BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 DMFT Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Pada kelompok perlakuan rata-rata jumlah decay adalah 0,93 ± 0,96, missing adalah 0,40 ± 1,12 dan filling sebanyak 0,67 ± 0,98 sementara pada kelompok kontrol
rata-rata jumlah decay adalah 1,87 ± 0,83, missing adalah 0,47 ± 0,83 dan filling sebanyak 0,53 ± 0,83. Rata-rata DMFT kelompok perlakuan adalah 2,00 ± 1,20 dan
pada kelompok kontrol 2,87 ± 0,99. Hasil statistik menunjukkan ada perbedaan signi- fikan antara DMFT kelompok kontrol dan kelompok perlakuan p0,05. Tabel 1
Tabel 1. Gambaran DMFT kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Kelompok
Pengalaman Karies X̅ ± SD
Hasil Analisis
Statistik D
M F
DMFT Perlakuan berkumur ekstrak
kayu manis 2,5 0,93 ±
0,96 0,40 ±
1,12 0,67 ±
0,98 2,00 ±
1,20 p=0,040
Kontrol berkumur akuades 1,87 ±
0,83 0,47 ±
0,83 0,53 ±
0,83 2,87±
0,99
4.2 Rata-rata Jumlah Bakteri Sebelum Berkumur pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan.
Rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur pada kelompok perlakuan adalah lebih tinggi dari kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan antara rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur ekstrak kayu manis 2,5 dan akuades p0,05 Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Rata-rata Jumlah Bakteri Sebelum Perlakuan pada Kelompok Kayu Manis 2,5 dan Kelompok Akuades
Kelompok Rata-rata jumlah bakteri
sebelum berkumur CFUml
X̅ ± SD Hasil Analisis
Sttistik
Perlakuan berkumr ekstrak kayu manis 2,5
227,93x10
3
± 37,92x10
3
p=0,017 Kontrol berkumur akuades
260x10
3
± 30,96x10
3
4.3 Rata-rata Jumlah Bakteri dalam Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Larutan Ekstrak Kayu Manis 2,5 dan Akuades
Pada kelompok perlakuan, rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur sebesar 227,93x10
3
± 37,92x10
3
CFUml dan setelah berkumur yaitu 156,47x10
3
± 40,76x10
3
CFUml, hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p0,05. Pada kelompok kontrol, rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur sebesar 260x10
3
± 30,96x10
3
CFUml dan setelah berkumur ada penurunan jumlah bakteri dalam saliva yaitu 253,73x10
3
± 32,87x10
3
CFUml, hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p 0,05 Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Bakteri dalam Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Larutan Ekstrak Kayu Manis 2,5 dan Akuades
Kelompok n
Rata- rata jumlah bakteri X̅ ± SD
Hasil Analisis Statistik
Sebelum berkumur
CFUml Sesudah
berkumur CFUml
Perlakuan berkumur ekstrak kayu manis
2,5 15
227,93x10
3
± 37,92x10
3
156,47x10
3
± 40,76x10
3
p = 0,0001
Kontrol berkumur akuades
15 260x10
3
± 30,96x10
3
253,73x10
3
± 32,87x10
3
p = 0,0001
4.4 Selisih Rata-rata Penurunan Jumlah Bakteri dalam Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Larutan Ekstrak Kayu Manis 2,5 dan Akuades.
Pada kelompok perlakuan, selisih jumlah bakteri sebelum berkumur ekstrak kayu manis dan sesudah berkumur ekstrak kayu manis adalah sebesar 71,47 x10
3
± 9,76 x10
3
CFUml, lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 6,27 x10
3
± 3,65 x10
3
CFUml. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan p0,05. Hal ini menunjukkan berkumur ekstrak kayu manis lebih efektif
dalam menurunkan jumlah bakteri dalam saliva dibandingkan akuades Tabel 4.
Tabel 4. Selisih Rata-Rata Penurunan Jumlah Bakteri dalam Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Ekstrak Kayu Manis 2,5 dan Akuades.
Kelompok n
Selisih jumlah bakteri CFUml
X̅ ± SD Hasil
Analisis Statistik
Perlakuan berkumur ekstrak kayu manis 2,5
15 71,47 x10
3
±9,76 x10
3
p = 0,0001 Kontrol berkumur
akuades 15
6,27 x10
3
±3,65 x10
3
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN