TeknikPenentuanSkor PDAM Tirtanadi Kota Medan Kantor Cabang Padang Bulan

sejumlah literature baik buku, jurnal, majalah, koran, ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topik penelitian. b Dokumentasi Yaitu pemanfaatan dokumen tertulis, gambar, foto atau benda- benda lain yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

2.5 TeknikPenentuanSkor

Menurut Sugiono 2005:213 Untuk membantu dalam menganalisadata, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah: 1. Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor 5 2. Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor 4 3. Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor 3 4. Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor 2 5. Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabelapakah tegolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut : Skor tertinggi − Skor terendah Banyak bilangan Makadiperoleh : 5 − 1 5 = 0,8 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel yaitu : 1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 - 5.00 2. Skor untuk kategori tinggi = 3.43 - 4.23 3. Skor untuk kategori sedang = 2.62 - 3.42 4. Skor untuk kategori rendah = 1.81 - 2.61 5. Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 - 1.80

2.6 TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.

2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y digunakan Rumus Product Moment Sugiyono, 2005:212: � �� = �. ∑ �� − ∑ � ∑ � �{�. ∑ � 2 − ∑ � 2 }{ �. ∑ � 2 − ∑ � 2 } Keterangan: � �� = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ��y = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y ∑� 2 = Jumlah dari kuadrat nilai X ∑� 2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y ∑� 2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan ∑� 2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol r = o, berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Menurut Sugiyono 2005:214, untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antarakedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interprestasi angka sebagai berikut : Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien InteprestasiKoefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 SangatRendah Rendah Sedang Kuat SangatKuat Sumber :Sugiyono 2005:214 Jikanilairyang diperolehlebihbesaratausamadengannilair dalamtabel, makanilair yang diperolehitusignifikan.Dan sebaliknya, jikanilair yang diperolehlebihkecildarinilair dalamtabel, makanilair yang diperolehtidaksignifikan.

2.6.2 Koeofisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koeofisien Korelasi Product Moment R dan dikalikan 100 Sugiyono, 2005:214. � = � �� 2 × 100 Keterangan: D = Koefisien Determinan r = Koefisien korelasi Product Moment antara X dan Y

2.6.3 Uji Signifikan Uji “t”

Untuk menguji hubungan antara variabel X dan Y digunakan uji statistik “t” dengan rumus Sutrisno Hadi, 2004:365: � = �√n − 2 √1 − � 2 Kriteria pengujian adalah : a. Jika harga t hitung t tabel maka hipotesis alternatif ditolak. b. Jika harga t hitung t tabel maka hipotesis alternatif diterima.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Lokasi penelitian adalah PDAM Tirtanadi Kota Medan Kantor Cabang Padang Bulan, untuk itu pada bab ini akan disajikan pula mengenai sejarah singkat PDAM Tirtanadi Kota Medan, kemudian gambaran umum PDAM Tirtanadi Kota Medan Kantor Cabang Padang Bulan, jumlah karyawan, struktur organisasi, serta deskripsi jabatan pekerjaan disetiap divisi kerja yang ada di PDAM Tirtanadi Kota Medan Kantor Cabang Padang Bulan.

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Air Minum Daerah PDAM Tirtanadi Kota Medan

PDAMTirtanadi Kota Medan pertama kali dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 September 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den Honert selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli Steenkolen Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli Spoorweg Maatschappij. Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di Amsterdam Belanda. Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3hari. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jl. Kapitan sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota Medan. Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama operasi dengan 9 Sembilan PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupten Deli Serdang, kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir. Pada Pebruari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Nias, dengan pertimbangan bahwa pihak Pemkab Nias dan PDAM Tirta Umbu telah memiliki kemampuan di dalam pengelolaan PDAM di Gunung Sitoli. Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Secara garis besar daerah operasional PDAM -Tirtanadi Kota Medan dan sekitarnya terdiri dari cabang-cabang, meliputi : a. Cabang Utama b. Cabang Sei Agul c. Cabang Padang Bulan d. Cabang Medan Denai e. Cabang Belawan f. Cabang Tuasan g. Cabang Sunggal h. Cabang Deli Tua i. Cabang H. M. Yamin j. Cabang Diski k. Cabang Amplas Adapun visi dan misi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. Visi

“PDAM Tirtanadi mampu melayani kebutuhan air minum bagi seluruh penduduk Kota Medan pada Tahun 2020”.

2. Misi

1. Mengelola pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur. 2. Mengelola perusahaan dengan Good Corporate Governance. 3. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan. 4. Meningkatkan pendapatan daerah.

3.2 PDAM Tirtanadi Kota Medan Kantor Cabang Padang Bulan

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan. PDAM TirtaNadi Kantor Cabang Padang Bulan merupakan salah satu cabang dari PDAM Tirtanadi Kota Medan yang terletak di Jalan Letjen Jamin Ginting Km. 10 No. 21 Simpang Selayang Kota Medan, Sumatera Utara. Jumlah seluruh karyawan PDAM Tirta Nadi Kantor Cabang Padang Bulan Kota Medan adalah 126 orang yang terdiri dari 44 orang karyawan tetap dan 82 karyawan tenaga kerja kontrak outsourcing. Adapun tujuan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, yaitu : a. PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat khususnya masyarakat di wilayah Padang Bulan dan sekitarnya. b. PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan, mengelolah pelayanan air limbah, meningkatkan kualitas lingkungan sehat dan mengembangkan perekonomian Dearah melalui setoran pendapatan asli daerah.

3.3 Logo Perusahaan