produk jasa yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen, sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk kembali menginginkan
produk yang sama. Kepuasan pasien merupakan hasil perbandingan antara penampilan atau outcome produk jasa yang dirasakan dengan harapan seseorang.
Dengan demikian kepuasan adalah perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan harapan.
5.1.1. Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan Bukti Langsung
Yang dimaksud bukti langsung asuhan keperawatan di sini adalah penampilan fisik perawatpenampilan perawat. Seorang pasien yang menjalani perawatan di ruang
rawat inap, pada saat masuk pertama-tama yang dinilai oleh pasien klien rawat inap adalah penampilan perawat, keramahan, kebersihan dan kerapian alat-alat perawat
selama pasien menjalani perawatan. Hasil penelitian RSUD Doloksanggul menunjukkan bahwa jumlah responden
yang menyatakan bukti langsung pelayanan asuhan keperawatan baik sebanyak 61,4 dan 38,6 responden menyatakan bukti langsung pelayanan asuhan
keperawatan kurang baik. Dari hasil analisa bivariat bukti langsung pelayanan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien terlihat pelayanan asuhan keperawatan
bukti langsung baik 48,1 yang menjadikan tingkat kepuasan pasien tinggi, lebih kecil dibanding dengan pasien yang tingkat kepuasan rendah sebesar 51,9,
sedangkan bukti langsung asuhan keperawatan kurang baik yang menjadikan pasien memiliki tingkat kepuasan tinggi sebesar 23,5, lebih kecil dibanding pasien yang
tingkat kepuasan rendah sebesar 76,5, sehingga dapat dilihat bahwa kepuasan
Universitas Sumatera Utara
rendah pada pasien terhadap bukti langsung lebih besar dibanding kepuasan tinggi. Walaupun dari nilai persentase, mayoritas bukti langsung pelayanan perawat baik
namun hasil uji chisquare nilai p value lebih besar dari alpha 0,188 0,05 hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara bukti langsung dengan
kepuasan pasien.
5.1.2. Mutu Asuhan Keperawatan Kehandalan
Kehandalan asuhan keperawatan merupakan kemampuan untuk memberikan pelayanan dalam hal penerimaan pasien dengan cepat, menanyakan keluhan-keluhan
yang pasien rasakan, sesegera mungkin memberi pertolongan mengatasi keluhan pasien, kembali memberikan pertolongan pada pasien, menanyakan apakah keluhan
sakit sudah membaik, rutin mengukur tekanan darah dan dipercaya oleh pasien semua tindakan pertolongan yang diberikan perawat.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan kehandalan perawat baik sebanyak 52,3 dan 47,7 responden
menyatakan kehandalan perawat kurang baik. Dari hasil analisa bivariat kehandalan pelayanan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien terlihat kehandalan perawat
sebesar 56,5 yang menjadikan tingkat kepuasan pasien tinggi, lebih besar dibanding dengan pasien yang tingkat kepuasan rendah 43,5, sedangkan
kehandalan asuhan keperawatan kurang baik yang menjadikan pasien memiliki tingkat kepuasan tinggi sebesar 19,0, lebih kecil dibanding pasien yang tingkat
kepuasan rendah sebesar 81,0. Hasil uji chisquare nilai p value lebih kecil dari alpha 0,025 0,05 hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
Universitas Sumatera Utara
bukti langsung dengan kepuasan pasien. Hal ini sesuai dengan hasil hasil penelitian Jalal 2007, dengan judul Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan
Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang, jumlah responden 100 orang dengan hasil penelitian ada hubungan antara mutu pelayanan
keperawatan salah satunya kehandalan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien, dimana semakin tinggi mutu pelayanan asuhan keperawatan maka semakin tinggi
pula kepuasan pasien. Perawat sebagai seorang tenaga profesional dalam bidang pelayanan
kesehatan yang dihadapinya adalah manusia, dalam melakukan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien perawat harus handal dan tetap update terhadap
perkembangan ilmu keperawatan, dilihat dari tingkat pendidikan perawat khususnya ruang rawat inap RSUD Doloksanggul adalah D3 keperawatan, sebaiknya melakukan
pengembangan ilmu dan peningkatan pendidikan, hal ini sehubungan dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat pemakai jasa kesehatan terhadap kehandalan perawat
dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Hal ini juga sesuai dengan teori Menurut Kusnanto 2004, fungsi perawat
adalah : a.
Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yang tersedia dan potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut
b. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan
Universitas Sumatera Utara
c. Melaksanakan rencana keperawatan meliputi upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan pasien dan keadaan terminal
d. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
e. Mendokumentasikan proses keperawatan
f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau di dipelajari serta
merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan dan praktek keperawatan
g. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien,
keluarga, kelompok serta masyarakat h.
Bekerjasama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat
i. Mengelola perawatan pasien dan berperan sebagai ketua tim dalam
melaksanakan kegiatan keperawatan
Kehandalan asuhan keperawatan memang sangat dibutuhkan oleh pasien, karena pasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya
menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan.Prabowo, 1999. Selanjutnya Aditama 2002,
berpendapat bahwa pasien adalah mereka yang sakit dan ingin diobati di rumah sakit yang mereka pilih agar sembuh dari sakitnya.Berdasarkan uraian diatas, bahwa
kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan
Universitas Sumatera Utara
atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan dari rumah sakit khususnya dari pelayanan tenaga kesehatan.
5.1.3. Mutu Asuhan Keperawatan Daya Tanggap