Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan-permasalahan yang ada maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan dan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian tetap terarah dan terfokus dan tidak terlalu luas. Dalam analisis ini, penulis hanya membatasi ruang lingkup yang di fokuskan pada masalah sosiologis tokoh Yankumi dalam komik Gokusen di lingkungan keluarga, sekolah, bahkan masyarakat dan sebagai pendukung akan dipaparkan bagaimana kehidupan sosial atau interaksi masyarakat Jepang pada tahun 2000 yang tergambar dalam komik Gokusen karya Kozueko Morimoto.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Menurut Su’adah 2005:5 Sosiologis berasal dari bahasa latin socius yang berarti “teman bersama-sama” dan logos yang berarti “omongan”. Maka dapat di mengerti bahwa secara umum sosiologis bisa diartikan sebagai ilmu tentang masyarakat omongan tentang teman ,tentang keluarga. Sedangkan menurut Shadily 1993:1 Sosiologis itu adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sosiologis itu adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat yang mempelajari tentang tingkah laku, pola hidup dan interaksi dalam suatu kehidupan masyarakat. Dan masyarakat tersebut dapat menghasilkan suatu karya yang disebut sastra. Universitas Sumatera Utara Sastra adalah sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan suatu tes dialektika dialog komunikasi sehari-hari antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan sejarah dialektika yang dikembangkan dalam karya sastra Endaswara , 2008:78. Antara sosiologis dan sastra saling berhubungan dimana menurut Wolff dalam Endaswara 2003:77 sosiologis sastra merupakan disiplin yang tanpa dibentuk, tidak terdefenisikan dengan baik, karena terdiri dari sejumlah studi-studi empiris dan berbagai percobaan pada teori yang agak general yang masing- masingnya hanya mempunyai kesamaan dalam hal bahwa ke semuanya akan berurusan dengan hubungan sastra dan masyarakat. Sosiologis sastra menurut Ratna 2002:2 yaitu pemahaman terhadap totalitas karya yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung di dalamnya. Sosiologis sastra mewakili keseimbangan antara dua kompenen yaitu sastra dan masyarakat. Oleh karena itu, analisis sosiologis memberikan perhatian yang besar terhadap fungsi fungsi sastra, karya sastra sebagai produk masyarakat tertentu. Dalam sebuah karya sastra terdapat unsur-unsur penunjang terciptanya sebuah karya sastra, khususnya prosa antara lain yaitu tema, plot, setting, dan lain sebagainya. Tokoh dan penokohan merupakan unsure yang penting dalam karya naratif. Penikmat sastra dapat secara bebas menafsirkan watak, perwatakan dan karakter yang merujuk pada sifat.Debby , 2009:9. Tokoh cerita menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 2000:165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh Universitas Sumatera Utara pembaca ditafsirkan melalui kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang di ekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Di dalam komik Gokusen karya Kozueko Morimoto, dapat dilihat bahwa tokoh menampilkan masalah social, bagaimana jalan seorang Yankumi yang ingin menggapai cita-citanya menjadi guru, interaksinya kepada murd-murid yang sangat berandal dan mempertahankan eksistensi sekolah yang di ancam tutup. Sikap-sikap dan ucapan –ucapan tokoh tentu membawa pesan moral atau amanat yang kiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat. 2. Kerangka Teori Dalam menganalisis suatu karya sastra diperlukan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam menganalisis komok ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis sastra dan semiotik. Untuk melihat gambar kehidupan sosial suatu individu secara khusus dalam masyarakat dalam suatu karya sastra adalah dengan menggunakan disiplin ilmu Sosiologis Sastra dalam kaitan ini menurut Saini dalam Endaswara 2003:83 memberikan tiga kedudukan sastra terhadap kehidupan masyarakat. Yakni sebagai pemekatan, penentangan, dan olok-olok. Ketiga ini sebenarnya terkait dengan fungsi sastra sebagai kehidupan sosial. Dengan menggunkan teori sosiologis ini, penulis dapat menganlisis sosial tokoh dalm komik Gokusen yang menyebabkan masalah-masalah dalam berinteraksi sosial. Contohnya adalah pada saat Yankumi dalam proses belajar mengajar di hadapkan dengan kekanak-kanakan siswa-siswanya. Semiotika adalah ilmu tanda dan istilah ini berasal dari kata Yunani Semion yang berarti tanda Panuti Sudjiman 1992:15. Universitas Sumatera Utara Menurut Pradopo 2002:270 Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda, ilmu ini menganggap bahwa sosial masyarakat dan kebudayaan itu mempelajari system-sistem, aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda- tanda tersebut mempunyai arti. Penulis menggunakan pendekatan Semiotik karena mengetahui adanya persoalan-persoalan yang dialami tokoh Yankumi dalam menjalani kehidupannya sebagai cucu Yakuza dan sebagai guru.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian