2.2.1 Masalah Sosial.
Kelompok sosial menurut Warren 1984:59 adalah satu kelompok yang meliputi dua manusia atau lebih yang diantara mereka terdapat beberapa pola
interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Dalam kelompok sosial ini, ada kelompok formal dan informal.
Sedangkan menurut Soekanto 2009:104 kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di
antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
Kelompok sosial juga dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atas dasar perbagai criteria ukuran. Seorang Sosiolog Jerman Georg Simmel, mengambil
ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut.
Dapat disimpulkan, bahwa Interaksi sosial juga dapat mempengaruhi keberadaan suatu kelompok. Menurut Wiyarti 2008:94 interaksi sosial itu adalah
sebagaian atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, sebab tanpa adanya interaksi hubungan antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok
atau orang dengan kelompok tidak mungkin kehidupan bersama akan terjadi. Sedangkan Soekanto 2006:56 mengatakan bahwa bentuk umum proses
sosial adalah interaksi sosial yang juga dapat dinamakan proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Bentuk lain proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
Universitas Sumatera Utara
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling
menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan berkelahi. Aktivitas- aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial
antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan berkelmpok sering sekali menghadirkan masalah sosial dalam kehidupan masyarakat. Masalah sosial yang
akan dibicarakan pada bagian ini adalah kondisi yang terjadi setelah berlangsungnya suatu aktivitas pembangunan masyarakat. Mengingat bahwa
gejala sosial merupakan fenomena yang saling kait mengait, maka tidak mengherankan bahwa perubahan yang terjadi pada salah satu atau beberapa aspek,
dikehendaki atau tidak dikehendaki, dapat menghasilkan terjadinya perubahan pada aspek yang lain. Terjadinya dampak yang tidak dikehendaki itulah yang
kemudian dikategorikan ke dalam masalah sosial.Soetomo, 1995:165. Pengertian diatas menyangkut pada gejala sosial yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat dan tidak semua gejala-gejala tersebut berlangsung secara normal sebagaimana kehidupn masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala yang
tidak dikehendakai merupakan gejala abnormal atau gejala patologis. Gejala abnormal itu dinamakan masalah sosial. Masalah sosial tersebut berhubungan erat
dengan nilai-nilai sosial dan lembaga sosial yang mencakup pola segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial
harus digunakan pemikiran sebagai pengukurannya.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu menurut Kartono 2003:1 yang disebut dengan masalah sosial itu adalah :
1. Semua bentuk tingkah laku yang melanggar adat-istiadat masyarakat
dan adat-istiadat tersebut diperlukan untuk menjamin kesejahteraan hidup bersama.
2. Situasi sosial yang dianggap oleh sebagaian besar warga masyarakat
sebagai mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya dan merugikan orang banyak.
Dalam komik Gokusen, menampilkan dan memaparkan masalah sosial yang menyangkut nilai sosial dan moral. Dimana tokoh utama dalam komik
Gokusen melakukan pemberontakan kecil menyangkut pekerjaannya. Hal yang mencolok disini adalah kontradiksi dimana tokoh utama lebih mementingkan
karirnya untuk menjadi seorang guru. Karena itulah tokoh Yankumi menjalani dua aliran pekerjaan yang bertolak belakang.
2.1.2 Klasifikasi Masalah Sosial