Fungsi Kucapi Pada Masyarakat Pakpak di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat

4.2 Fungsi Kucapi Pada Masyarakat Pakpak di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dayo Sinamo, alat musik Kucapi dimainkan dengan menggunakan jari telunjuk tangan kanan .Sementara jari telunuk, jari tengah, jari manis serta jari kelingking tangan kiri berfungsi juga sebagai pembawa melodi, yaitu dengan menekan sebar pada kruis dalam memainkan sebuah lagu. Alat musik ini dapat dimainkan secara solo (tunggal),

14 Hasil wawancara dengan bapak Pandapotan Solin pada tanggal 19 agustus 2013.

namun dapat juga dimainkan dalam satu ensambel. Maka fungsi dari Kucapi ini adalah sebagai pembawa melodi pada permainan tunggal maupun dalam ensambel Oning-oningen .

Dalam menuliskan fungsi Kucapi dalam kebudayaan masyarakat Pakpak, maka penulis mengacu pada teori Alan P. Merriam, yaitu: ...use then refers to the situation in which is employed in human action:

function concern the reason for its employment and particulary the brodader purpose which is serves... (1964:210)

Dari kalimat di atas, dapat diartikan bahwa use (penggunaan) menitikberatkan pada masalah situasi atau cara yang bagaimana musik itu digunakan, sedangkan function (fungsi) yang menitikberatkan pada alasan penggunaan atau menyangkut tujuan pemakain musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Penulis juga menuliskan beberapa fungsi garantung sebagai tujuan dan akibat yang timbul dari penggunaan yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditelusuri melalui fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut:

4.2.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Berkenaan dengan fungsi kucapi sebagai pengungkapan emosional dapat dilihat pada waktu alat musik ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan seperti digunakannya alat musik ini sebagai alat untuk menghibur diri. Dorongan emosional yang mengakibatkan kesedihan pada diri pemainnya terutama karena kemelaratan dan dan penderitaan yang dialaminya. Dengan menuangkan kesedihan melalui permainan kucapi, si pemain akan merasa lebih tenang dan merasa bebannya sudah terbawa oleh nyanyian yang dituangkan melalui permainan kucapi.

4.2.2 Fungsi Hiburan

Melihat dari penjelasan dari sub bab sebelumnya, kucapi digunakan sebagai alat untuk menghibur diri atas kesedihan yang dialami oleh si pemain. Disamping untuk menghibur diri dari kesedihan, pada perkembangannya alat musik ini digunakan untuk menghibur orang lain. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan alat musik ini sebagai pengiring tarian dengan penggabungan alat musik ini beserta alat musik lain seperti genderang sitelu-telu, kalondang, dan gung. Dari penjelasan diatas dapat kita lihat fungsi kucapi untuk fungsi hiburan baik untuk menghibur diri sendiri maupun orang lain.

4.2.3 Fungsi Komunikasi

Dalam banyak hal musik berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antara pengguna dan penikmat. Kucapi berfungsi sebagai alat komunikasi dapat dilihat ketika alat ini digunakan oleh anak perana (pemuda) untuk mengkomunikasikan perasaannya kepada seorang gadis yang disukainya.

4.2.4 Fungsi Perlambangan

Mengenai fungsi perlambangan, akan jelas dapat terlihat bahwa secara fisik kucapi melambangkan kehidupan masyarakat Pakpak. Kepalanya menggambarkan wajah seorang puteri yang cantik jelita, dalam posisi atau keadaan termenung dan puteri itu adalah “Nantampuk Mas”. Bagian bawah Mengenai fungsi perlambangan, akan jelas dapat terlihat bahwa secara fisik kucapi melambangkan kehidupan masyarakat Pakpak. Kepalanya menggambarkan wajah seorang puteri yang cantik jelita, dalam posisi atau keadaan termenung dan puteri itu adalah “Nantampuk Mas”. Bagian bawah

Kemudian terdapat empat kruis/ bar nada melambangkan susunan dan kedudukan dalam system kekerabatan Pakpak yang terdiri dari Kesukuten, Puang/ Kula-kula, Dengan Sibeltek dan Berru. Memilki satu boncit atau pusar, yang melambangkan satu keluarga serumpun. Kemudian pada badannya terdapat gmbar dua ekor cecak (braspati) yang melambangkan tendi atau roh.

4.2.5 Fungsi Kesinambungan Kebudayaan

Untuk melihat fungsi kucapi sebagai kesinambungan kebudayaan, penulis melihat dari segi penggunaan kucapi sebagai alat untuk mengkomunikasikan perasaan seorang pemuda kepada seorang gadis melalui bunyi dan pitunang yang terdapat didalamnya. Berhasilnya cara tersebut digunakan hingga sampai ke jenjang perkawinan, secara otomatis akan mendapatkan keturunan sehingga adanya kesinambungan kebudayaan dari orang tua kepada anaknya.

Demikian pula keberadaan kucapi pada saat ini dapat dikatakan sebagai kesinambungan budaya dari masa lampau ke masa kini. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan alat ini yang masih terjaga pada kehidupan masyarakat Pakpak khusunya di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat sampai saat ini, walaupun secara kuantitas sangat minim.

4.2.6 Fungsi Reaksi Jasmani

Kucapi dalam ensambel oning-oningen yang digunakan untuk mengiringi tarian yang sebagian gerakannya adalah gerakan yang dinamis yang kerap membuat para penarinya bergerak indah. Kesinambungan antara bunyi musik dapat menimbulkan reaksi jasmani dari si penari sehingga dapat menggerakkan tubuhnya dengan indah.

4.2.7 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama

Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama dimana ensambel oning-oningen digunakan dalam upacara agama, upacara perkawinan, peresmian suatu tempat, organisasi/lembaga maupun individu.

4.2.8 Fungsi Penghayatan Estetis

Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam oning-oningen, yang tertuang melalui permainan ritem maupun melodi yang dapat dinikmati oleh pemusik itu sendiri maupun pendengarnya. Selain itu, pengunkapan emosional yang dilakukan oleh seorang pemain kucapi pada saat menghibur diri dapat terjadi ketika si pemain kucapi dapat mengahayati permainannya.