Kondisi Fisik Pasar Sambu Malam Hari Jenis Barang Dagangan dan Asal Daerah

para distributor. Konsumen di pasar sambu adalah pedagang pasar pagi yang ada di kota Medan. Mereka membeli barang dagangan dengan jumlah yang besar kepada para pedagang sambu malam hari dan mereka akan menjual kembali ke pasar pagi yang ada di kota Medan. Sedangkan OKP yang ada di pasar tersebut beraktivitas membongkar barang distributor dan menjaga parkir yang telah disediakan di pasar tersebut sekaligus memberikan keamanan kepada para pedagang untuk berjualan.

4.1.2.2. Kondisi Fisik Pasar Sambu Malam Hari

Kondisi fisik pasar tadisional sambu tidak menggunakan bangunan fisik yang lazim digunakan pasar tradisional lainnya. Lokasi para pedagang hanya sebuah lapak yang luasnya kurang lebih dua meter yang saling berdampingan. Lebih tepatnya berada di depan halaman rumah masyarakat setempat yang didominasi etnis China. Lapak yang digunakan pedagang tradisional ini telah dimiliki dengan cara membeli kepada para organisasi kepemudaan yang mengelola pasar tradisional sambu malam hari. Kondisi lapak sangat memprihatinkan karena terkesan semrawut dan tidak teratur karena kondisi lapak yang sempit ditambah lagi jalan yang becek terutama jika datang hujan. 4.1.2.3. Kebersihan Situasi yang membuat pasar tradisional memprihatinkan adalah kondisi sampah yang dibiarkan berserakan begitu saja. Kondisi yang becek dan terlalu kotor selalu ditemui di pasar ini terutama ketika datang hujan yang menggenangi jalan-jalan berlubang dan membuat suasana yang tidak nyaman. Ini sangat ironis karena pihak kebersihan yang dikelola pemerintah selalu melakukan kutipan retribusi kebersihan Universitas Sumatera Utara setiap hari dan ini menjadi sesuatu yang dikeluhkan oleh para pedagang setempat yang paling mendapatkan dampak yang besar terhadap keberadaan pasar tersebut.

4.1.2.4. SaranaFasilitas

Sarana merupakan hal yang paling penting bagi pencapaian bagaimana baiknya suatu rencana dapat terwujud.dalam hal ini pasar malam sambu dapat dikatakan hampir tak mempunyai sarana\ fasilitas yang jelas karena pada umumnya para pedagang lainya menggelar barang dagangan disisi kiri kanan jalan dan sarana transportasi untuk mengangkut barang di suatu tempat berjualan adalah menggunakan becak barang yang jumlah hanya cukup banyak di pasar malam sambu.

4.1.2.4.1. Jalan

Kondisi jalan di pasar tradisional tidak merata. Ini bisa dilihat secara langsung bahwa tidak semua jalan yang diaspal. Jalan yang diaspal hanya jalan bulan, jalan bedagai, jalan seram dan jalan sei kera. Sedangkan jalan bintang yang berbatasan dengan sei kera dan sebagian jalan seram kondisi jalan tidak diaspal. Akibatnya jalan seperti kubangan kerbau, berlumpur dan berbau. Karena sangat becek mobil kesulitan melintas pada waktu musim hujan dimana kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilewati. Hal inilah yang membuat pasar semakin semrawut karena lapak yang sempit sehingga para pedagang berdesakan untuk menjual dagangannya.

4.1.2.4.2. Parkir

Dalam aktivitas pasar tradisional sambu malam hari, tempat perparkiran merupakan sesuatu yang sangat elementer bagi aktivitas pasar tradisional terutama Universitas Sumatera Utara bagi aktor-aktor didalamnya seperti pedagang dan distributor. Kebanyakan kendaraan yang digunakan sejenis pick-up yang mampu mengangkut barang bawaan yang akan dijual sarana parkir tentu saja sangat dibutuhkan terutama bagi para distributor setelah selesai menurunkan barangnya sambil menunggu pembayaran dari pedagang langgananya maka mobilnya harus diparkirkan terlebih dahulu, demikian juga dengan para pedagang sangat membutuhkan sarana parkir karena cukup banyak yang diantara mereka yang menggunakan mobil sebagai sarana transportasi kenyataan menunjukan bahwa, tempat perparkiran di pasar tradisional sambu pada malam hari sangat semrawut dan memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat seperti di jalan Sutomo yang tempat perparkirannya berbaur dengan para pedagang yang menjual barang dagangannya. Malah tempat perparkiran mengambil badan jalan Sutomo keseluruhan sehingga mobil tidak dapat melintas terutama pada jam-jam sibuk kira-kira jam 00.00 WIB sampai jam 06.00 WIB pagi. Sehingga pasar terkesan semrawut dan tidak teratur ditambah lagi pada waktu hujan yang mengakibatkan becek dan berlumpur. Hal yang paling parah terjadi di jalan Bulan karena pada jam sibuk lokasi parkir tidak dapat tersedia karena lahan yang ada secara keseluruhan digunakan para pedagang dan ini sangat ironis bahwa kenyamanan parkir tidak setimpal dengan hasil retribusi sehari-hari seperti yang dilakukan di jalan Seram yang dikutip oleh pihak pemerintah melalui badan pengelola perparkiran kota medan BPP. Sedangkan di jalan Sei Kera, jalan Bedagai dan jalan Bintang perparkiran dikelola oleh pihak swasta dalam hal ini adalah salah satu organisasi kepemudaan setempat, sehubungan dengan hal tersebut menyangkut usaha perparkiran ini merupakan sumber pendapatan asli kota Medan yang sangat diandalkan kiranya pihak pemerintah kota Medan dapat lebih Universitas Sumatera Utara menertibkan pungutan perparkiran ini karena disinyalir banyak di salah digunakan oleh pihak pihak tertentu yang kurang bertanggung jawab.

4.1.2.4.3. Transportasi

Dalam kehidupan dinamika sosial pasar tradisional sambu malam hari sangat memerlukan transportasi untuk mengangkut barang yang akan diperjual-belikan. Ketergantungan ini bisa dilihat bagaimana para distributor menggunakan mobil pick- up sebagai alat transportasinya untuk mengangkut barang yang berasal dari desa dibawa ke pasar sambu dan ini sangat memungkinkan karena mobil pick-up mampu mengangkut barang yang sangat banyak. Tetapi transportasi yang paling utama yang ada di pasar sambu adalah becak barang yang sangat diperlukan oleh para pedagang pasar sambu malam hari ini di karenakan alat tansportasi di lokasi pusat perdagangan pasar sambu pada umumnya para pedagang eceran menggunakan becak barang, kecuali untuk para pedagang tertentu yang jumlah daganganya banyak dan jarak tempuh ke tempat jualan agak jauh.maka pada umumnya mereka menggunakan mobil barang pick up. Ketergantungan pedagangan eceran terhadap becak barang bisa dilihat seperti pedagang jalan Seram mengambil barang ke pasar jalan Bintang yang kebetulan distributor menurunkan barangnya. Sehingga para pedagang sangat memerlukan becak barang untuk mengangkut barang dagangan yang dibeli dan juga para pedagang luar atau pedagang pasar pagi sangat memerlukan becak barang untuk mengangkut barangnya. Seperti pedagang Petisah yang mengangkut barang dagangannya menggunakan becak barang. Di pasar Sambu malam hari meskipun sebagian pedagang pagi juga menggunakan alat transportasi lain seperti mobil pick up Universitas Sumatera Utara bila jumlah barang daganganya banyak tetapi alat transportasi becak jauh lebih banyak digunakan pedagang pagi karena ongkos biaya angkutnya lebih murah dan jumlahnya sangat banyak di pasar Sambu malam hari. Keunggulan becak yang ada di pasar Sambu, para pedagang pasar pagi dapat lebih leluasa berbelanja di seluruh pasar yang ada Sehingga memudahkan para pedagang untuk berbelanja misalnya para pedagang pasar pagi membeli nenas di pasar jalan Bintang dan kemudian membeli lemon di pasar jalan Bedagai yang lebih gampang bila digunakan becak dibandingkan alat transportasi yang lain seperti mobil angkutan kota.

4.1.2.4.4. Lampu

Mengingat kegiatan pasar dilaksanakan pada malam hari maka akan kebutuhan akan lampu penerangan tentu saja sangat vital permasalahan dalam hal ini adalah keterbatasan lampu yang tersedia karena pada umumnya hanya ada lampu penerangan jalan yang tentu saja tidak cukup terang untuk para pedagang baik distributor untuk menjualkan barang daganganya maupun para pembeli pedagang eceran untuk memilih barang dagangannya yang akan di belinya, permasalahan lainya adalah bahwa ketersediaan lampu penerangan jalan ini belum merata di setiap lokasi pusat kegiatan perdagangan, masih banyak tempat yang tidak tersedia lampu penerangan jalan baik karena belum terpasangatau bahkan kebanyakan dari lampu penerangan jalan yang tersedia sudah rusak atau putus. Kenyataan ini sudah berlangsung dalam waktu cukup lama yang menurut hemat penulis kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah dalam hal ini dinas pertamanan kota medan Universitas Sumatera Utara walaupun himbauan untuk ini kecil berulang kali di mohonkan untuk perbaikan dan pengadaan lampu lampu penerangan jalan dimaksud. Permasalahan yang lebih parah adalah sering terjadinya pemadaman listrik apabila hal ini terjadi maka kegiatan pasar sama sekali tidak berjalan sebagaimana mestinya karena gelap gulita dan untuk mengantisipasi hal ini maka sejak awal para pedagang sudah terlebih dahulu mempersiapkan lampu cadangan berupa lampu petromax yang siap dinyalakan bila mana terjadi pemadaman listrik. Sesungguhnya dengan penggunaan lampu penerangan jalan dirasakan masih jauh dari cukup untuk menerangi kegiatan pasar, karena jumlahnya sangat terbatas untuk mengatasi hal ini melalui organisasi kepemudaan setempat telah memprakarsai pengadaan lampu penerangan tambahan untuk penerangan tambahan untuk para pedagang setempat tetapi jumlahnya pun sangat terbatas yaitu hanya sepanjang sebahagian dari jalan bedagai yaitu mulai dari persimpangan jalan veteran sampai kepersimpangan jalan sei kera dan sebahagian di pasang di jalan sei kera yaitu mulai dari persimpangan jalan bedagai sampai ke persimpangan jalan bintang sedangkan untuk seluruh pasar lain pada umumnya masih memanfaatkan lampu penerangan jalan yang tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas.

4.1.2.5. Jenis Barang Dagangan dan Asal Daerah

Pasar sambu sebagai pasr tradisional memasarkan berbagai hasil pertanian yang berasal dari berbagai daerah di luar kota medan yang pada umumnya berada tersebar di berbagai daerah\ desa yang terletak di kabupaten karo dan kabupaten deli serdang sedangkan untuk hasil hasil pertanian jenis jenis tertentu ada juga berasal dari Universitas Sumatera Utara daerah lain misalnya seperti dari daerah kabupaten langkat, kabupaten dairi, kabupaten simalungun, kabupaten samosir, kabupaten tapanuli utara, dsb. Bahkan ada juga yang berasal dari propinsi lain seperti dari pulau jawa, Palembang, pekanbaru, aceh, dsb. Berikut jenis-jenis barang yang ada di pasar sambu malam hari yang terpantau oleh peneliti antara lain : a. Terong belanda dari Berastagi b. Markisa dari Berastagi c. Pisang dari Tigajuhar, Sibiru-biru d. Nenas dari Sipahutar Taput e. Melon dari Tigajuhar, Sibiru-biru, Rama f. Ubi dari Deli tua, Mencirim g. Semangka dari Tigajuhar, Sibiru-biru, Simalungun, Langkat h. Jeruk dari Berastagi, Simalungun, Brandan i. Duku dari Tembung, Palembang, Sibiru-biru, j. Langsat dari Kabanjahe k. Mangga dari Jawa, Aceh, Samosir, dll. l. Bawang dari brebes Jawa, Samosir m. Jengkol dari Sidikalang, Aceh, Siantar, Barus, Pekanbaru n. Jagung dari Tigajuhar, Namorambe, Tenan, Kutalimbaru, Sibiru-biru, Teluntenas o. Terong dari Namorambe, Sibiru-biru, Delitua p. Sawi dari Binjai, Sunggal, Belawan, Berastagi Universitas Sumatera Utara q. Tomat dari Siantar, Sidikalang, Berastagi r. Cabai dari Siantar, Aceh, Delitua, Berastagi s. Kentang dari Berastagi t. Keladi dari Delitua, Berastagi Data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap para pedagang dan distributor di pasar sambu malam hari. 4.2. Profil Informan

4.2.1. ROS ANARY GULTOM

Informan ini mewakili yang kurang lebih telah berdagang 20 tahun di pasar sambu malam hari. Sehingga layak sebagai informan untuk mendapatkan data-data yang ada. Ibu Ros Anary Gultom 44 tahun adalah sosok ibu yang pandai bergaul. Ini bisa dilihat dia sangat dikenal oleh para pedagang sambu malam hari. Ibu yang tamatan SPG ini pernah bekerja sebagai guru SD tetapi karena masalah faktor ekonomi yang tidak mencukupi maka ia beralih menjadi pedagang yang lebih menjanjikan secara ekonomi. Dalam aktifitasnya sebagai pedagang penampung kegiatanya diawali dengan mengawasi kegiatan bongkar barang yang dilakukan oleh petugas bongkar muat. Setelah selesai jagung jenis barang yang dijual dibongkar dan tersusun rapi ditempat selanjutnya dihitung jumlah dengan diperiksa kualitasnya untuk mengetahui klasifikasi jagung dimaksud yaitu berap banyak\ karung jagung jenis kepala besar, yang sedang dan berapa banyak juga yang kopek halus. Kemudian dilakukan pembayaran kepada distributor dengan harga yang telah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Strategi Optimalisasi Operasional Pasar Tradisional (Studi Kasus Pada Pasar Pusat Pasar Kota Medan)

4 89 98

Peran pasar tradisional dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku pasar(Studi Kasus Pada Pedagang Toko Sepatu Amigo Pasar Sentral Medan)

28 211 93

Dinamika Sosial Pasar Tradisional Malam hari (Studi Deskriptif : Pasar Sambu Kelurahan Pusat Pasar Kec. Medan Kota Sumatera Utara)

2 67 83

Strategi Pengembangan Pasar Tradisional Di Kota Medan (Kasus :Pasar tradisional Sei Kambing Kec. Medan Helvetia, Pajak Pagi Pasar Lima Padang Bulan Kec. Medan Baru Kota Medan)

14 148 100

Dampak Kehadiran Pasar Modern Brastagi Supermaket Teradap Pasar Trdisional Sei Sikambing Di Kota Medan

19 52 85

Konflik Dalam Relokasi Pasar (Studi Kasus Di Pasar Sutomo,Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan)

0 16 107

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari Di Pasar Tradisional Dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Di Pasar Legi Kota Surakarta).

0 3 18

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari Di Pasar Tradisional Dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Di Pasar Legi Kota Surakarta).

0 4 11

Dinamika Sosial Pasar Tradisional Malam hari (Studi Deskriptif : Pasar Sambu Kelurahan Pusat Pasar Kec. Medan Kota Sumatera Utara)

0 0 15

Dinamika Sosial Pasar Tradisional Malam hari (Studi Deskriptif : Pasar Sambu Kelurahan Pusat Pasar Kec. Medan Kota Sumatera Utara)

0 0 9