MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
90 V
E R
T I
K A
L Tangga
a. Pencapaian terbatas b. Waktu tempuh relatif lama
c. Alternatif pencapaian pada saat darurat
d. Memerlukan tenaga
4.2.4 Analisa Teknologi Struktur dan Konstruksi
Struktur dan konstruksi terdiri dari : Sub Structure pondasi bangunan
Upper Structure badan dan atap bangunan
Kriteria pemilihan struktur : -
Kriteria teknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu : kekakuan,
kekuatan dan kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran. -
Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam
bangunan. -
Kriteria estetika Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan.
Sub Structure Jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu :
- Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang bebannya
relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur. -
Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang bebannya relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung.
Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk Masjid ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1. Keadaan tanah pondasi
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
91 -
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak spread
foundation. -
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di bawah permukaan tanah, maka pondasi tiang atau pondasi tiang apung floating pile
foundation untuk memperbaiki kondisi tanah. -
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai pondasi tiang pancang pile driven
foundation bila tidak terjadi penurunan. -
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor di tempat.
2. Batasan – batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan:
- Kondisi beban
- Sifat dinamis bangunan.
3. Batasan- batasan di sekelilingnya Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada
beberapa keadaan dimana di usahakan dengan cara apapun untuk memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan.
Jenis Pondasi Tanah Keras
Bahan Keterangan
Pondasi tiang pancang 10 m
– 40 m Beton bertulang
baja komposit Lapisan
permukaan tanah atas labillunak
Pondasi tiang Strauss 15 m
Beton bertulang
cor di tempat Tanah mudah di bor
Pondasi tiang Franky 10 m
– 40 m Beton
bertulang cor di tempat
Lubang dibuat dengan alat penumbuk
Pondasi tiang bor 10 m
– 40 m Beton
bertulang cor di tempat
Besar lubang seluas penampag dasar
Pondasi sumuran 4 m
Batu pecah
beton Sumur seluas pondasi
setempat Pondasi terapung
± 15 m Beton bertulang
Berfungsi sebagai
dinding basement Tabel 4.14. Analisa Pondasi
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
92 Berdasarkan table di analisa di atas, maka pada bangunan Masjid menggunakan
pondasi telapak karena sesuai dengan kondisi tanahnya dan juga karena beban yang dipikul.
Upper Structure Struktur pada bangunan Masjid dibagi atas :
Struktur badan : Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan :
- Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan.
- Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam
pelaksanaannya.
Utilitas
Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan terhadap : -
Kenyamanan dan keamanan pengguna terhadap suhu, cahaya, bising dan bahaya kebakaran.
- Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kantor dari
perusakan dan bahaya kebakaran.
Sistem Pencahayaan
- Pencahayaan alami
Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang- ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela, ruang perkantoran, ruang pameran,
bengkel dan fasilitas penunjang lainnya. Pencahayaan buatan
Untuk ruang- ruang yang tertutup dan juga pada ruang- ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light pada
ruangan gedung serbaguna.
Sistem Pengkondisian Udara
- Pengkondisian alami
Berupa pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara aliran silang cross ventilation. Pengudaraan alami dapat dipakai untuk ruang
utilitas. -
Pengudaraan buatan System pengudaraan buatan digunakan untuk ruang-ruang tertutup, yang
menuntut kondisi udara yang stabil dan faktor kenyamanan dengan cara penggunaan air conditioner AC.
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
93
Sistem Keamanan
Keamanan pada bangunan meliputi keamanan terhadap bahaya kebakaran dan bahaya terhadap tindak kriminal.
1. Pencegahan bahaya kebakaran a. Pencegahan pasif
Tangga kebakaran -
Jarak tangga maksimal 25 m -
Dilengkapi dengan blower -
Lebar tangga pintu kebakaran minimal 90 cm -
Terdapat pada daerah perkantoran, perdagangan dan servis Penerangan darurat
- Sumber daya baterai
- Mempunyai lampu petunjuk
- Bekerja secara otomatis
File curtain Merupakan lapisan tahan api yang dilekatkan pada dinding
b. Pencegahan aktif Alat pemadam kimia portable
- Daya jangkau 200-250 m
- Jarak antara alat 25 m
- Diletakkan pada daerah tertentu
Alat pemadam kimia sedang beroda -
Daya jangkau 500-550 m -
Diletakkan pada tempat- tempat tertentu Hydrant
- Daya jangkau 800 m2unit
- Jarak maksimum perletakkan 30 m
Sumber air -
Jaringan PAM luar bangunan Sprinkler
- Bekerja secara otomatis
- Daya jangkau 25 m2unit
- Jarak sprinkler 5 m
- Digunakan pada daerah umum dan pengelola
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
94 Fire alarm
- Mendeteksi sedini mungkin secara otomatis
- Terdiri dari heat dan smoke detector
- Area pelayanan 92 m2 per alat
- Digunakan di seluruh ruangan
Sistem Distribusi Listrik
Sumber daya listrik utama bangunan berasal dari PLN melalui jaringan listrik kota. Sebagai cadangan digunaka genset yang bekerja secara otomatis bila listrik padam.
Perletakkan genset dipertimbangkan terhadap kebisingan yang ditimbulkan dan dihindari dari penglihatan langsung.
Sistem Sanitasi dan Pemipaan
Terbagi menjadi : 1. System air bersih
2. System air kotor
Distribusi air bersih
Pemenuhan akan air bersih direncanakan berasal dari PAM dan sumur untuk kebutuhan cadangan, seperti kebakaran dan sebagainya.
Distribusi air kotor Saluran air kotor terdiri dari :
- Air kotor padat
- Air kotor cair
- Air kotor tercemar
Penjabarannya sebagai berikut : -
Saluran air kotor padat, berasal dari WC disalurkan ke septick tank kemudian disalurkan ke sewage treatment untuk diolah sampai batas yang aman kemudian
disalurkan ke riol kota. -
Saluran air kotor cair, merupakan air yang berasal dari air cuci, air hujan, dapur dan wastafel dan langsung disalurkan ke riol kota.
- Saluran air kotor tercemar.
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
95 Kotoran lain berupa :
Sampah umum ditampung di dalam bak penempungan sementara sebelum diangkut oleh dinas sampah kota.
Faktor penting yang harus diperhatikan pada system sanitasi ini adalah : -
Menghindari pencemaran lingkungan -
Tidak merusak suasana bangunan dan penampilan bangunan -
Kemudahan pengangkutan sampah hingga ke penampungan akhir.
Universitas Sumatera Utara
MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM
INDRA KESUMA – 090406031
96
BAB V KONSEP
5.1. Vegetasi