri Nurilawaty, M.Kes; Syokumawena, S.Kep, M.Kes Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRA

1 5 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN JAWA KANAN SS KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR II KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 Bambang Soewito, SKM.M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang

0 0 15

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI (HYGIENES) DI SMP NEGERI 3 KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 NADI APRILYADI,S.Sos,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes kemenkes Palembang ABSTRAK - Pengaruh Pola

0 0 9

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SLTP NEGERI 4 KOTA LUBUKLINGGAU KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT I TAHUN 2013 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubun

0 0 15

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI DESA NEGERI PAKUAN Nelly Rustiati, SKM,. M.Kes

0 0 11

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT DALAM NEGERI MAHASISWA LPTK

0 0 21

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA NOVEL DAN HIKAYAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK MENGUBAH BACAAN KE DALAM GAMBAR PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA 1 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 20092010 Sri Kusmaniyah)

0 0 14