III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2011. Penelitian dilakukan di kawasan Pantai Bunga di Desa Mesjid Lama
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Kawasan ini memiliki luas 635 Ha dengan jumlah penduduk 6.858 orang dengan jumlah rumah tangga 1.418 KK.
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada : 1. Terdapat kawasan hutan mangrove yang cukup luas yaitu 168 Ha di desa
Mesjid Lama. 2. Adanya usaha yang mulai dilakukan untuk memperbaiki hutan mangrove
yang rusak oleh masyarakat sekitar. 3. Kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh akan pentingnya hutan mangrove
bagi mereka.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Mesjid Lama yang memiliki pantai atau hutan mangrove pada Kecamatan Talawi Kabupaten
Batubara yaitu sebanyak 1.418 KK.
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportional random sampling
. Sampel ditentukan dengan menggunakan pendekatan statistik untuk tingkat kesalahan 10 dari populasi Sarwono,2006 dengan formula sebagai berikut:
N n =
1 + Ne2
Di mana : n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi e = Standar errorderajat kebebasan 10=0,1
dengan perhitungan sampel sebagai berikut: 1418
n = 1 + 1418 0,12
N= 93,41 dibulatkan 94 orang
3.3. Jenis Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan cara :
1. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian
dengan mengunjungi daerah menjadi obyek penelitian dan meninjau langsung kondisi alam serta melakukan pertemuan dengan masyarakat setempat.
Universitas Sumatera Utara
2. Kuisioner Untuk memudahkan perolehan data, selanjutnya disebarkan kuisioner atau angket
kepada responden untuk mengetahui partisipasi masyarakat di Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara terhadap program pengelolaan hutan
mangrove di kawasan Pantai Bunga. Penyebaran kuisioner akan dilakukan secara langsung kepada masyarakat dengan menentukan secara langsung responden
yang akan diteliti. 3. Wawancara
Selain observasi dan kuisioner, dilakukan wawancara mendalam depth interview
yang dilakukan dengan cara bertatap muka dengan aparat desa. Data sekunder diperoleh dari kantorinstansi terkait.
3.4. Instrumen Penelitian