Uji F F-test Uji t t-test

a. Uji F F-test

Uji F F-test merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas Independent variabel secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikat Dependent variabel. Uji F diterapkan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = 0, artinya variabel perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO secara bersama-sama simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas ROA. H a : b 1 = b 2 = 0, artinya variabel perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO secara bersama-samasimultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas ROA. Penerapan hipotesis yang telah disebutkan pada uji F tersebut dilengkapi dengan kriteria sebagai berikut: H diterima jika F hitung F tabe l untuk α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel untuk α = 5 Uji F dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA Analysis of Variance, yaitu disajikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.789 2 5.894 3.152 .054 a Residual 72.937 39 1.870 Total 84.726 41 a. Predictors: Constant, RTO, ITO b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Olah Data SPSS,2009 Melalui uji ANOVA Analysis of Variance, didapatF hitung sebesar 3,152. Hasil perhitungan uji F tersebut akan dibandingkan dengan F tabel untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama simultan. Nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan fungsi FINV pada Microsoft Excel, dengan formula FINV 0.05,11,39 sehingga didapatkan hasil 2,044253. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel 3,152 2,044253. Hal ini berarti Ha diterima, bahwa secara bersama-sama simultan seluruh variabel bebas yang terdiri dari perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO berpengaruh terhadap ROA secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara

b. Uji t t-test

Uji t dilakukan untuk megetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut: H : b 1 = 0, berarti bahwa perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO secara parsial tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas ROA. H a : b1 ≠ 0, berarti bahwa perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas ROA. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: H diterima jika t hitung t tabel untuk = 5 H a diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 Tabel 4.9 Uji Statistik t Sumber: Hasil Olah Data SPSS,2009 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.242 .327 3.792 .001 ITO .289 .122 .353 2.374 .02 RTO -.120 .127 -.141 -.947 .349 a. Dependent Variable: ROA Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian statistik t pada table 4.6, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh perputaran persediaan ITO terhadap Profitabilitas ROA. a. Nilai t hitung = 3,792 menunjukkan bahwa peningkatan ITO secara umum akan meningkatkan ROA. b. Untuk nilai t tabel, dimana level of significance α = 0,05 5 dan derajat kebebasan df = n – k atau 42 – 3, maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel, diperoleh t table untuk TINV 0.05,39 adalah sebesar 2,022691. c. Nilai t hitung t tabel 3,792 2,022691. Berarti H a diterima, bahwa peningkatan dalam ITO berpengaruh secara signifikan terhadap ROA pada tingkat kepercayaan 95. 2. Pengaruh perputaran piutang RTO terhadap profitabilitas ROA, a. Nilai t hitung = -0,947 menunjukkan bahwa peningkatan RTO secara umum akan menurunkan ROA. b. Untuk nilai t tabel, dimana level of significance α = 0,05 5 dan derajat kebebasan df = n – k atau 42 – 3, maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel. Diperoleh t tabel untuk TINV 0.05,39 adalah sebesar 2,022691. c. Nilai t hitung t tabel -0,947 2,022691. Berarti H diterima, bahwa peningkatan RTO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis regresi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.242 .327 3.792 .001 ITO .289 .122 .353 2.374 .02 .997 1.003 RTO -.120 .127 -.141 -.947 .349 .997 1.003 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Olah Data SPSS,2009 Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, pada kolom Unstandarlized Coefficients bagian B diperoleh model persamaa regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 1,242 + 0,289X 1 - 0,120X 2 + e Berdasarkan pada kolom Unstandarlized Coefficients, di peroleh nilai a, b 1 , b 2 dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai B konstanta a = 1,242; nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika variabel independen tetap, maka ROA sebesar 1,242. b. Nilai b 1 = 0,289; dimana nilai anti b 1 = 1,289; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel perputaran persediaan ITO Universitas Sumatera Utara meningkat 100, maka Return on Assets ROA akan menjadi sebesar 1,289 atau 128,9 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. c. Nilai b 2 = -0,120 ; dimana nilai anti b 2 = -1,12; koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap variabel perputaran piutang RTO meningkat 100, maka Return on Assets ROA akan menjadi sebesar -1,12 atau 112 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Konstansa sebesar 1,242 menyatakan bahwa jika variabel independen tetap, maka ROA adalah sebesar 1,242. Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta memiliki tingkat signifikansi jauh dibawah 0,05 yaitu 0,001 dan variabel independen ITO memiliki tingkat signifikansi sedikit dibawah 0,05 yaitu 0,02. Sedangkan untuk variabel RTO memiliki tingkat signifikansi jauh diatas 0,05 yaitu 0,349 Dapat disimpulkan jika bergerak secara parsial, perputaran persediaan ITO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,02 0,05, sedangkan perputaran piutang RTO tidak berpengaruh terhadap ROA dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,349 0,05. Hal ini berarti secara parsial, semakin tinggi ITO maka akan semakin tinggi pula ROA. Sedangkan RTO tidak berpengaruh terhadap ROA. Penelitian ini secara parsial agaknya sejalan dengan penelitian Marselina Sinaga 2008 yang menyatakan bahwa perputaran persediaan ITO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, selain itu penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Mariance Sitanggang 2006 yang menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengruh secara signifikan terhadap kemampuan memperoleh laba. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan ITO menunjukkan bahwa semakin efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya. Berarti laba yang didapat perusahaan semakin besar pula, besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan memaksimalkan tingkat pengembalian asset yang diperoleh. Jadi, semakin besar tingkat pengembalian asset ROA yang diperoleh perusahaan merupakan salah satu indikasi bahwa profitsbilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah modal kerja dalam arti perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO memiliki pengaruh terhadap profitabilitas ROA. Perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO sebagai variabel independen, profitabilitas di ukur dengan Return on Assets ROA sebagai variabel dependen. Sampel yang dipilih sebanyak 16 perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji-F, uji-t dan koefisien determinasi setelah sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara simultan, perputaran persediaan ITO dan perputaran piutang RTO berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa H0 ditolak, dan Ha sebagai hipotesis alternatif diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 5 106

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 30

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 39

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas terhadap Modal Kerja pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - POLSRI REPOSITORY

0 0 6