katkan dengan menggunakan water bath. 11.Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.
b. Formulasi Obat Kumur
1. Ekstak kayu manis 2,5 berarti mengandungi 2,5gr ekstrak kayu manis dalam 100ml larutan obat kumur dan dimasukkan ke dalam mortal. Larutan obat kumur
yang dibuat sebanyak 500ml. Ekstrak kental kayu manis ditimbang sebanyak 12,5 gram dan dilarutkan dengan 450ml akuades.
2. Tambahkan Carboxymethyl cellulose CMC 0,3 sebanyak 15 gram sebagai suspending agent dalam ekstrak kental tersebut. Diaduk dengan stamfer sampai
homogen. 3. Tambahkan bahan penyegar dan rasa 5 tetes peppermint oil dan sorbitol 10
secukupnya ke dalam mortal lalu diaduk sampai homogen. 4. Obat kumur placebo hanya diberikan 5 tetes pepermint oil dan sorbitol 10.
3.5.2 Prosedur berkumur
1. Seluruh subjek sebanyak 30 orang dikumpulkan di Laboratorium DPH Fakultas Kedokteran Gigi USU untuk diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian
dan diberi informed consent untuk ditandatangani. Subjek dibagi secara acak menjadi 2 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 15 orang yaitu kelompok
perlakuan berkumur 2,5 ekstrak kayu manis dan kelompok kontrol berkumur akuades. Penelitian pada kedua kelompok dilakukan pada hari dan waktu yang sama.
2. Sebelum memulai penelitian, sampel saliva kedua kelompok ditampung. Subjek diminta untuk mengunyah cotton roll selama 1 menit dan kemudian saliva
yang dirangsang akan ditampung dalam tabung yang steril pre test dan ditutup
rapat.
Universitas Sumatera Utara
3. Seterusnya, subjek kelompok perlakuan diberi obat kumur kayu manis de- ngan konsentrasi 2,5 sebanyak 15 ml untuk berkumur selama 30 detik dan subjek
kontrol diberi akuades sebanyak 15ml untuk berkumur selama 30 detik. 4. Setelah berkumur,air kumur dibuang dan subjek diminta untuk mengunyah
cotton roll selama 1 menit dan kemudian saliva dari kedua kelompok ditampung sebanyak 1ml dalam tabung steril dan ditutup. Saliva ditampung dengan cara subjek
diminta untuk duduk dengan nyaman dalam posisi tegak dan kepala mereka dimiringkan sedikit sehingga saliva dari mulut mengalir ke dalam tabung yang steril
dan setelah itu tabung ditutup rapat. Kemudian saliva yang ditapung dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA USU paling lama 1 jam untuk dilakukan
perhitungan jumlah bakteri.
3.5.3 Perhitungan jumlah bakteri
1. Sebanyak 1ml saliva pre test dan 1ml sampel saliva posttest pada 2 kelompok dipindahkan ke tabung reaksi untuk melakukan pengenceran secara seri.
2. Pengenceran secara seri dilakukan pada kedua sampel pre dan post test yaitu dengan menyediakan 3 tabung reaksi berisi 9ml sodium chloride 0,9. Pada setiap
tabung reaksi diberi nomor satu sampai tiga, tabung nomor satu adalah tabung yang berisi air kumur yang sekaligus dihitung sebagai pengenceran pertama kemudian
dihomogenisasikan, setelah suspensi tersebut homogen dengan pipet steril dimasukkan kedalam tabung nomor dua, dikocok sampai homogen sehingga terjadi
pengeceran, dari tabung nomor dua diambil suspensi sebanyak 0,1 ml dengan menggunakan pipet steril kembali, masukkan ke dalam tabung nomor tiga, dikocok
hati-hati sampai homogen sehingga terjadi pengenceran. 3. Suspensi saliva dari pengenceran tabung ketiga, diambil dengan pipet steril
sebanyak 0,1ml, kemudian disebar pada piring petri steril yang mengandungi natrium agar NA dengan menggunakan hockey stick.
Universitas Sumatera Utara
4. Tahap selanjutnya, piring petri dimasukkan dalam incubator 37 °
C selama 2X24jam.
5. Sesudah 48 jam, jumlah bakteri pada setiap piring dihitung dengan Colony Forming Unit CFU.
3.6 Pengolahan dan analisis data