Pembentukan dan Penghitungan Sel Biofilm Pengendalian Sel Bakteri dengan Klorin

sebanyak 100 ml di masing-masing lokasi, dimasukkan ke dalam botol sampel kaca steril. Sedimen diambil sebanyak 100 gram dan dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian semua sampel disimpan dalam kotak es sampai dibawa ke laboratorium dalam waktu kurang dari 4 jam. Sampel sel biofilm diambil dengan mengikis biofilm pada bahan padat menggunakan spatula kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel. Di laboratorium semua sampel bakteri disimpan dalam lemari es 4 C. Dari setiap sampel dibuat pengenceran dalam NaCl 0,9 kemudian 0,1 ml suspensi disebar pada media PCA dan media selektifdiferensial, diinkubasi selama 12-24 jam, kemudian dihitung koloni bakteri yang tumbuh pada media. Media selektif akan menghambat pertumbuhan bakteri lain. Sehingga bakteri yang tumbuh hanya bakteri yang mampu memanfaatkan media tersebut sebagai sumber nutrisi. Isolat E. coli akan tumbuh pada media EMB, Salmonella sp. pada SSA, Staphylococcus sp. pada media MSA. Jumlah sel pada masing-masing media selektif dihitung dalam CFUml. Isolat dimurnikan dengan penggoresan pada media SWC, kemudian koloni tunggal digores pada media SWC miring dan disimpan dalam lemari es 4 C sampai digunakan.

3.4 Pembentukan dan Penghitungan Sel Biofilm

Lempeng SS dipotong seluas 1 cm 2 , dicuci dengan deterjen pada bak sonikator lalu disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit, tekanan 1 atm, suhu 121 C kemudian dikeringkan. Lempeng ini akan digunakan untuk substrat pelekatan biofilm. Masing- masing isolat murni yang diperoleh dari tambak udang ditumbuhkan pada 50 ml media SWC dengan konsentrasi sel 10 8 CFUml, dalam labu Erlenmeyer 100 ml Setelah itu 6 lempeng SS dimasukkan ke masing-masing media pengkulturan tersebut, kemudian digoyang pada kecepatan 100 rpm, pada suhu ruang 28 C. Pembentukan dan pertumbuhan biofilm dilihat pada periode waktu 1 hari, 3 hari dan 6 hari untuk melihat perkembangan sel. Penghitungan sel biofilm dilakukan dengan menggunakan media PCA pada cawan Petri. Lempeng SS diangkat dari kultur dengan menggunakan pinset steril, dibilas sebanyak 3 kali dengan akuades steril hingga sel yang planktonik terlepas, Universitas Sumatera Utara dimasukkan ke dalam 10 ml NaCl 0,9 pada tabung reaksi yang ditambah dengan 0.5 g manik-manik kaca kemudian divortek selama 1 menit untuk melepas sel biofilm. Pengenceran dilakukan dengan mengambil sebanyak 0.1 ml kultur kemudian disebar pada media PCA, diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang kemudian dilakukan penghitungan, ulangan dibuat sebanyak 2 kali Lampiran 4.

3.5 Pengendalian Sel Bakteri dengan Klorin

Untuk mengetahui kemampuan klorin dalam menghambat pertumbuhan E. coli, Staphylococcus sp. dan Salmonella sp. dilakukan uji penghambatan pertumbuhan bakteri dengan cara mengkultur bakteri kemudian bakteri tersebut disuspensikan sebanyak 10 8 CFUml standard McFarland. Sebanyak 0,1 ml dari suspensi disebar pada media SWC diinkubasi selama 1 hari, pada suhu 28 C. Cakram yang mengandung klorin 75, 150 dan 227 ppm diletak pada bagian tengah media yang ditumbuhi bakteri kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 28 C. Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri dihitung dengan mengukur selisih diameter zona bening yang terbentuk dengan dimeter cakram.

3.6 Perlakuan Panas dan Klorin untuk Pengendalian Biofilm