Pengaruh Cinnamomum burmanii terhadap jumlah bakteri Penghitungan Jumlah Bakteri

empedu, dan kemudian mencegah kerusakan pada sel-sel usus besar atau timbulnya kanker usus besar. 20

2.6 Pengaruh Cinnamomum burmanii terhadap jumlah bakteri

Ekstrak kayu manis mengandung minyak atsiri yang kaya dengan senyawa – senyawa seperti kamfer, safrol, sinamaldehid , sinamil asetat, terpen sineol,sitral, sitronela, polifenol dan benzaldehid. Namun komponen terbesar kayu manis adalah sinamaldehid 55-65 dan eugenol 4-8. 2 Penelitian Mutma Inna dkk menyatakan bahwa minyak atsiri kayu manis memiliki dua senyawa aktif antibakteri yaitu fenolik dan sinamaldehid. Kemampuan antibakteri senyawa tersebut adalah dengan merusak protein sel bakteri sehingga mengacaukan membran sel bakteri atau membuat enzim-enzim tertentu tidak menjadi aktif. Selain senyawa golongan fenilpropanoid seperti eugenol dan sinamaldehid, minyak atsiri kayu manis mengandung senyawa golongan terpenoid. Senyawa tersebut dapat terakumulasi dalam jaringan lipid membran sel bakteri dan menyebab- kan terganggunya struktur dan fungsi membran sel disebabkan oleh penambahan volume sel dan perubahan permeabilitas membran sel bakteri. 2 Mekanisme pengham- batan bakteri oleh komponen aktif kayu manis melibatkan beberapa aksi dan hal ini dimungkinkan karena sifat hidrofobitasnya. 2 Molekul hidrofobik dapat melewati dinding sel bakteri gram positif. 22 Ini dapat mempengaruhi lapisan lipid bilayer membran sel sehingga menjadikannya lebih permeabilitas, sehingga menyebabkan kebocoran sel vital. Penurunan aktivitas enzim bakteri juga merupakan mekanisme aksi penghambatan bakteri oleh minyak atsiri kayu manis. 2

2.7 Penghitungan Jumlah Bakteri

Terdapat beberapa metode dalam perhitungan jumlah bakteri misalnya : 1. Metode direct count Pada metode direct count ini tidak dapat dibedakan sel bakteri yang hidup dan sel bakteri yang mati. Perpanjangan dari metode ini adalah penggunaan fluorescent stains dengan mikroskop epifluorescence. Alat dan bahan utama yang digunakan Universitas Sumatera Utara untuk metode ini adalah mikroskop, kamar penghitung bakteri atau membrane filter, penyangga kaca preparat, biological stains dan tabung kapiler. Jumlah bakteri dapat dihitung dengan penghitungan secara langsung secara mikroskopik dari sampel yang telah diatur markanya atau daerah pada kaca preparat kemudian bakteri dihitung perbidang. 23 2. Metode plate count Metode plate count adalah metode yang didasarkan pada perhitungan sel yang terlihat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sampel awal ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran secara seri, dilanjutkan dengan menanam hasil dari pengenceran secara seri ke dalam plate count agar dengan teknik tuang atau tebar. Teknik tuang menggunakan plate count agar cair yang dituang ke dalam plat dan dicampur dengan sampel hasil dari pengenceran seri, sedangkan teknik tebar dilakukan dengan menebarkan sampel hasil pengenceran seri ke permukaan plate count agar padat. Plat yang sudah disiapkan kemudian diinkubasi dan koloni yang diamati pada plat plate count agar dihitung dengan satuan colony forming unit CFU. Perhitungan CFU mengasumsikan setiap koloni terpisah dan dapat ditemukan sebagai satu sel mikroskopik yang terlihat. 23 Universitas Sumatera Utara

2.8 Kerangka Teori