PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii PENGHARGAAN iv ABSTRAK vi ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN vii viii x xi xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Tujuan 3 1.4 Hipotesis 3 1.5 Manfaat 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Budi Daya Udang di Indonesia 4 2.2 Faktor Penyebab Penahanan dan Penolakan Produk Udang 5 2.3 Bakteri Patogen Oportunistik pada Tambak Udang 6 2.4 Sel Biofilm Bakteri 8 2.4.1 Pengendalian Sel Biofilm dengan Klorin 9 2.4.2 Pengendalian Sel Biofilm dengan Panas 10

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat 11 3.2 Alat dan Bahan 11 3.3 Isolasi dan Penghitungan Sel Bakteri 11 3.4 Pembentukan dan Penghitungan Sel Biofilm 12 3.5 Pengendalian Sel Bakteri dengan Klorin 13

3.6 Perlakuan Panas dan Klorin untuk Pengendalian Biofilm

13

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi Bakteri Patogen Oportunistik 14

4.2 Pembentukan Sel Biofilm pada Stainless Steel 17

4.3 Pengendalian Sel Bakteri dengan Klorin 19

4.4 Pengendalian Sel Biofilm dengan Klorin 21

4.5 Pengendalian Sel Biofilm dengan Panas 23 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

25 5.2 Saran 25 DAFTAR PUSTAKA 26 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah sel bakteri yang diisolasi dari tambak udang 14 Tabel 2. Pengendalian sel biofilm bakteri patogen oportunistik dengan klorin 21 Tabel 3. Pengendalian sel biofilm bakteri patogen oportunistik dengan beberapa temperatur 23 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Bakteri patogen oportunistik pada media selektif 16 Gambar 2. Pertumbuhan sel biofilm pada stainless steel 17 Gambar 3. Pengendalian sel bakteri dengan klorin 19 Gambar 4. Luas penghambatan klorin terhadap pertumbuhan bakteri 20 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Isolasi dan penghitungan sel bakteri 29 Lampiran 2. Komposisi media sea water complete SWC 29 Lampiran 3. pembentukan sel biofilm pada stainless steel 30 Lampiran 4. Penghitungan sel biofilm 30 Lampiran 5. Pengendalian sel bakteri dengan klorin 31 Lampiran 6. Pengendalian sel bakteri dengan panas dan klorin 31 Lampiran 7. Jumlah sel biofilm 32 Lampiran 8. Pertumbuhan bakteri pada PCA 32 Lampiran 9. Luas penghambatan klorin terhadap pertumbuhan bakteri 33 Lampiran 10 Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian 33 Universitas Sumatera Utara ISOLASI BAKTERI PATOGEN OPORTUNISTIK DARI TAMBAK UDANG YANG MEMBENTUK BIOFILM DAN PENGENDALIANNYA DENGAN PANAS DAN KLORIN ABSTRAK Keberadaan bakteri patogen oportunistik di tambak udang disebabkan karena tercemarnya air tambak oleh limbah industri maupun domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen oportunistik pada tambak udang di Kota Medan, Sumatera Utara Percut, Pantai Labu, Pantai Cermin, kemampuan bakteri tersebut membentuk biofilm serta pengendaliannya dengan menggunakan panas dan klorin. Bakteri patogen oportunistik diisolasi dari usus udang, sedimen dan air tambak udang dengan menggunakan media selektifdiferensial. Dari hasil isolasi ditemukan adanya Escherichia coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus sp. Untuk menguji kemampuannya dalam membentuk biofilm maka bakteri tersebut ditumbuhkan pada stainless steel dalam media SWC cair dengan rentang waktu 1, 3, 6 hari. Bakteri E. coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus sp. dapat membentuk biofilm pada inkubasi hari ke-1, tetapi yang paling tinggi pertumbuhannya ialah pada inkubasi hari ke-6. Jumlah sel biofilm bertambah seiring dengan lama inkubasi. E. coli memiliki jumlah sel biofilm paling tinggi yaitu 6,35 x 10 4 CFUSS sedangkan yang terendah ialah Salmonella sp. yaitu 0,28 x10 4 CFUSS. Pengendalian sel biofilm dengan klorin pada konsentrasi 225 ppm selama 2 menit dan panas pada suhu 100 C selama 5 menit efektif mengendalikan sel biofilm umur 1 dan 3 hari, sedangkan umur 6 hari tidak semua dapat dikendalikan. Semakin tinggi konsentrasi klorin dan suhu yang diberikan semakin efektif kemampuannya dalam mengendalikan sel biofilm. Kata kunci: biofilm, klorin, oportunistik, panas, stainless steel, SWC Universitas Sumatera Utara ISOLATION OF OPPORTUNISTIC PATHOGEN BACTERIA FROM SHRIMP AQUACULTURE THAT FORM BIOFILMS AND IT CONTROL BY HEAT AND CHLORINE ABSTRACT The existence of opportunistic pathogen bacteria in shrimp culture is resulted by contamination shrimp water from industrial and domestic waste. The aims of this study is to know the existence of opportunistic pathogen bacteria in shrimp aquaculture around the city of Medan, Sumatera Utara Percut, Pantai Labu, Pantai Cermin, the ability of these bacteria to form biofilms as well as its control by using of chlorine and heat. Opportunistic pathogen bacteria were isolated from the gut of shrimp, sediment and water of shrimp aquaculture by using selectivedifferential media. From the results of isolation found the presence of Escherichia coli, Salmonella sp., and Staphylococcus sp. To test the ability of these bacteria to form biofilms was performed on stainless steel in the SWC media with a span of 1, 3, 6 days. E. coli, Salmonella sp., and Staphylococcus sp. may form biofilms on incubation 1 st day but the highest growth was on the 6 th days of incubation. The number of biofilm cells grow in line with addition of incubation time. E. coli had the highest biofilm cells which was 6,35 x 10 4 CFUSS, whereas the lowest biofilm number was found in Salmonella sp. which was 0,28 x 10 4 CFUSS. Application of chlorine concentration of 225 ppm for 2 minutes and heat at 100 C for 5 minutes affective in killing 1 st and 3 th days age biofilm cells, but not the 6 th days biofilms cells. The higher the chlorine concentration and the temperature given the more effective it is to control the bacteria. Keyword: biofilm, chlorine , heat, opportunistic, stainless steel, SWC. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN