independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap multikolineritas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Menurut Nugroho
2005 “Deteksi Multikolineritas pada suatu model dapat dilihat bila nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1Tolerance, dan bila VIF = 10 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance”.
3. Uji Heteroskedastisitas Nugroho 2005 mengemukakan bahwa “heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang di prediksi dengan Studentized Residual nilai
tersebut”. Tujuan digunakan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Dalam penelitian ini dilakukan uji heteroskedastisitas dengan melihat pola grafik regresi.
4.6.2.3. Statistik Deskriptif
Ikhsan dan Ghazali 2006 mengemukakan “statistik deskriptif pada umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian
yang paling utama dan data demografi responden”. Priyatno 2008 mengemukakan juga bahwa “statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti
mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain”.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari
jawaban yang telah didapat dari kuesioner.
4.6.2.4. Uji Hipotesis
Priyatno 2008 menyebutkan “uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi dapat
digeneralisasikan”. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknyapengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Jika terdapat deviasi antara
sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak maupun menerima suatu
hipotesis. Untuk menguji hipotesis mengenai gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan
gangguan organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, digunakan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan
secara parsial dengan uji t. 1. Uji F
Priyatno 2008 menyebutkan “uji simultan dengan uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen”. Dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 atau 0,05 maka hasil uji F dapat dihitung dengan bantuan program SPSS pada tabel ANOVA.
Hasil uji F menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, jika p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang
Universitas Sumatera Utara
ditentukan sebesar 5, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah variabel dependen
dan variabel independen, dan n adalah jumlah responden atau jumlah kasus yang diteliti. 2. Uji t
Priyatno 2008 menyebutkan “uji t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen”.
Dengan tingkat signifikasi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 atau 0,05 maka hasil uji t dapat dihitung dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel t hitung
tabel Coefficients. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan atau t hitung pada kolom t lebih besar dari t tabel dihitung dari two- tailed
α = 5 df-k, k merupakan jumlah variabel independen, maka nilai variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam arti
Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
4.6.3. Analisis Koefisien Determinasi R²