PASAR WISATA BUDAYA BUDAYA DI SOLO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR JAWA

BAB IV PASAR WISATA BUDAYA BUDAYA DI SOLO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR JAWA

A. Pasar Wisata Budaya yang Direnacanakn

Pasar wisata budaya yang direncanakan adalah tempat dimana pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi melalui kegiatan jual-beli serta belajar berbagai produk budaya yang disajikan seperi melihat proses pembuatan kerajinan, belajar pentas seni, belajar memasak serta sejarah perkembangan mengenai beberapa produk budaya dengan nuansa aristektur jawa yang tercipta dalam kawasan pasar wisata tersebut untuk bersenang-senang dan mencari pengalaman ruang yang baru. Sehingga pengunjung tidak hanya membeli tapi juga dapat belajar mengenai produk budaya yang disajikan.

B. Fungsi dan Tujuan Keberadaan Pasar Wisata Budaya

1. Fungsi

Fungsi utama dari Pasar Wisata Budaya adalah sebagai obyek wisata produk budaya khas Solo yaitu kuliner, kerajinan dan pentas seni yang dimiliki kota Solo dalam satu wadah untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di seluruh kota Solo yang dikemas dalam sebuah “pasar”.

commit to user

IV-2

I0208084 Ummi Salamah M

Selain fungsi tersebut Pasar Wisata Budaya nantinya berperan sebagai pusat pengembangan produk local. Pembentukan sentra akan membuat kegiatan operasionalnya menjadi lebih terkoordinasikan, selain mungkin untuk membangun pola pelayanan kebutuhan yang lebih ekonomis sifatnya, seperti dapat membeli 10 bahan baku tambahan, dapat mengeksploitasi sumberdaya lokal secara lebih efisien; dapat pula membangun kebersamaan dalam menghadapi pasar, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar (ada skala ekonomi usaha) maupun untuk memenuhi kebutuhan mereka bersama (ada skala ekonomisnya juga). (Pengembangan Produk UMKM, oleh : Soebroto Hadisoegondo)

2. Tujuan

Tujuan dibangunnya Pasar Wisata Budaya dan sebagai obyek wisata baru bagi masyarakat pada umumnya serta secara khusus untuk wisatawan yang mempunyai waktu tebatas berkunjung di Solo dapat menikmati kuliner, kerajinan, serta budaya yang dimiliki kota Solo dalam satu waktu dan satu tempat.

C. Visi dan Misi Pasar Wisata Budaya

1. Visi

Mewujudkan salah satu visi pemkot Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan dan Pariwisata.

commit to user

IV-3

I0208084 Ummi Salamah M

2. Misi

Pasar Wisata Budaya yang direncanakan dapat berperan serta dalam per tumbuhan Kota Solo sesuai dengan misi pemkot yaitu: (www.surakarta.go.id)

- Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen

masyarakat dalam semua bidang pembangunan , serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang berlandaskan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

- Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai

pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.

- Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi

Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintahan

- Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah melalui kegiatan pemasaran

commit to user

IV-4

I0208084 Ummi Salamah M

D. Status Kelembagaan Pasar WIsata Budaya

1. Kedudukan

Pasar Wisata Budaya berkedudukan di Surakarta yang sekaligus menjadi pusat pertumbuhan kawasan Solo Raya (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten ).

2. Status

Pasar Wisata Budaya yang direncanakan, berstatus sebagai tempat wisata dan perdagangan yang berada dibawah wewenang Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pariwisata yang pelaksanaannya dikelola oleh kepala Pasar Wisata Budaya. Berdasarkan permen_no.20_th_2012 struktur organisasi pengelola pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri dari:

a. kepala pasar;

b. pejabat keuangan; dan

c. pejabat teknis lainnya sesuai kebutuhan.

Maka dalam kelembagaan orientasi dan sifat usaha Pasar Wisata Budaya dapat dijelaskan dalam struktur organisasi sebagai berikut:

commit to user

IV-5

I0208084 Ummi Salamah M

3. Pembiayaan

a) Pembangunan gedung

Dana dari Pemerintah Daerah

Sumbangan Donatur ( pengusaha, LSM, masyarakat umum)

b) Biaya operasional

Hasil pemasukan dari Pasar wisata budaya

Sumbangan Donatur ( pengusaha, LSM, masyarakat umum)

E. Operasional kerja Pasar WIsata Budaya

Pasar wisata budaya yang direncanakan merupakan tempat promosi dan perdagangan produk budaya Solo berupa kerajinan, pentas seni dan kuliner. Selain membeli produk budaya tersebut pengunjung juga dapat belajar berbagai produk budaya yang disajikan seperi melihat proses

Kepala Pasar

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Bagian admisistrasi

Seksi pemungutan

Seksi pendapatan dan pelaporan

Bagian operasional

Bagian pemeliharaan

Seksi penataan Seksi kebersihan Seksi keamanan

Bagian humas

Seksi pengembangan pasar

Diagram IV.1 Struktur Organisasi Pasar Sumber analisa pribadi

commit to user

IV-6

I0208084 Ummi Salamah M

pembuatan kerjinan, belajar pentas seni, belajar memasak serta sejarah perkembangan mengenai beberapa produk budaya. Sehingga pengunjung tidak hanya membeli tapi juga dapat belajar mengenai produk budaya yang disajikan. Oleh karena itu, tempat ini dapat dijadikan sebuah obyek wisata perdagangan berbasis budaya. Maka operasional kerja pasar wisata budaya direncanakan sebagai berikut:

1. Pukul 09.00- 17.00 (senin- sabtu) dengan pertimbangan fungsi pasar sebagai tempat kerja sehari-hari.

2. Pada hari minggu dan libur besar , pukul 10.00- 21.00 dengan pertimbangan pasar sebagai obyek wisata.

F. Bidang Usaha pada Pasar WIsata Budaya

1. Klasifikasi barang dan jasa yang dipasarkan

Hasil budaya yang akan dipasarkan di Pasar Wisata Budaya antara lain makanan khas Solo (wisata kuliner), hasil kerajinan (wisata belanja) , pentas seni (wisata budaya), arsitektur serta peninggalan sejarah yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Wisata Kuliner yang mengangkat menu-menu tradisional seperti Garang Asem Bumbung, Manuk Nom, Ayam Goreng Sereh, serta minuman seperti Wedang Sereh, Serbat serta kuliner khas Solo seperti nasi liwet, srabi, timlo, dudeg ceker dan bebek goreng yang akan ditempatkan dalam suatu wadah dengan konsep jawa yang menyatu dengan alam.

commit to user

IV-7

I0208084 Ummi Salamah M

b. Wisata Kerajinan yaitu berupa kerajinan khas Solo yang dibuat oleh pengrajin dalam suatu tempat (work shop) sehingga pengunjung dapat melihat proses pembuatan kerajinan seperti kerajinan batik, lukis, ukiran atau pahat kayu, ukiran atau pahat batu, kerajinan logam, kerajinan dari bahan natural, anyaman bamboo, keramik atau gerabah, kerajinan kulit.

c. Wisata pentas seni tradisional yang ada di Solo yaitu Ketoprak Balekambang, grup tari Soeryo Sumirat, wayang bocah, wayang kulit serta wayang orang.

2. Kelompok yang ditampung

Kelompok yang ditampung dalam Pasar Wisata Budaya ini dari berbagai kelompok baik dari kelompok besar ataupun individu. Kelompok-kelompok tersebut terbagi atas :

- Kelompok Pengusaha (investor)

Yaitu kelompok yang menanamkan modalnya untuk memasarkan produk karya seni atau kerajinan dengan membeli prodik tersebut dari pengrajin/ industri kecil). Dapat berupa golongan besar maupun individu.

- Kelompok industri kecil ( pengrajin/ pedagang )

Yaitu kelompok orang yang memproduksi barang-barang seni atau kerajinan, makanan khas Solo yang memasarkan dan

commit to user

IV-8

I0208084 Ummi Salamah M

mempromosikan secara langsung kepada konsumen. Dapat berupa industry besar atau kecil dan individu.

- Kelompok seniman (pekerja seni)

Yaitu kelompok orang yang bekerja secara individu dengan menjual keahliannya di bidang seni kepada konsumen secara langsung . seperti melukis atau membuat karya seni atau pementasan seni tari ataupun drama secara langsung kepada konsumen.

G. Aplikasi arsitektur Jawa pada obyek rancang bangun Pasar Wisata Budaya

1. Tata ruang dan orientasi bangunan

Arsitektur jawa mempunyai tata ruang yang khas, sebuah rumah tinggal Jawa setidak-tidaknya terdiri dari satu unit dasar yaitu omah yang terdiri dari dua bagian, bagian dalam terdiri dari deretan sentong tengah, sentong kiri, sentong kanan dan ruang terbuka memanjang di depan deretan sentong yang disebut dalem sedangkan bagian luar disebut emperan seperti dijelaskan dalam gambar 3.

Umum

Semi privat

Privat

commit to user

IV-9

I0208084 Ummi Salamah M

Pola tata ruang tersebut akan ditransformasikan pada Pasar Wisata Budaya yang direncanakan sesuai dengan kegiatan yang ada pada pasar. Sehingga penarapan tataruang rumah Jawa pada Pasar Wisata Budaya lebih ditekankan pada makna atau nilainya, seperti

- Pendapa merupakan tempat terbuka untuk umum ditransformasikan pada

fungsi ruang sebagai ruang penerima,

- Gandok sebagai ruang tambahan dan zona semi privat alan ditransformasikan kedalam fungsi ruang dengan kegiatan yang lebih bermakna seperti retail produk budaya besrta proses pembuatannya

- Senthong sebagai ruang privat yang dikenal dengan tempat sacral maka dimaknai sesuai konteks kekiniaan (kegiatan Pasar Wisata Budaya) akan ditransformasikan sebagai ruang pamer barang antik.

Karena tataruang Pasar Wisata Budaya bercermin pada rumah Jawa maka orientasi banguanan juga sesuai rumah Jawa pada umumnya yaitu berorientasi utara-selatan.

2. Bentuk bangunan

Bentuk bangunan pada Pasar Wisata Budaya tidak lepas dari tataruang rumah Jawa, seperti:

- Pendhapa menggunakan bentuk atap pendhapa

- Gandhok mengggunakan bentuk atap panggangpe

- Senthong menggunakan bentuk atap kampung

commit to user

IV-10

I0208084 Ummi Salamah M

Karena pasar wisata budaya yang direncanakan berupa masa jamak maka dimungkinkan untuk menggunakan bentuk atap Jawa lainnya sesuai kegiatan yang diwadahi.

3. Tampilan bangunan berdasarkan material

Material yang digunakan berupa kayu sertap penggunaan batu bata espos untuk sebagai eksplorasi bentuk masa kini sehingga memperkuat karakter konsep kedekatan dengan alam pada rumah Jawa.

4. Struktur bangunan

Struktur banguana pasar sesuai dengan bentuk banguanan Jawa yang diterapkan dengan susunan strukur bangunan: - Upper sruktur berupa atap dengan konstruksi kayu - Sub stuktur berupa tiang atau disebut saka pada bangunan Jawa - Supper sturktur berupa umpak

atap

saka umpak

commit to user

V-1

I0208084 Ummi Salamah M.