Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

OLEH

RIDHATULLAH FIL ARDIYAH TOBING 100502031

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Produk (X1), Lokasi (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif. Dimana variabel diukur dengan skala likert, metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner, penelitian (observasi), dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan 97 responden sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan regresi berganda menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. sedangkan, secara serempak variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,529 berarti hubungan antara produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 52,9% artinya hubungan antar variabel cukup erat. R Square sebesar 0,280 berarti sebesar 28,0% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan. Sedangkan, sisanya 72% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: Produk, Lokasi, Kualitas Pelayanan, dan Keputusan Pembelian


(3)

ABSTRACT

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

This study aims to identify and analyze the influence of Products (X1), location (X2), and Quality of Service (X3) of the Purchase Decision In Roemah Café Coffee Dolok Tebing Tinggi. This research is a type of associative research. Wherein the variables are measured with a Likert scale, descriptive and statistical analysis methods that use multiple linear regression analysis, significant testing and testing simultaneous partial significant. Methods of data collection in this study were interviews, questionnaires, research (observation), and literature. Methods of data analysis using quantitative descriptive analysis method with the multiple linear regression analysis. This study uses 97 respondents as the study sample. The results based on multiple regression showed that the variables of product, location, and service quality has positive influence on purchase decisions Roemah Café Coffee Dolok On Tebing Tinggi. In partial product and service quality has the most dominant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. while, simultaneously variable product, location, and service quality has a positive and significant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. The coefficient of determination, R value of 0.529 means the relationship between product, location, and quality of service on purchasing decisions by 52.9% means a fairly close relationship between variables. R Square of 0.280 means by 28.0% variable purchase decision can be explained by product, location, and quality of service. Meanwhile, the remaining 72% can be explained by other variables not examined in this study.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Ucapan terima kasih yang begitu besar untuk kedua orang tua saya yang saya cintai dan saya sayangi Ayahanda Alm. Drs. H. Modirin Hendra Iralend Tobing, SH,MM,MBA dan Ibunda Hj. Ida Bulan Siregar, SH atas doa, nasehat, perjuangan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat, dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenti Sadalia, SE,M.Si dan Marhayanie, SE,M.Si selaku Ketua dan sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Marhayanie, SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Keluargaku tercinta dan semua keponakanku tersayang terimakasih buat motivasi, semangat, dukungan dan do’anya sehingga penulis terpicu untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku catur, ayu, hafizah, putri, rani, andrea, riri, elja, bang arif terimakasih buat motivasi, semangat dan dukungannya kepada penulis.

10. Semua teman-teman grup A stambuk 2010 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukunganya selama ini.


(6)

Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi ini.

Medan, 2015 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRCT………... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR…... x

DAFTAR LAMPIRAN…... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 10

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 10

2.1.1.2 Keputusan Pembelian... 13

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 17

2.1.2.1 Produk... 18

2.1.2.1.1 Pengertian Produk ... 18

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk ... 19

2.1.2.2 Lokasi ... 20

2.1.2.2.1 Pengertian Lokasi ... 20

2.1.2.2.2 Faktor-faktor Dalam Memilih Lokasi 21 2.1.2.3 Kualitas Pelayanan... 22

2.1.2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 22

2.1.2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel ... 33

3.6.1 Populasi ... 33


(8)

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.9.1 Uji Validitas ... 37

3.9.2 Uji Realibilitas ... 38

3.10 Teknik Analisis ... 39

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 39

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 39

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.11.1 Uji Normalitas ... 40

3.11.2 Uji Heterokedasititas... 41

3.11.3 Uji Multikolinearitas ... 41

3.12 Pengujian Hipotesis ... 41

3.12.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ... 42

3.12.2 Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ... 42

3.12.3 Koefisien Determinanasi (R2) ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 44

4.1.1 Sejarah Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi... 44

4.1.2 Visi Dan Misi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 44

4.1.3 Tujuan Kegiatan Usaha ... 45

4.1.4 Struktur Organisasi ... 45

4.2 Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 47

4.2.1.1 Deskriptif Responden... 48

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 52

4.3 Regresi Linier Berganda ... 58

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.3.1 Uji Normalitas ... 60

4.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 63

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 65

4.5 Pengujian Hipotesis ... 66

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 66

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 68

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 71

4.6 Pembahasan... 72

4.6.1 Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 72

4.6.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 72

4.6.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi ... 73


(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 75 5.2 Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA ... 77


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tinjuan Penelitian Terdahulu ...24

Tabel 3.1 Defini Operasional; Indikator Dan Skala Ukur ...32

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ...33

Tabel 3.3 Uji Validitas ...38

Tabel 3.4 Uji Realibilitas ...39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...48

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ...49

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ...50

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ...51

Tabel 4.5 Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk ...53

Tabel 4.6 Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi ...54

Tabel 4.7 Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan ...55

Tabel 4.8 Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...56

Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda ...59

Tabel 4.10 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov ...63

Tabel 4.11 Uji Glejser ...65

Tabel 4.12 Uji Nilai Tolerance dan VIF ...66

Tabel 4.13 Uji F...68

Tabel 4.14 Uji t ...69


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Grafik Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi... 7

1.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian...14

2.2 Kerangka Konseptual... 28

4.1 Grafik Histogram Normalitas... 61

4.2 Scatterplot Uji Normalitas... 62


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ...79

Lampiran 2 Tabulasi Data Validitas Dan Reabilitas ...83

Lamipian 3 Hasil Output SPSS 18 ...87

Lamipian 4 Tabulasi Data 97 Responden ...88

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ...99

Lampiran 6 Hasi Pengujian Analisis Regresi Berganda ... 101

Lampiran 7 Hasil Uji F ... 102

Lampiran 8 Hasi Uji t ... 103


(13)

ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Produk (X1), Lokasi (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif. Dimana variabel diukur dengan skala likert, metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner, penelitian (observasi), dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan 97 responden sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan regresi berganda menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. sedangkan, secara serempak variabel produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,529 berarti hubungan antara produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 52,9% artinya hubungan antar variabel cukup erat. R Square sebesar 0,280 berarti sebesar 28,0% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan. Sedangkan, sisanya 72% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: Produk, Lokasi, Kualitas Pelayanan, dan Keputusan Pembelian


(14)

ABSTRACT

PENGARUH PRODUK, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CAFÉ

ROEMAH KOPI DOLOK TEBING TINGGI

This study aims to identify and analyze the influence of Products (X1), location (X2), and Quality of Service (X3) of the Purchase Decision In Roemah Café Coffee Dolok Tebing Tinggi. This research is a type of associative research. Wherein the variables are measured with a Likert scale, descriptive and statistical analysis methods that use multiple linear regression analysis, significant testing and testing simultaneous partial significant. Methods of data collection in this study were interviews, questionnaires, research (observation), and literature. Methods of data analysis using quantitative descriptive analysis method with the multiple linear regression analysis. This study uses 97 respondents as the study sample. The results based on multiple regression showed that the variables of product, location, and service quality has positive influence on purchase decisions Roemah Café Coffee Dolok On Tebing Tinggi. In partial product and service quality has the most dominant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. while, simultaneously variable product, location, and service quality has a positive and significant influence on purchasing decisions at Café Coffee Roemah Dolok Tebing Tinggi. The coefficient of determination, R value of 0.529 means the relationship between product, location, and quality of service on purchasing decisions by 52.9% means a fairly close relationship between variables. R Square of 0.280 means by 28.0% variable purchase decision can be explained by product, location, and quality of service. Meanwhile, the remaining 72% can be explained by other variables not examined in this study.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di era globalisasi saat ini banyak sekali mengalami kemajuan dan perubahan. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan kemajuan teknologi, pola pikir masyarakat yang berkembang, dan gaya hidup yang tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Semakin berkembangnya teknologi, pola pikir masyarakat modern, dan perubahan gaya hidup, saat ini seringkali dikaitkan dengan aktivitas masyarakat yang sibuk mengakibatkan orang-orang menghabiskan waktu diluar rumah untuk berkumpul, bersantai, bersosialisasi, dan bertukar pikiran.

Menghabiskan waktu diluar rumah bersama keluarga, pasangan, teman akrab ataupun teman kerja tidak terlepas hanya sekedar berbincang-bincang saja, namun sambil menikmati santapan makanan dan minuman. Ini membuat mereka untuk selalu mencari sesuatu yang bersifat praktis dan instan dalam pemenuhan kebutuhan tubuh mereka. Salah satunya mencari makanan dan minuman diluar rumah, hal ini membuat banyaknya berdiri usaha makanan dan minuman yang dimulai dari bisnis makanan berskala kecil seperti warung-warung dan café tenda, bisnis makanan berskala menengah seperti: depot, rumah makan dan café, sampai dengan bisnis makanan yang berskala besar seperti restoran-restoran berbintang.


(16)

Semakin meningkatnya bisnis makanan dan minuman dewasa ini, persaingan semakin bertambah ketat. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat berkembang. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, dan menempatkan orientasi perasaan senang pelanggan sebagai tujuan utama dari perusahaan.

Perusahaan juga perlu memahami dengan baik perilaku keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat sukses dalam persaingan bisnis di pasar. Pasar menyediakan berbagai jenis pilihan produk, yang dimana konsumen bebas memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2008:216), keputusan pembelian adalah dalam tahap proses pengambilan keputusan yang dimana konsumen benar-benar membeli. Keputusan pembelian merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Dalam melakukan rencana pembelian, konsumen dipengaruhi oleh berbagai macam variabel yang ada pada dirinya sendiri ataupun lingkungannya, dan variabel-variabel tersebut cenderung akan berinteraksi satu dengan lainnya. Rangsangan dari dalam dirinya dapat berupa kebutuhan, keinginan dan karakteristik konsumen. Sedangkan, rangsangan dari luar adalah bagaimana konsumen dapat terpengaruh dengan produk, lokasi, kualitas pelayanan dan usaha-usaha pemasaran lain sebagainya.


(17)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:346), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Ketika konsumen membeli sebuah produk maka konsumen memiliki harapan bagaimana produk tersebut berfungsi, karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan pokok. Maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi adalah kunci untuk menarik pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15), keputusan pemilihan lokasi atau tempat mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha tersebut di masa yang akan datang.

Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka lokasi yang dipilih pun yang terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen serta memiliki lahan parkir yang memadai, aman, nyaman, dekat dengan pusat perbelanjaan dan faktor-faktor lain sebagainya.

Kualitas pelayanan sangatlah penting, karena kualitas pelayanan mempengaruhi pelanggan kembali datang atau tidak. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan karena ini mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu kunci utama keberhasilan


(18)

dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal tersebut sepaham dengan pendapat kualitas pelayanan menurut Tjiptono (2005:85), dimana kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Coffee atau kopi dalam bahasa Indonesia secara luas dikenal sebagai minuman stimulan yang dibuat dari biji kopi. Saat ini kopi adalah salah satu minuman yang paling terkenal di dunia. Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman yang berasal dari benua Afrika. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan. Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman kopi ini dapat berkembang dan berproduksi dengan baik. Kopi memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

Salah satu bisnis yang populer di Indonesia saat ini adalah Coffee Shop. Coffee shop di Indonesia biasa disebut warung kopi atau kedai kopi. Coffee shop mulai hadir di tengah-tengah kita, mulai dari di pelosok desa, hingga dipusat perkotaan. Kopi merupakan salah satu jenis minuman global yang dicintai oleh sebagian besar umat manusia, kopi dapat dinikmati hampir semua kelompok usia. Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga, pasangan, teman akrab, ataupun teman kerja sangat menyenangkan. Kopi sangat mudah ditemukan, mulai dari warung pinggir jalan, café, maupun restoran


(19)

berbintang menyediakan minuman kopi dengan variasi jenis dan harga yang berbeda.

Menikmati kopi saat ini menjadi hal yang sudah biasa ada di kota-kota besar dan di pedesaan. Terlebih menikmati kopi di kedai-kedai kopi, café kopi, dan restoran berbintang yang ada di sekitar pemukiman penduduk maupun yang berada jauh dari pemukiman penduduk. Kebiasaan masyarakat yang suka ngopi ternyata mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan yang menggiurkan. Dengan meningkatnya konsumsi kopi yang ada pada masyarakat dewasa ini, berdampak terhadap persaingan kedai-kedai kopi, café kopi, dan restoran berbintang yang memang menjual kopi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kopi yang semakin beragam.

Di kota Tebing Tinggi, bisnis yang sedang berkembang adalah bisnis Coffee Shop. Perkembangan bisnis Coffee Shop di Tebing Tinggi yang semakin semarak membuat ketatnya persaingan bisnis yang ada, perusahaan dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Pelaku bisnis harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Salah satu Coffee Shop yang ada di Tebing Tinggi adalah Café Roemah Kopi Dolok. Coffee Shop ini menawarkan kesan santai, tenang dan nyaman untuk berkumpulnya konsumen dengan keluarga, pasangan, teman akrab, dan teman kerja atau hanya sekedar ingin bersantai menikmati kopi yang disajikan.


(20)

Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan interior dan desain yang unik dan tersedianya berbagai fasilitas tambahan seperti televisi untuk menonton, wifi, dan fasilitas pendukung lain sebagainya.

Bisnis Coffee Shop ini menawarkan berbagai jenis variasi kopi, kopi yang ditawarkan pun memiliki kualitas produk yang baik, rasa yang enak, dan disajikan dalam bentuk yang menarik, yang dimana mengikuti selera konsumen dan permintaan pasar saat ini. Kebiasaan masyarakat Tebing Tinggi yang suka ngopi ini terlihat pada kedai-kedai kopi, café kopi, dan bahkan restoran berbintang yang tidak sepi di datangi oleh pembeli, khususnya pecinta kopi. Café Roemah Kopi Dolok memilih lokasi bisnis yaitu di Jl. Hamka No. 57 kampung bicara.

Banyaknya kedai kopi, café kopi, berdiri disekitar Tebing Tinggi, hal ini menyebabkan Café Roemah Kopi Dolok di Tebing Tinggi mengalami naik turun pendapatan pada setiap bulannya, namun pada bulan oktober 2014 terjadi penurunan pendapatan yang cukup signifikan yang menyebabkan Café Roemah Kopi Dolok di Tebing Tinggi mengalami kerugian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut:


(21)

Sumber: Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi Tahun 2014

Gambar 1.1 Grafik Laba Rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi Tahun 2014

Berdasarkan gambar 1.1 Grafik laba rugi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi dapat dilihat pada bulan maret 2014 Café Roemah Kopi Dolok mendapatkan keuntungan yang besar, sebesar Rp. 47.574.346,- dikarenakan banyaknya para pelanggan café menyewakan café dalam rangka ulang tahun, arisan, dan sebagainya. Sedangkan, pada bulan oktober 2014 Café Roemah Kopi Dolok mengalami kerugian sebesar Rp. 13.893.656,-. Hal ini disebabkan banyak pesaing dari Café Roemah Kopi Dolok mulai bermunculan di mulai bulan september sampai dengan bulan oktober 2014.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi”.

-20,000,000 -10,000,000 0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000


(22)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

2. Apakah lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi? 4. Apakah produk, lokasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi, dari penelitian ini

diharapkan dapat memberi masukan dan informasi tambahan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan baru perusahaan tentang strategi pemasaran yang berorientasi terhadap keputusan.


(23)

2. Bagi penulis, dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi.

3. Bagi lingkungan akademis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan pengetahuan.


(24)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Tjiptono (2005:39), perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses-proses terhadap konsumen dan masyarakat.

Menurut Kotler dan Keller (2008:166), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Kotler dan Keller (2008:166), perilaku konsumen dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu:

1. Faktor budaya, yang terdiri dari :

a. Budaya, merupakan penentu keinginan, persepsi, dan perilaku yang paling mendasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insituisi penting lainnya.

b. Sub-budaya, masing-masing budaya memiliki sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri sosialisasi khusus bagi anggotanya.


(25)

c. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat perilaku yang sama.

2. Faktor sosial

a. Kelompok referensi adalah semua kelompok/seseorang yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang.

b. Kelompok anggota adalah kelompok yang mempunyai pengaruh langsung.

c. Kelompok primer adalah dengan siapa seseorang berinterkasi secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Sedangkan, kelompok sekunder adalah (masyarakat) berinteraksi secara resmi dan kurang berkelanjutan, seperti agama, professional, dan kelompok persatuan perdagangan.

d. Kelompok aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti.

e. Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang.

3. Faktor pribadi, yang terdiri dari: a. Usia dan tahap siklus hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga, tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu.


(26)

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok tertentu. Sedangkan, situasi ekonomi seseorang juga mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga.

c. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadiaan adalah karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten yang bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, suka bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan sifat agresif.

d. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegaiatan, minat, dan pendapatnya. Orang-orang yang datang dari subbudaya, kelas social, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.


(27)

4. Faktor psikologis dipengaruhi 4 (empat) faktor psikologis utama, yaitu: a. Motivasi (dorongan) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah satunya kebutuhan biologis, timbul dari dorongan tertentu seperti rasa lapar, haus, dan ketidaknyamanan. Kebutuhan psikologis timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki.

b. Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran adalah perubahan dalam seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan, sikap adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif dan konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. 2.1.1.2 Keputusan Pembelian

Pemahaman mengenai keputusan pembelian konsumen meliputi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan tidak menggunakan barang atau jasa. Memahami konsumen tidaklah mudah karena setiap konsumen memutuskan pembelian tertentu yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. Secara umum, banyak hal yang mempengaruhi keputusan


(28)

pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Tingkat keterlibatan konsumen dalam pembelian sangat dipengaruhi oleh kepentingan personal yang ditimbulkan serta dirasakan oleh stimulus. Berbagai upaya dilakukan perusahaan agar bisa memiliki daya tarik yang kuat tertancap di pikiran konsumen dan pada akhirnya dapat meraih pangsa pasar yang luas sehingga mampu bersaing dengan kompetitor lain. Menurut Kotler dan Keller (2008:184), keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen, seorang pemasar harus melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya. Menurut Kotler dan Keller (2008:192), mengemukakan proses pembelian tersebut melalui 5 (lima) tahapan. Tahapan pembelian konsumen tersebut, yaitu:

Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Keller, (2008:192)

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian


(29)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang. Munculnya kebutuhan seringkali terjadi secara spontan atau pada saat kebutuhan di sadari. Pengembangan media suasana di mal atau puat perbelanjaan sering menimbulkan pembelian spontan, tanpa perencanaan sebelumnya. Orang yang sebelumnya tidak menyadari kebutuhan dan tidak berencana membeli, menjadi tiba-tiba membeli.

2. Pencarian Informasi

Informasi adalah hal utama yang akan digunakan konsumen dalam mengambil keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Dalam tahap evaluasi, para konsumen


(30)

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap ini setelah konsumen mengevaluasi berbagai alternatif, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau tidak jadi dibeli. Pembelian sendiri secara fisik bisa dilakukan oleh konsumen, namun bisa juga oleh orang lain. Terdapat perbedaan antara konsumen dan pembeli. Misalnya pembelian sabun mandi keluarga, bisa jadi yang membeli pembantu, sedangkan yang mengkonsumsi keluarga. Dalam hal ini, konsumen dapat mengkonsumsi produk yang dibelinya, dan mulai bisa merasakan manfaat yang diterima, dan mulai bisa membandingkan dengan harapan yang sebelumnya dimiliki. Pada saat ini konsumen akan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan.

5. Perilaku pascapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasaan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen tersebut akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk-produk tersebut dibawah


(31)

harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas. 2.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran memainkan peranan yang penting dalam upaya mewujudkan keinginan konsumen yang ditujukan untuk melayani serta memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran. Meliputi: produk, harga, lokasi, dan promosi. Adapun pengertiannya, yaitu:

1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2. Harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

3. Lokasi adalah mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan.

4. Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respons.


(32)

2.1.2.1 Produk

2.1.2.1.1 Pengertian Produk

Menurut Simamora (2011:3), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sedangkan, Kotler dan Armstrong (2008:346), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Ketika konsumen membeli sebuah produk maka konsumen memiliki harapan bagaimana produk tersebut berfungsi, karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan pokok. Maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.

Menurut Sofjan Assauri (2004:202), produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu:

1. Produk inti, merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

2. Produk formal, merupakan bentuk, kualitas, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.

3. Produk tambahan, merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya.


(33)

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2005:98), klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, yaitu:

1. Berdasarkan berwujud atau tidak berwujud, produk dapat diklasifikasikan 2 (dua) kelompok, yaitu:

a. Barang

Merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama.

b. Jasa

Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk dikonsumsi, produk dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Produk konsumen

Produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang-barang ini menurut cara membeli konsumen. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari, produk belanja, produk spesial, serta produk yang tidak dicari.


(34)

b. Produk industri

Produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Ada 3 (tiga) kelompok produk dan jasa industri yang meliputi: bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa.

2.1.2.2 Lokasi

2.1.2.2.1 Pengertian Lokasi

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi adalah kunci untuk menarik pelanggan. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi yang dipilih pun terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen.

Menurut Yunarto (2006:39), lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputusan lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik sejumlah besar konsumen. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai lokasi dimana sebuah hotel atau restoran didirikan).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:15), keputusan pemilihan lokasi atau tempat mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha tersebut di masa yang akan datang. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha.


(35)

Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam menjangkau dan juga keamanan yang terjamin.

2.1.2.2.2 Faktor-faktor Dalam Memilih Lokasi

Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pelaku usaha dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bisnis. Memilih lokasi usaha yang dekat dengan target pasar merupakan salah satu strategi bisnis selain itu juga memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang diberikan. Selain kedekatan dengan target pasarnya ketersediaan infrastruktur yang memadai juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha.

Menurut Simamora (2011:274), menjelaskan bahwa dalam memilih lokasi ada 5 (lima) faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tingginya populasi pasar sasaran

Ini ditandai oleh banyaknya orang yang lewat pada suatu tempat atau yang bermukim serta berkantor di suatu lokasi.

2. Akses pada lokasi

Kemudahan mencapai dan keluar dari lokasi sangat menentukan jumlah pengunjung. Akses tidak tergantung pada jarak. Pembeli tidak suka bersusah-susah mencapai lokasi kecuali kalau tidak ada alternatif lain. 3. Titik-titik stress

Secara psikologis terdapat titik-titik stres pada setiap lokasi. Lokasi-lokasi menjelang lampu lalu lintas biasanya mempunyai titik stres yang lebih tinggi dibanding setelahnya. Orang lebih santai setelah melalui lampu lalu


(36)

lintas atau daerah macet, sehingga di tempat seperti itulah lokasi eceran menjadi lebih baik.

4. Peruntukan suatu area atau jalur

Pembeli umumnya lebih menyukai tempat yang pilihan tokonya banyak di satu tempat. Itulah sebabnya, banyak pengecer yang membuka beberapa outlet dengan nama berbeda sekaligus di satu lokasi untuk memberikan kenyamanan memilih bagi pembeli.

5. Kondisi sosial dan lingkungan daerah sekitar

Pengecer harus memperhatikan kondisi sosial dan budaya daerah sekitar lokasi tokonya. Jangan sampai mengganggu dan merusak situasi yang telah kondusif selama ini.

2.1.2.3 Kualitas Pelayanan

2.1.2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Pasar merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan memberikan kualitas pelayanan yang sebaik mungkin terhadap apa yang diperlukan pelanggan. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik, maka pelanggan akan memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Pelayanan yang sangat baik sangat penting dalam usaha sehingga pelanggan akan menyukai pelayanan yang diberikan dan pada akhirnya pelanggan akan kembali lagi.


(37)

Menurut Tjiptono (2005:29), kualitas pelayanan adalah fungsi harapan pelanggan pada pra pembelian, pada proses penyediaan kualitas yang diterima dan pada kualitas output yang diterima. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.

Menurut Ratminto dan Winarsih (2005:2), kualitas pelayanan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan, menurut Lupiyoadi (2006:144), kualitas pelayanan adalah keseluruhan ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.

2.1.2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Lupiyoadi (2006:148), ada 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan yaitu:

1. Bukti fisik, yaitu Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Bukti fisik meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain-lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. 2. Ketanggapan, yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan

pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan. Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari pegawai dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan.


(38)

3. Kehandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu. Kepuasan pelanggan akan menurun jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai yang dijanjikan.

4. Jaminan, yaitu mencakup pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan meliputi bebas bahaya, resiko, dan keraguan.

5. Empati, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Aulya

(2013) Analisis Pengaruh Produk, Harga, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Studi Pada Coffee Shop Stove Syndicate Di Semarang Keputusan Pembelian (varibel terikat) Produk, Harga, Kualitas Layanan (variabel bebas) hasil penelitian membuktikan bahwa masing-masing variabel yaitu produk, harga, dan kualitas pelayanan sama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Coffee Shop Stove Syndicate Di Semarang


(39)

Lanjutan,

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 2. Triastuti

(2012) Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Ulang Studi Pada Konsumen Buket Koffee And Jazz Semarang Minat Beli Ulang (varibel terikat) Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Promosi (variabel bebas)

Hasil menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan

Promosi sama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Terhadap Minat Beli Ulang Studi Pada Konsumen Buket Koffee And Jazz Semarang, dimana kualitas produk memliki pengaruh tertinggi terhadap Minat Beli Ulang dibandingkan kualitas pelayanan dan promosi.

3. Wulandari (2013) Analisis Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Studi Kasus Pada Konsumen Kopikita Semarang Kepuasan Konsumen (varibel terikat) Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi (variabel bebas) hasil penelitian membuktikan bahwa variabel yaitu produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Kopikita di Semarang, dimana variabel produk memiliki pengaruh tertinggi terhadap kepuasan

konsumen bila dibandingkan dengan variabel kualitas pelayanan dan lokasi.

4. Albertus (2012) Pengaruh Harga, Produk, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan Studi Pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Lampersari Semarang Kepuasan Pelanggan (varibel terikat) Harga, Produk, Kualitas Pelayanan (variabel bebas) Hasil penelitian

menunjukkan bahwa harga, produk, dan kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan Waroeng Spesial Sambal Cabang Lampersari Semarang


(40)

Lanjutan,

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 5. Gerardo

(2014) Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Café Dan Resto Cabana Manado Kepuasan Pelanggan (varibel terikat) Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan (variabel bebas) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, dan kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan terhadap kepuasan

pelanggan Café Dan Resto Cabana Manado. Harga berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Sumber: Aulya (2013), Triastuti (2012), Wulandari (2013), Albertus (2012), Gerardo (2014) 2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.

Menurut Kotler dan Keller (2008:184), keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

Menurut Simamora (2011:3), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Ketika konsumen membeli sebuah produk maka konsumen memiliki harapan bagaimana produk tersebut berfungsi, karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia


(41)

dan merupakan kebutuhan pokok. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Menurut Yunarto (2006:39), lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputusan lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik sejumlah besar konsumen. Lokasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Menurut Tjiptono (2005:85), kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas pelayanan mempengaruhi pelanggan kembali datang atau tidak. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan karena ini mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu kunci utama keberhasilan dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Berdasarkan tinjauan landasan teori, maka dapat disusun kerangka konseptual dalam penelitian ini, seperti yang tersaji pada gambar 2.2 dibawah ini:


(42)

Sumber: Kotler dan Keller (2008:184), Simamora (2011:3), Yunarto (2006:39), dan Tjiptono (2005:29)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disimpulkan oleh peneliti, yang selanjutnya masih akan diuji kebenarannya. Hipotesis penelitian menunjukkan secara jelas arah pengujiannya, dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai objek penelitian maupun pengumpulan data.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

H2 : Terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

Keputusan Pembelian (Y) Produk (X1)

Lokasi (X2)

Kualitas Pelayanan (X3)


(43)

H3 : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada café roemah kopi dolok tebing tinggi

H4 : Terdapat pengaruh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:55), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan sebagai variabel independen dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang berlokasi di Jalan Hamka No. 57 Kampung Bicara Tebing Tinggi. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2015.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian yaitu:

1. Variabel independen (X) terdiri atas produk (X1), lokasi (X2), dan kualitas pelayanan (X3).

2. Variabel dependen (Y) adalah Keputusan Pembelian (Y). 3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dan membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara


(45)

untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Dalam penelitian ini definisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah:

1.1 Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

1.2 Lokasi

Lokasi adalah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. 1.3 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

2. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah keputusan pembelian.


(46)

Tabel 3.1

Definisi Operasional; Indikator dan Skala Ukur

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Produk (X1) Segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

1. Kualitas kopi yang baik 2. Variasi kopi yang

ditawarkan

3. Manfaat kopi yang ditawarkan

4. Rasa kopi yang khas

Skala Likert

Lokasi (X2) Salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam melayani

konsumen.

1. Lokasi yang dekat dengan keramaian 2. Kemudahan dalam

menjangkau lokasi 3. Kenyamanan di lokasi

Skala Likert

Kualitas Pelayanan (X3)

Upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

1. Dekorasi tempat Café Roemah Kopi Dolok 2. Sikap tanggap karyawan

dalam melayani pelanggan

3. Ketepatan waktu dalam menyajikan pesanan pelanggan

4. Sikap karyawan yang sopan santun

5. Mendengarkan keluhan atau pertanyaan pelanggan Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

1. Sesuai kebutuhan 2. Mempunyai manfaat 3. Keputusan yang tepat

dalam membeli produk 4. Melakukan pembelian

berulang

Skala Likert


(47)

dan Tjiptono (2005:29)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2012:132), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.

Skala Likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2012:133) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi dengan frekuensi pembelian 2 (dua) kali atau lebih dari 2 (dua) kali dengan jumlah yang tidak ditentukan.


(48)

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

Menurut Supramono (2003:63), setiap populasi yang sulit diketahui, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

� : jumlah sampel

(Zα)2 : nilai standard normal yang besarnya tergantung α Jika α :0,05 maka Z= 1,96

Jika α : 0,01 maka Z = 1,67

P : estimasi proporsi populasi q : 1-p

d : penyimpangan yang dapat ditolerir

Untuk memperoleh jumlah sampel (n) yang besar dan nilai p yang belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� =


(49)

� = ,9 , , , = 9 , = 9 Orang

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui aksidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipergunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012:116). 3.7 Jenis Dan Sumber Data

Jenis peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, adalah:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner yang dibagikan pada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil organisasi, struktur organisasi dan studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini. 3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara


(50)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dilakukan langsung kepada pemilik Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi, dan pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang menjadi responden dalam penelitian ini.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner penelitian ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden.

3. Penelitian (observasi)

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian yakni pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal-jurnal


(51)

penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner atau angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan untuk menunjukkan apakah data yang diperoleh merupakan data yang valid. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel dengan menyebarkan kuesioner pada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli Kopi di Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.00 for windows dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung< rtabel pertanyaan dinyatakan tidak valid.


(52)

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Produk1 67,9667 43,620 ,714 ,957

Produk2 68,2000 41,890 ,813 ,955

Produk3 68,5000 41,017 ,751 ,956

Produk4 68,0000 43,103 ,778 ,956

Lokasi1 67,9000 43,748 ,755 ,956

Lokasi2 68,1667 41,868 ,815 ,955

Lokasi3 68,4000 42,041 ,637 ,959

Kualitaspelayanan1 68,1000 41,817 ,744 ,956 Kualitaspelayanan2 68,3667 41,482 ,754 ,956 Kualitaspelayanan3 68,4667 40,464 ,798 ,955 Kualitaspelayanan4 68,1000 42,990 ,754 ,956 Kualitaspelayanan5 68,1000 42,714 ,799 ,955 Keputusanpembelian1 67,9667 42,930 ,832 ,955 Keputusanpembelian2 67,8667 44,326 ,690 ,957 Keputusanpembelian3 67,9333 43,168 ,822 ,955 Keputusanpembelian4 67,9667 42,930 ,832 ,955 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2015)

Tabel 3.3. menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid, yang dapat dilihat dari rhitung Corrected Item-Total Correclation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361) sehingga diperoleh 16 pertanyaan valid yang digunakan untuk melakukan penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufthi (2012:79) menyatakan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat


(53)

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,80. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS.

1. Jika ralpha positif dan > dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel. 2. Jika ralpha negatif dan < dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,959 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2015)

Pada 16 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,959. Ini berarti 0,959 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:147), analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.


(54)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linear berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1+ b2+ b3X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (Produk) b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (Lokasi)

b3 = Koefisien regresi dari variabel X3 (Kualitas Pelayanan) X1 = Produk

X2 = Lokasi

X3 = Kualitas Pelayanan

e = Variabel pengganggu (standart error) 3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

3.11.1 Uji Normalitas

Situmorang dan Lufthi (2012:160), tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut


(55)

tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed) diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

3.11.2 Uji Heterokedastisitas

Situmorang dan Lufthi (2012:161), Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Cara menganalisis asumsi heterokedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya Heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.11.3 Uji Multikolinearitas

Situmorang dan Lufthi (2012:162), Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik Multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam Model Regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance>1, atau nilai VIF<10, maka tidak terjadi multikolinearitas.


(56)

3.12 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh produk, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan, yaitu:

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1, b2, b3 = 0 , artinnya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1. b2, b3 ≠ 0 , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho diterima jika Fhitung< Ftabel pada � = 5% Ho ditolak jika Fhitung> Ftabel pada � = 5% 3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji- t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1 = 0 , artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(57)

Ho : b1 ≠ 0 , artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho diterima jika thitung< ttabel pada � = 5% Ho ditolak jika thitung≥ ttabel pada � = 5% 3.12.3 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinan (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 < R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Variabel Independen (X1, X2, dan X3) adalah besar terhadap Variabel Dependen (Y). Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh Variabel Independen yang diteliti terhadap Variabel Dependen. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Variabel Independen (X1, X2, dan X3) terhadap Variabel Dependen (Y) semakin kecil. Berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.


(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

Café Roemah Kopi Dolok merupakan salah satu café kopi yang pertama kali berdiri di Tebing Tinggi. Café Roemah Kopi Dolok berdiri 1 November 2012, cafe ini didirikan oleh dr. Faisal Ansyary. Awal mula berdirinya Café Roemah Kopi Dolok dikarenakan kebiasaan masyarakat Tebing Tinggi yang suka ngopi di kedai kopi atau di warung kopi. Ketertarikan si pemilik Café Roemah Kopi Dolok di bisnis minuman kopi karena setiap pulang ke rumah selalu melewati kedai kopi atau warung kopi dekat rumah yang selalu ramai pembelinya, dan keuntungan yang didapatkan dari bisnis kedai kopi atau warung kopi sangat menggiurkan. 4.1.2 Visi Dan Misi Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

Visi

1. Café Roemah Kopi Dolok adalah menjadikan Café Roemah Kopi Dolok mendapat tempat di benak konsumen.

2. Menjadi salah satu Café Kopi yang handal dan terkemuka dalam melayani kebutuhan makanan dan minuman konsumen, terutama minuman kopi.


(59)

misi

1. Menyupayakan penyediaan menu-menu berkualitas dengan cita rasa yang khas tanpa hanya memikirkan keuntungan.

2. Menyajikan minuman kopi yang memiliki cita rasa yang nikmat dan khas. 3. Café Kopi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan konsumsi

kopi, aman bagi kesehatan pelanggan dan dapat dinikmati siapa saja dan kapan saja.

4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap konsumen.

5. Lebih menyupayakan penggunaan sarana yang bersih, rapi, dan hygienic.

4.1.3 Tujuan Kegiatan Usaha

Adapun tujuan dari usaha adalah:

1. Mencari keuntungan atau laba secara wajar dan berusaha meningkatkan laba yang diperoleh demi kelangsungan hidup dan perluasan usaha dimasa yang akan datang, serta menjaga citra atau nama baik.

2. Memenuhi kebutuhan pokok/utama para pecinta kopi.

3. Memberikan kepuasan bagi para konsumen melalui pemenuhan kebutuhan pokok atau utama mereka.

4.1.4 StrukturOrganisasi

Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan, yang semestinya dinamis mengikuti perkembangan dan perubahan zaman. Dengan itu tujuan sekaligus kebutuhan organisasi juga semakin kompleks. Dalam hal ini Kunci Efektivitas dari Fungsi Organisasi berada pada bagaimana Manajer mampu menyesuaikan Sumber Daya Organisasi dengan kebutuhan Organisasi.


(60)

Organisasi dapat didefinisikan sebagai kesatuan yang terbentuk dari hubungan-hubungan antar departemen. Sesuai dengan pengertian tersebut maka tujuan utama dari organisasi adalah mempermudah pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan disamping menghasilkan spesialisasi dari setiap tugas ataupun pekerjaan.

Café Roemah Kopi Dolok merupakan usaha café yang didirikan untuk pecinta kopi dan untuk orang-orang yang suka nongkrong, yang merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki struktur organisasi yang jelas dan terorganisir.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian tugas yang telah ditetapkan Café Roemah Kopi Dolok adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan

a. Sebagai pemilik usaha.

b. Mengangkat pegawai dan menentukan tanggung jawab. c. Menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan.

d. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penggunaan sumber dana dalam perusahaan.

2. Bagian Pembelian

a. Bertugas membeli bahan-bahan kebutuhan makanan dan minuman. b. Melaporkan kekurangan dan kelebihan bahan-bahan makanan dan

minuman.

3. Bagian makanan dan minuman

a. Bertugas menyiapkan makanan dan minuman pesanan pelanggan. 4. Pelayan


(61)

a. Bertugas mencatat pesanan konsumen.

b. Bertugas mengantarkan makanan kepada konsumen.

5. Kasir

a. Bertugas menghitung jumlah makanan dan minuman yang dipesan konsumen.

Adapun fasilitas dari usaha makanan ini terdiri dari: 1. Meja makan dan tempat tisu, tempat sendok dan garpu. 2. Musholla

3. Toilet

4. Tempat parkir, meskipun masih tergolong sempit 5. Kipas angin dan AC

6. PC untuk request lagu. 7. Televisi LCD

8. Infokus & Layar Tancap. 4.2Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pernyataan seluruhnya adalah 16 pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan untuk variabel Produk (X1), 3 untuk variabel Lokasi (X2), 5 untuk variabel Kualitas Pelayanan (X3), dan 4 untuk Variabel Keputusan pembelian (Y). Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, untuk membuat gambaran atau deskripsi


(62)

mengenai dimensi keputusan pembelian konsumen yang dimiliki Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik usaha dalam mengambil keputusan yang bersifat perbaikan demi mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan potensial lainnya. Variabel yang diteliti merupakan elaborasi dari judul skripsi yaitu: “Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi”.

4.2.1.1Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menjadi pelanggan Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi yang jumlahnya 97 orang. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan frekuensi berkunjung. Pada penelitian ini yang hasilnya dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.1

a. Karakteristik Responden berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase (%)

15-20 Tahun 11 11%

21-25 Tahun 24 24%

26-30 Tahun 30 30%

31-35 Tahun 10 10%

36-40 Tahun 6 6%

>40 Tahun 16 16%

Total 97 97%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang berusia 15-20 tahun berjumlah 11 responden, dimana 3 responden pelajar dan 8 responden mahasiswa. Responden yang berumur 21-25 berjumlah 24 responden, dimana 9 responden


(63)

mahasiswa, 10 responden karyawan swasta, 4 responden PNS, dan 1 responden lain-lain. Responden berusia yang 26-30 berjumlah 30 orang, dimana 3 responden mahasiswa, 12 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 11 responden lain-lain. Responden yang berusia 31-35 tahun berjumlah 10 orang, dimana 5 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 1 lain-lain. Responden yang berusia 36-40 tahun berjumlah 6 orang, dimana 3 responden karyawan swasta, 1 responden PNS dan 2 responden lain-lain. Responden yang berusia diatas 40 tahun berjumlah 16 orang, dimana 5 responden karyawan swasta, 8 responden PNS dan 3 responden lain-lain. Dari data tersebut responden karyawan swasta mendominasi dengan jumlah 35 responden, dimana 15 responden berusia 21-25 tahun, 12 responden berusia 26-30 tahun, 5 responden berusia 31-35 tahun, dan 3 responden berusia 36-40 tahun.

Table 4.2

b. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Usia Pria Wanita Jumlah Persentase (%)

15-20 Tahun 4 7 11 11%

21-25 Tahun 10 14 24 24%

26-30 Tahun 10 20 30 30%

31-35 Tahun 5 5 10 10%

36-40 Tahun 4 2 6 6%

>40 Tahun 6 10 16 16%

Total 39 58 97 97%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden berusia 15-20 tahun berjumlah 11 responden, dimana 4 responden pria dan 7 responden wanita. Responden yang berusia 21-25 tahun berjumlah 24 responden, dimana 10


(64)

responden pria dan 14 responden wanita. Responden berusia 26-30 tahun berjumlah 30 responden, dimana 10 responden pria dan 20 responden wanita. Responden yang berusia 31-35 berjumlah 10 orang, dimana 5 responden pria dan 5 responden wanita. Responden yang berusia 36-40 berjumlah 6 responden, dimana 4 responden pria dan 2 responden wanita. Responden yang beru sia diatas 40 tahun berjumlah 16 orang, dimana 6 responden pria dan 10 responden wanita. Dari data tersebut, responden yang berusia 26-30 tahun adalah responden yang paling dominan dengan jumlah 30 responden, yang terdiri dari 10 responden pria dan 20 responden wanita. Hal ini menunjukkan bahwa responden wanita lebih banyak menjadi pelanggan Café Roemah Kopi Dolok di Tebing Tinggi.

Table 4.3

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Usia Pekerjaan Jumlah

Pelajar Mahasiswa Karyawan Swasta PNS Lain-lain

15-20 Tahun 3 8 0 0 0 11

21-25 Tahun 0 9 10 4 1 24

26-30 Tahun 0 3 12 4 11 30

31-35 Tahun 0 0 5 4 1 10

36-40 Tahun 0 0 3 1 2 6

>40 Tahun 0 0 5 8 3 16

Total 3 20 35 21 18 97

Sumber: Hasil Pengolahaan, 2015 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang berusia 15-20 tahun berjumlah 11 responden, dimana 3 responden pelajar dan 8 responden mahasiswa. Responden yang berumur 21-25 berjumlah 24 responden, dimana 9 responden mahasiswa, 10 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 1


(65)

responden lain-lain. Responden berusia yang 26-30 berjumlah 30 orang dimana, 3 responden mahasiswa, 12 responden karyawan swasta, 4 responden PNS dan 11 responden lain-lain. Responden yang berusia 31-35 tahun berjumlah 10 orang, dimana 5 responden adalah karyawan swasta, 4 responden PNS dan 1 lain-lain. Responden yang berusia 36-40 tahun berjumlah 6 orang, dimana 3 responden karyawan swasta, 1 responden PNS dan 2 responden lain-lain. Responden yang berusia diatas 40 tahun berjumlah 16 orang, dimana 5 responden karyawan swasta, 8 responden PNS dan 3 responden lain-lain. Dari data tersebut responden karyawan swasta mendominasi dengan jumlah 35 responden dimana 15 responden berusia 21-25 tahun, 12 responden berusia 26-30 tahun, 5 responden berusia 31-35 tahun, dan 3 responden berusia 36-40 tahun.

Tabel 4.4

d. Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Berkunjung

Usia Pembelian Total

2 Kali >2 Kali

15-20 Tahun 9 15 24

21-25 Tahun 3 13 16

26-30 Tahun 9 21 30

31-35 Tahun 2 8 10

36-40 Tahun 2 4 6

>40 Tahun 2 9 11

Total 25 72 97

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang berusia 15-20 tahun berjumlah 24 responden dimana 9 responden telah berkunjung sebanyak 2 kali dan 15 responden telah berkunjung lebih dari 2 kali. Responden yang berusia


(1)

(2)

Lampiran 6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 97

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,31212771

Most Extreme Differences Absolute ,075

Positive ,039

Negative -,075

Kolmogorov-Smirnov Z ,742

Asymp. Sig. (2-tailed) ,641

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 3,404 2,977 1,143 ,256

Produk ,285 ,112 ,264 2,557 ,012 ,849 1,178

Lokasi ,180 ,135 ,138 1,334 ,186 ,850 1,177

Kualitaspelayanan ,250 ,119 ,201 2,101 ,038 ,986 1,014

a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

Uji Glejser

Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 3,770 1,906 1,979 ,051

Produk -,111 ,071 -,173 -1,558 ,123

Lokasi ,030 ,086 ,039 ,352 ,726

Kualitaspelayanan -,029 ,076 -,040 -,386 ,700


(4)

Lampiran 7

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 97,780 3 32,593 5,906 ,001a

Residual 513,210 93 5,518

Total 610,990 96

a. Predictors: (Constant), Kualitaspelayanan, Lokasi, Produk b. Dependent Variable: Keputusanpembelian


(5)

Lampiran 8

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 3,404 2,977 1,143 ,256

Produk ,285 ,112 ,264 2,557 ,012

Lokasi ,180 ,135 ,138 1,334 ,186

Kualitaspelayanan ,250 ,119 ,201 2,101 ,038


(6)

Lampiran 9

Model Summaryb

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d im e ns io n0

1 ,529a ,280 ,256 1,97183

a. Predictors: (Constant), Kualitaspelayanan, Lokasi, Produk b. Dependent Variable: Keputusanpembelian


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Citra Merek Dan Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah di Medan

50 398 112

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI LUWES KARTASURA.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI LUWES KARTASURA.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KEDAI Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Di Kedai CS Warung Kopi Mendungan Kartasura.

0 4 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI CHE.CO CAFÉ & RESTO.

14 35 63

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mahkota Accesories Solo.

2 7 13

Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

0 0 20

Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

0 0 2

Pengaruh Produk, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi

0 0 26