UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.1.4 Fisiologi
Fungsi ginjal menurut Price dan Wilson 2006 di bedakan menjadi dua yaitu fungsi eksresi dan non ekskresi, antara lain:
a. Fungsi ekskresi
1. Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 osmol dengan
mengubah-ubah ekskresi air. 2.
Mempertahankan volume ECF dan tekanan darah dengan mengubah- ubah ekskresi Na
+
. 3.
Mempertahankan konsentrasi plasma masing-masing elektrolit individu dalam rentang normal.
4. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
kelebihan H
+
dan membentuk kembali HCO3
-
. 5.
Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein terutama urea, asam urat, dan kreatinin.
6. Bekerja sebagai jalur ekskretori untuk sebagian besar obat.
b. Fungsi non ekskresi
1. Menghasilkan renin: penting dalam pengaturan tekanan darah.
2. Menghasilkan eritropoetin: meransang produksi sel darah merah oleh
sumsum tulang. 3.
Menghasilkan 1,25-dihidroksivitamin D3: hidroksilasi akhir vitamin D3 menjadi bentuk yang paling kuat.
4. Mengaktifkan prostaglandin: sebagian besar adalah vasodilator,
bekerja secara lokal, dan melindungi dari kerusakan iskemik ginjal. 5.
Mengaktifkan degradasi hormon polipeptida. 6.
Mengaktifkan insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon pertumbuhan,
ADH, dan
hormon gastrointestinal
gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif VIP.
Proses pembentukan urin menurut Syaifuddin 2006, glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung
hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal berlanjut ke ureter.
Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.
Ada tiga tahap pembentukan urin: a.
Proses filtrasi Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
b. Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapanya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya
dialirkan pada papila renalis. c.
Proses sekresi Sisanya penyerapan urine kembali yang pada tubulus dan diteruskan ke
piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.4 Proses Pembentukan Urin
[Sumber: alfina.com]
2.2.2 Penilaian Fungsi Ginjal