Konsep Sistem Struktur, Konstruksi, Dan Mechanical Electrical

D. Konsep Sistem Struktur, Konstruksi, Dan Mechanical Electrical

1. Sistem Struktur

Pada bangunan jawa stuktur bangunan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (atap), bagian badan (saka,pintu dan dinding) serta bagian bawah (umpak)

a. Bagian atas berupa atap berfungsi sebagai peneduh dengan bentukan yang variatif dari Panggang Pe, Kampung, Limasan, Tajug dan Joglo sesuai analisa bentuk di atas. Pada bangunan jawa semua bentuk atap menggunakan stuktur kayu. Pemilihan sistem struktur yang digunakan tidak lepas dari struktur Arsitektur Jawa.

Gambar VI.18. konsep penzoningan akhir

Sumber analisa pribadi

kerajinan

pameran & pentas seni

servis

informasi pengelola kuliner

commit to user

VI-20

I0208084 Ummi Salamah M.

o Atap kampung dan limasan

System konstruksi yang terpenting pada atap kampung adalah molo (balok paling atas), balok kecer dan ander (balok penopang molo terletak di antara molo dan pangeret).

Sedangkan pada atap limasan adalah molo, ander dan dudur yang berfungsi sebagai stabilisator molo.

o Atap Joglo dan tajug

Pada umumnya struktur atap tajug sama dengan atap joglo, hanya saja pada atap tajug tidak ada Molo sehingga atap berbentuk lancip. Sedangkan pada atap Joglo terdapat brunjung. Brunjung merupakan bagian atas keempat saka guru sampai ke molo dan brunjung inilah yang menjadi khas rumah bentuk Joglo .

Gambar VI. 21. Struktur Atap Joglo Sumber Dok.Pribadi

Brunjung

Gambar VI.19. Potongan atap kampung

Sumber dokumen pribadi

Gambar VI.20. Potongan atap limasan Sumber dokumen pribadi

molo ander

Balok kecer

commit to user

VI-21

I0208084 Ummi Salamah M.

Berdasarkan analisa di atas, semua bangunan Jawa menggunakan struktur kayu. Untuk itu, semua atap bangunan Pasar Wisata Budaya juga akan menggunakan struktur kayu.

b. Bagian tengah terdiri dari tiang atau saka, dinding, pintu. o Saka

Saka berfungsi sebagai penopang dan penyalur beban atap ke lantai.

Untuk bangunan umum menggunakan saka sedangkan bangunan dengan kelmbaban tinggi menggunakan kolom beton bertulang yang di pernis seperti kayu.

o Dinding pada bangunan Jawa dulunya juga terbuat dari kayu namun ada juga berupa gedeg (yaitu anyaman bamboo)

Untuk bangunan umum seperti bagian penjualan menggunakan dinding kayu dan gedheg. Sedangkan ruang yang mempunyai kelembaban tinggi dan keamanan ruang tang lebih seperti ruang pemeliharaan, kamar mandi dinding terbuat dari batu bata espos.

Gambar VI. 22. Saka

Sumber Dok.Pribadi

commit to user

VI-22

I0208084 Ummi Salamah M.

Zona Informasi menggunakan dinding kayu dan bata espos pada ruang tertentu yang mepunyai tingkat keamanan tertentu

Zona penjualan merupakan kegiatan utama untuk mengespos bangunan Jawa semua ruang menggunakan dinding kayu

ataupun gedheg.

Zona servis merupakan ruang dengan pemeliharaan tinggi, agar bangunan lebih awet menggunakan bata espos.

Zona pengelola merupakan ruang dengan kegiatan privat menggunakan dinding massif berupa kayu dan bata espos.

c. Bagian bawah berupa bebatur, umpak dan lantai. o Pada semua bangunan kawasan pasar menggunakan sistem

pondasi umpak.Bagian bawah Umpak sedikit dimasukkan kedalam plat beton dari atap basement, kemudian dieratkan dengan baut khusus.

Gambar VI.23.Bata espos, gedheg, kayu

Sumber astudioarchitect.com

Gambar VI. 24. Sturktur Umpak

Sumber Dok.Pribadi

Baut pengerat

commit to user

VI-23

I0208084 Ummi Salamah M.

o Pada bangunan basement menggunakan struktur tiang pancang yang secara garis besar terdiri dari

o Sedangkan pondasi tangga dari basement menuju atas menggunakan struktur pondasi footplat

2. Sistem Utilitas Bangunan

a. Sistem Informasi

Sistem informasi audio yang digunakan adalah:

1) Sistem General

Sistem tata suara menyeluruh untuk setiap bagian atau ruang yang berhubungan dengan unit informasi, sentral security dan emergency. Sistem general (SG) akan di pasang pada setiap unit informasi yang tersebar di Pasar dan pengelola.

Raft foundation

Gambar VI.25. Sturktur tiang pancang

Sumber Dok.Pribadi

Kolom

Dinding basement

Balok dan plat lantai

Gambar VI. 26. Sturktur pondasi footplat

Sumber Dok.Pribadi

commit to user

VI-24

I0208084 Ummi Salamah M.

2) Sistem Lokal

Digunakan untuk memberikan informasi dalam lingkup kecil.

- Sistem lokal (SL) akan di pasang di setiap retail kerajinan dan

pengelola

b. Penangkal Bahaya Kebakaran

- Tabung pemadam api apar ditempatkan pada jarak tertentu yang tersebar di setiap zona kegiatan. - Fire hydrant (FH) diitempatkan pada daerah yang sulit dijangkau

mobil pemadam kebakaran dan ruangan yang membutuhkan kecepatan pemadaman seperti ruang genset, mesin dan sebagainya.

Gambar VI. 28. Penataan pemadam kebakaran

Sumber analisa pribadi

Gambar VI. 27. Penataan sistem informasi

Sumber analisa pribadi

SG

SG

SL

SG SG SG

SL

SL

FH FH

FH

Apar

Apar

Apar

Apar

Apar

Apar

commit to user

VI-25

I0208084 Ummi Salamah M.

c.Sistem Sanitasi

Berikut skema sistem pengolahan air kotor.

1) Sistem Sanitasi

2) Sistem Drainase

Air kotor

Penangkap lemak

Bak Penampungan

Septic Tank

Air Kotor Toilet

Faeces

Sumur Peresapan

Air Hujan dari Atap

Air hujan sekitar site

Saluran vertikal

Bak kontrol

Saluran Horizontal Riol Kota

Skema .VI.11.. Sistem drainase

Skema VI.10. Sistem sanitasi

Gambar VI.29. Panataan sistem sanitasi

Sumber analisa pribadi

Arah air kotor menuju

Sumur peresapan sumur peresapan

Sumur peresapan

Sumur peresapan

commit to user

VI-26

I0208084 Ummi Salamah M.

¼ò Penyediaan Air Bersih

Air bersih dapat diperoleh melalui 2 cara yaitu, PAM dan sumber air sendiri (sumur).

Suply

Water tank

pompa

distribusi

Skema VI.12. Up feed Distribution

Suply

Ground Tank

Pompa

Top Reservoir Distribusi

Skema VI.13. Down Feed Distribution

Gambar VI. 27. Panataan sistem drainase

Sumber analisa pribadi

Gambar VI. 28. Distribusi air bersih Sumber analisa pribadi

Riol kota

Alur pembuangan air kotor ke riol kota

Alur distribusi air

Ground tank

commit to user

VI-27

I0208084 Ummi Salamah M.

3. Mechanical dan Electrical

Sumber energi listrik dihasilkan dari PLN dan genset. Jika suplai energi listrik dari PLN padam, maka untuk sementara waktu energi listrik diganti dengan tenaga generator. Berikut skema pendistribusian energi listrik:

SDP MDP Aut oswit ch MDP

PLN Trafo

Genset

Dist ribusi Dist ribusi

Dist ribusi

Skema VI.14. Distribution Listrik

Gambar VI. 29. Distribusi listrik Sumber analisa pribadi

R. Genset & panel listrik

PLN

Alur distribusi listrik