BAB IV HASIL ANALISA DATA
Pada bab ini akan diuraikan data pribadi, observasi, wawancara dan analisa data per subyek penelitian. Data pribadi meliputi nama, usia, status pendidikan,
pekerjaan, jumlah anak dan alamat. Data observasi pada saat wawancara dengan subyek. Data wawancara meliputi internalisasi nilai-nilai 3H pada subyek sebagai
seorang “bapak” Batak Toba yang napunu, keterkaitan 3H dengan sumber harga diri subyek penelitian, gambaran harga diri subyek.
A. SUBYEK 1 Manihuruk
1. Data Pribadi
Nama Manihuruk
Usia 73 Tahun
Status Pendidikan SD
Pekerjaan Petani
Jumlah Anak Perempuan 3 orang
Alamat Buhit, Samosir
2. Data Observasi
Penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan. Observasi pada penelitian dilakukan pada saat wawancara peneliti dengan subyek penelitian.
Wawancara pertama dilakukan pada hari Jumat, tanggal 19 Juni 2009 di ruang tamu rumah tetangga Manihuruk. Serupa dengan tempat tinggal Manihuruk,
tempat tinggal tetangga Manihuruk berbentuk rumah adat khas Batak Toba dimana kedua ujung atapnya terbuat dari seng dan atap bagian belakang lebih
Universitas Sumatera Utara
tinggi daripada atap bagian depan. Lantai dan dinding rumah terbuat dari kayu. Rumah dibangun lebih tinggi di atas tanah, yang ditopang oleh beberapa tiang
kayu, sehingga di bagian bawah rumah terdapat ruang kosong yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang hasil ladang. Bagian dalam rumah terdiri dari
ruang tamu, satu kamar tidur, dan dapur. Rumah ini hanya memiliki tiga buah jendela kecil, sehingga sedikit cahaya matahari yang masuk ke rumah, ditambah
lagi dengan jarak rumah tetangga kiri-kanan yang cukup dekat satu sama lain. Khusus di ruang tamu, terbentang tikar berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi dan di
dindingnya tergantung satu bingkai foto keluarga dan foto pernikahan anak. Di sebelah kanan ruang tamu ini terdapat sebuah lemari baju dan di sampingnya
terdapat sebuah TV berukuran 14 inchi yang berada di atas rak TV. Tidak terlihat kursi di dalam rumah.
Wawancara dilakukan di ruang tamu, di atas tikar berwarna merah. Peneliti dan Manihuruk duduk berhadapan. Manihuruk menggunakan kemeja berwarna
abu-abu, celana kain berwarna gelap, dan juga topi berwarna abu-abu. Selama wawancara berlangsung, Manihuruk sesekali terlihat merokok, makan sirih, dan
sesekali menggerakkan tangan untuk mempertegas pernyataan yang diberikan. Secara keseluruhan, wawancara berlangsung dengan lancar sekitar 75 menit.
Wawancara kedua dilakukan pada hari Kamis, tanggal 6 Agustus 2009 di ruang tamu rumah Manihuruk. Kondisi rumah sama persis dengan rumah tetangga
pada wawancara pertama. Bedanya, tidak terlihat satupun foto keluarga, hanya sebuah potongan kayu bertuliskan nama Manihuruk dan istrinya almarhumah.
Wawancara dilakukan di atas tikar berwarna merah dan biru berukuran 2 x 2,5
Universitas Sumatera Utara
meter persegi. Pada wawancara kedua ini posisi duduk Manihuruk terlihat lebih dekat, sedikit menyamping ke sebelah kanan menghadap peneliti. Terlihat
Manihuruk menggunakan kaos singlet berwarna putih dan celana kain berwarna abu-abu. Selama wawancara, sesekali terlihat Manihuruk mengeryitkan keningnya
seraya mengingat-ingat, dan terasa suasana menjadi hening beberapa saat. Ketika peneliti mengajukan pertanyaan mengenai anak laki-lakinya yang telah meninggal
dunia pada usia enam bulan, mata Manihuruk terlihat berkaca-kaca, dan intonasi suaranya terdengar berubah menjadi rendah. Secara keseluruhan, wawancara
kedua berlangsung selama 45 menit.
3. Data Wawancara