Dengan manajemen konflik, kita dapat mengelola atau menekan suatu konflik yang terjadi. Konflik yang biasa disebut sebagai ‘ancaman’ bisa menjelma
menjadi konflik yang berdampak dan manfaat yang positif bagi suatu organisasi dan dapat pula dijadikan sebagai langkah pembaharuan ke arah yang lebih baik
lagi dalam suatu organisasi, yakni menggunakan manajemen konflik. Manajemen konflik juga memungkinkan berkembangnya kreativitas serta dijadikan sebagai
ajang adu pendapat yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Dan hasilnya dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Adapun hubungan manajemen konflik dengan produktivitas kerja
karyawan adalah apabila konflik dapat dimanajemeni dengan baik maka akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sedangkan apabila konflik tidak
dimanajemeni dengan baik maka akan menurunkan produktivitas kerja karyawan.
1.7 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono, 2005:70. Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis alternatif Ha yaitu: Semakin baik manajemen konflik yang
dilakukan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawannya.
2. Hipotesis nihil Ho yaitu: Semakin buruk manajemen konflik yang
dilakukan maka semakin rendah pula produktivitas kerja karyawannya.
1.8 Kerangka Konsep Penelitian
Konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, kelompok atau individu yang
menjadi pusat penelitian ilmu sosial Singarimbun, 2008:33. Melalui konsep peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan
satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Adapun yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen konflik X yang diukur berdasarkan stimulasi konflik, pengurangan
konflik, serta penyelesaian konflik. Sedangkan produktivitas kerja yang menjadi variabel independen adalah produktivitas kerja karyawan Y yang diukur melalui
perestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, dan kerjasama. Untuk memberi gambaran umum mengenai kerangka konsep penelitian
pada penelitian ini, maka peneliti mencoba menjelaskannya dalam bentuk gambar dengan tujuan mempermudah pemahaman mengenai penulisan kerangka kondep
penelitian. Berikut adalah gambar mengenai kerangka konsep penelitian.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.
Kan
1.9 Definisi Operasional Variabel
Menurut Masri Singarimbun 1995:46 definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain,
definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator apa
saja pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut. Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah
dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan dalam
Manajemen Konflik
1. Stimulasi Konflik - Pemasukan atau penempatan orang luar
kedalam kelompok. - Penyusunan kembali organisasi.
- Penawaran bonus, pembayaran insentif, pemberian penghargaan untuk mendorong
persaingan. - Pemilihan manajer yang tepat.
- Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan. 2. Pengurangan Konflik
- Mengganti tujuan kelompok yang berkonflik. - Mempersatukan pihak yang berkonflik.
3.Penyelesaian Konflik - Dominasi dan penekanan dengan cara
kekerasan, penenangan maupun penghindaran konflik.
- Kompromi yang dilakukan dengan pemisahan, arbitrasi ataupun penyuapan
tertentu terhadap pihak yang berkonflik. - Pemecahan masalah integratif, biasa
dilakukan dengan konsensus, konfrontasi, dan penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi.
Produktivitas Kerja Karyawan
1. Prestasi Kerja Karyawan
dinilai berdasarkan kecakapan, keterampilan, kesungguhan
kerja, serta hasil kerja. 2.
Tanggung jawab dinilai berdasarkan pelaksanaan,
dedikasi, dan tanggung jawab. 3.
Ketaatan dinilai berdasarkan perintha dinas, ketentuan jam
kerja, serta sopan santun. 4.
Kejujuran dinilai berdasarkan keikhlasan dalam
melaksanakan tugas. 5.
Kerjasama dinilai berdasarkan kemampuan karyawan dalam
bekerjasama.
operasional dari sudut penelitian. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel bebas X adalah manajemen konflik. Manajemen konflik adalah
proses penyusunan strategi yang digunakan para pelaku konflik atau pihak ketiga untuk mengenali, memperhitungkan serta mengendalikan konflik
untuk menghasilkan resolusi terbaik yang diinginkan Robins, 2003, Ross dalam Wirawan, 2010, Winardi, 1994.Indikatornya adalah 1 stimulasi
konflik, 2 pengurangan konflik, dan 3 penyelesaian konflik. Berikut adalah penjelasan mengenai indikator manajemen konflik :
a. Stimulasi Konflik. Stimulasi konflik merupakan metode-
metode yang dilakukan untuk merangsang unit-unit kerja mengalami yang mengalami penurunan produktivitas atau
kelompok-kelompok kerja yang belum memenuhi standar kerja yang ditetapkan. Stimulasi konflik biasanya dilakukan oleh
pimpinan. Pimpinan dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan kerja dan konflik yang dapat
mempunyai efek penggemblengan. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menstimulasi konflik, yaitu :
a Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam
kelompok. b
Penyusunan kembali organisasi. c
Penawaran bonus, pembayaran insentif, pemberian penghargaan untuk mendorong persaingan.
d Pemilihan manajer-manajer yang tepat.
e Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
b. Pengurangan konflik. Metode pengurangan konflik menekan
terjadinya antagonisme yang ditimbulkan konflik. Metode ini mengelola konflik sesuai dengan tingkatan konflik melalui
“pendinginan suasana” tetapi tidak menangani masalah- masalah yang semula menimbulkan konflik. Manajer biasanya
lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik. Adapun metode yang digunakan dalam pengurangan
konflik yaitu : a
Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima oleh kedua
belah pihak ataupun kelompok yang berkonflik. b
Mempersatukan pihak yang berkonflik. c.
Penyelesaian Konflik. Penyelesaian konflik merupakan tindakan yang dilakukan pimpinan organisasi dalam
menghadapi pihak-pihak yang sedang konflik. Metode penyelesaian konflik yang paling banyak digunakan adalah :
a Dominasi dan penekanan yang dapat dilakukan dengan
kekerasan, penenangan, penghindaran dan aturan mayoritas.
b Kompromi, yang dapat dilakukan melalui pemisahan,
arbitrasi, kembali ke peraturan yang berlaku, dan penyuapan.
c Pemecahan problem secara integratif yang dapat
dilakukan dengan cara konsensus, konfrontasi, penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi.
2. Variabel terikat Y adalah produktivitas karyawan. Produktivitas kerja
karyawan merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil jumlah barang dan jasa dengan sumber jumlah tenaga kerja
untuk mengukur hasil kerja atau kinerja seseorang dan mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi Robins, 2003, Swastha,
1995, dan Sedarmayanti, 2009.Indikatornya adalah prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, serta kerjasama. Adapun penjelasan
adalah sebagai berikut : a.
Prestasi kerja, yang meliputi kecakapan, keterampilan, kesungguhan dan hasil kerja.
b. Tanggungjawab, yang meliputi pelaksanaan kerja dan dedikasi.
c. Ketaatan, yang meliputi perintah dinas, ketentuan jam kerja,
dan sopan santun. d.
Kejujuran yang meliputi keikhlasan dalam melaksanakan tugas-tugas kerja.
e. Kerjasama yang meliputi kemampuan karyawan dalam
bekerjasama.
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan
menggunakan metode korelasional yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif
Sulaiman, 2002:109. Sedangkan pendekatan kuantitatif dipakai untuk menguji teori, menyajikan suatu fakta dan menunjukkan data yang berbentuk angka yang
lebih rinci dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian ini adalah penelitian yang
bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas x yaitu manajemen konflik dengan variabel terikat y yaitu produktivitas kerja karyawan.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi pada Kantor Cabang Padang Bulan yang terletak di Jl. Letjen Jamin
Ginting Km. 10 No. 21 Simpang Selayang Kota Medan, Sumatera Utara.
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti Hasan, 2002: