Masjid Agung Sheikh Zayed, Uni Emirat Arab

MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 44

3.6.2. Masjid Agung Sheikh Zayed, Uni Emirat Arab

Masjid Agung Sheikh Zayed 3 berada di kota Abu Dhabi, ibukota Kerajaan Uni Emirat Arab. Masjid yang begitu luar biasa ini dinamai sesuai dengan tokoh besar dibalik ide pembangunannya, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tokoh nasional Uni Emirat Arab sekaligus pendiri Negara di Timur Tengah Tersebut. Beliau yang mencetuskan gagasan untuk membangun masjid ini dan melaksanakan proses awal pembangunannya. namun beliau wafat sebelum masjid impiannya ini terwujud. Sheikh Zayed wafat di tahun 2004 dan proses pembangunan masjid ini diteruskan oleh putranya. Ketika diresmikan, Masjid Agung Sheikh Zayed menggondol berderet rekor dunia tidak saja sebagai masjid tapi juga sebagai sebuah karya arsitektural modern yang keindahannya memang tak terbantahkan. Diantara rekor rekor tersebut adalah : memiliki lampu gantung chandelier terbesar di dunia dan memiliki lembaran karpet dengan bentangan terluas di dunia. Masjid megah dan mengagumkan ini tidak saja menjadi kebanggaan warga Abu Dhabi tapi juga telah menjadi bagian dari kekayaan arsitektural dunia Islam secara keseluruhan. Prinsip Pembangunan Rancangan pembangunan masjid ini berlandaskan prinsip “unite the world” dengan mengundang para seniman dan menggunakan material dari berbagai Negara 3 http:bujangmasjid.blogspot.com201207masjid-agung-sheikh-zayed-uni-emirat.html Gambar 3.8. Masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 45 termasuk Italia, Jerman, Maroko, India, Turki, Iran, China, Inggris Raya, Selandia Baru, Yunani dan tentu saja dari Uni Emirat Arab sendiri. Lebih dari 3000 pekerja terlibat dalam proses pembangunannya, termasuk 38 perusahaan konstaktor. Material alami dipilih secara cermat karena memang material alami memiliki keunggulan kualitasnya yang tahan lama termasuk batu batu pualam, batu alam, emas, Kristal, keramik serta batu permata dari alam lainnya. Pertimbangan untuk membangun masjid ini telah dimulai sejak tahun 1980-an, dengan penentuan lokasi masjid yang dipilih sendiri oleh Sheikh Zayed termasuk proses perancangannya hingga proses pembangunan dimulai pada tanggal 5 November 1996. Kapasitas daya tampung masjid sheikh Zayed mencapai 41.000 jemaah dengan luas keseluruhan bangunannya mencapai 22.412 meter persegi. Meskipun proses pengerjaan masjid masih belangsung namun ruang sholat di dalamnya sudah mulai difungsikan dengan ditandai pelaksanaan sholat Idul Adha tahun 2007. Sebagi salah satu bangunan yang paling banyak menyedot pengunjung di UEA, maka dibentuklah Sheikh Zayed Grand Mosque Center pada tahun 2008 untuk menangani segala keperluan masjid ini, tidak saja sebagai tempat ibadah namun juga sebagai tempat pembelajaran melalui program program kunjungan ke masjid ini. Fasilitas Masjid Agung Sheikh Zayed Masjid Agung Sheikh Zayed dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang terletak di sisi utara menara masjid. Perpustakaan ini dilengkapi dengan buku buku klasik Gambar 3.9. Masjid Agung Sheikh Zayed dari arah pelataran tengah inner courtyard siang, sore dan malam hari Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 46 dan buku buku cetakan terkait dengan Islam termasuk tentang ilmu pengetahuan dalam Islam, peradaban, kaligrafi, seni budaya, koin koin Islam hingga buku buku kuno terbitan 200 tahun yang lalu. Sebagi perwujudan dari keanekaragaman Islam perpustakaan ini menyediakan buku buku dan bahan terbitan dari berbagai bahasa termask bahasa Arab, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Korea. Arsitektural Masjid Agung Sheikh Zayed Masjid Sheikh Zayed di inspirasi oleh pengaruh arsitektural Mughal India, Pakistan, Bangladesh dan Mooris Maroko. Dibangun dengan 82 kubah bergaya Maroko dan semuanya dihias dengan batu pualam putih. Lengkap dengan pelataran tengahnya sebagaimana di masjid Badshahi di kota Lahore Pakistan yang bergaya Mughal. Kubah utama masjid ini berdiameter 32.8 meter dan setinggi 55 meter dari dalam atau sekitar 85 meter dari luar. Merujuk kepada Turkey Research Centre for Islamic History and Culture kubah ini merupakan kubah terbesar yang pernah dibuat dalam jenis yang sama. Secara keseluruhan arsitektural masjid Agung Sheikh Zayed dapat disebut sebagai fusi dari arsitektural Mughal, Moorish dan Arab. Ukuran masjid seluas 22.412 meter persegi itu setara dengan lima lapangan sepakbola dan dapat menampung 40.960 jemaah sekaligus terdiri dari 7126 di ruang utama, 1960 di ruang sholat terbuka, 980 di ruang sholat wanita, 22.729 di area Sahan Courtyard pelataran tengah, 682 di selasar ruang utama dan 784 di selasar pintu masuk utama. Gambar 3.10. Letak bangunan berada di tengah gurun pasir pasir Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 47 Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki lebih dari 1000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan, termasuk lapis Lazuli, red agate, amethyst, abalone shell dan mother of pearl. Di ruang utama terdapat 96 pilar bundar berukuran besar yang kesemuanya di lapisi dengan mother of pearl. Serta fitur utama ekterior masjid ini selain 82 kubahnya adalah empat bangunan menara setinggi hamper 107 meter di empat penjuru masjid. Disekililing masjid dibangun rangkaian kolam seluas 7.874 meter persegi yang dibangun menggunakan bahan keramik lantai warna gelap, kolam kolam ini memantulkan bentuk arkade masjid, memberikan pemandangan spektakuler dibawah siraman cahaya lampu lampu di malam hari. Tata cahaya yang unik ini dirancang oleh Arsitek tata cahaya, Jonathon Speirs dan Major untuk memantulkan fase fase bulan. Pemandangan awan abu abu kebiruan di proyeksikan ke pada dinding luar masjid dan menghasilkan pemandangan yang berebeda setiap hari. Rancangan impresif menghias sisi dalam masjid dengan menggunakan material pualam Italia dipadu dengan rancangan ukiran floral di ruang sholat utama serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas, sebagaimana tampak pada dinding sebelah barat. Pintu utama masjid ini dibuat dengan bahan kaca setinggi 12.2 meter dan lebar 7 meter memiliki berat mencapai 2.2 ton. Gambar 3.11. Masjid Agung Sheikh Zayed Saat dalam proses penyelesaian akhir Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 48 Karpet dan Lampu gantung Terbesar di Dunia Pemandangan ruang utama masjid ini di dominasi oleh lampu lampu gantung dengan ukuran terbesar di dunia di gantung di bawah kubah utama. Lampu gantung ini berdiameter 10 meter dan tinggi 15 meter dengan berat lebih dari 9 ton. Total keseluruhan ada 7 lampu gantung di dalam masjid ini kesemuanya dalam warna emas di buat di khusus di Jerman dengan hiasan Kristal Swarovski dari Austria dan hiasan kaca dari italia. Lampu gantung ini tercatat sebagai lampu gantung terbesar di dunia. Ruang utama masjid ini mampu menampung 7126 jemaah sekaligus dan keseluruhan lantainya ditutup dengan karpet rajutan yang merupakan karpet rajutan dengan ukuran terbesar di dunia. Karpet ini dirancang oleh seniman Iran, Ali Khaliqi. Karpet ini terdiri dari 2.268.000 simpul rajutan, dibuat dengan tangan oleh sekitar 1300 pengrajin professional di sebuah desa kecil dekat Mashhadin di Iran, yang memang terkenal sebagai kawasan dengan para pengrajin karpet berpengalaman. Gambar 3.12. Interior Masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 49 Sisi kiblat masjid ini selebar setinggi 23 meter dan lebar 50 meter di hias dengan hiasan yang tidak mencolok agar tidak mengganggu kekhusuan jemaah. Sedangkan mozaik kaca emas hanya digunakan pada bagian mihrab. Dinding kiblat dihias dengan ukiran kaligrafi 99 asma ul husna dalam sentuhan seni tradisional kufi dirancan oleh kaligrafer ternama Uni Emirat Arab, Mohammed Mandi. Sisi kiblat ini juga dihias dengan pencahayaan serat optic yang di integrasikan dengan rancangan organic. Secar keseluruhan ukiran kaligrafi di masjid ini dibuat oleh tiga kaligrafer sekaligus dalam tiga gaya kaligrafi yakni kaligrafi gaya Naskhi, Thuloth dan Kufi. Keiga kaligrafer tersebut adalah Mohammed Mandi UAE, Farouk Haddad Syria dan Mohammed Allam Jordan. Selain itu masjid ini juga dihias dengan 80 panel Iznik. Panel atau lembaran keramik hias yang popular di abad ke 16 dan banyak digunakan dalam bangunan bangunan kesultanan dan tempat ibadah di Istambul – Turki. Ditambah lagi dengan kaligrafi yang dibuat secara tradisiona l dalam gaya kaligrafi „thuloth‟ oleh Sheikh Hasan Celebi, seorang kaligrafier dari Turki. Gambar 3.13 Sisi mihrab Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi - Uni Emirat Arab Gambar 3.14. Rangkaian motif flora dinding dalam masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 50 Diperkirakan ada 30 lebih jenis batu pualam yang digunakan di seantero masjid Agung Sheikh Zayed ini termasuk di dalamnya SIVEC dari Yunani dan Makedonia, dogunakan sebagai penutup dinding luar seluas 115.119 meter persegi termasuk digunakan juga untuk melapisisi permukaan empat menara nya. Jenis keramik yang lain diantaranya adalah Lasa dari Italy, digunakan pada pembeda elevasi internal, Makrana dari India digunakan untuk ruang kantor garis pemisah, Aquabiana dan Biano dari Italia dan East White dan Ming Green dari China. Falsafah Pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed Konsep pembangunan masjid Agung Sheikh Zayed ini di inspirasi oleh Al- Qur‟an surah Al-Hujarat ayat 26 yang bahasa Indonesia- nya “Hai manusia, sesungguhnya kuciptakan kalian dari jenis laki laki dan perempuan, bersuku suku dan berbangsa bangsa, agar kalian saling mengenal sa tu dengan yang lainnya”. Gambar 3.15. Lampu gantung di Masjid Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 51 Terinspirasi oleh ayat tersebut masjid ini dibangun untuk mempromosikan konsep konsep toleransi, kasih sayang dan saling pengertian antara budaya yang berbeda. Masjid Agung Sheikh Zayed berupaya menemukan interkasi positif dengan budaya budaya lain, memperkenalkan sebuah visi toleransi yang berakar dari tradisi era ke emasan Islam. Sebuah tradisi yang berlandaskan saling menghargai dan pertukaran ide guna memperkaya kehidupan dan sejarah manusia. Sebagai tambahan masjid ini juga berupaya memberikan landasan bagi penguatan budaya dan ilmu pengetahuan di Abu Dhabi dan sekitarnya melalui penyelenggaraan beragam aktivitas promosi budaya toleransi, kasih sayang, rasionalitas dan dialog. Gambar 3.16. Keindahan pelatarang tengah masjid Sheikh Zayed Gambar 3.17. Refleksi yang indah di fasad masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 52 Gambar 3.18. Bangunan utama masjid Agung Sheikh Zayed di malam hari Gambar 3.19. Exterior Masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 53 Gambar 3.20. Keindahan Interior Masjid Sheikh Zayed di ruang utama Gambar 3.21. Arcade Masjid Agung Sheikh Zayed dengan refleksi di permukaan kolam sekeliling masjid Agung Sheikh Zayed Gambar 3.22. Rangkaian kubah kubah super besar Masjid Agung Sheikh Zayed Universitas Sumatera Utara MASJID RAYA JOHOR – ARSITEKTUR ISLAM INDRA KESUMA – 090406031 54

3.6.3. Masjid Agung Roma – Italia