Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.12, dengan data pada corected item total corellation, disimpulkan pada variabel komunikasi X
3
semua pertanyaan valid karena nilainya lebih besar dibanding r tabel, dimana r tabel dapat dicari dengan
df = n-2. Jadi 45-2 = 43, maka r- tabel 0,2940.
b. Uji reabilitas
Berikut ini dapat dilihat nilai reabilitas untuk nilai variabel Y pada tabel 4.12 di
bawah ini.
Tabel. 4.13 Uji Reabilitas Variabel Kinerja Karyawan Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .912
10
Sumber : Diolah dari SPSS 17
Berdasarkan nilai Alpha pada pada kolom Cronbachs Alpha di tabel 4.14 dimana basr reliabelnya 0,912 dinyatakan sangat reliabel karena berada diantara
0,80 – 1,00.
4.2.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari : uji normalitas, dan uji multikolonieritas, a. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan kolmogorov- simirnov, histogram dan grafik scatter plot.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan Kolmogorov - smirnov Setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuisoner, maka
dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui data memiliki distribusi normal. Uji ini dapat diketahui dengan melakukan uji Kolmogorov-
Smirnov Test, yang mana data dikatakan mempunyai distribusi normal apabila p- value pada kolom Asimp.sig 2-Tailed lebih besar dibandingkan dengan tingkat
signifikansi α = 0.05. Adapun tabel uji Kolmogorov – smirnov dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. 4.14 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Stres Kerja Motivasi
Komunikasi Kinerja
Karyawan N
45 45
45 45
Normal Parameters
a,,b
Mean 65.96
44.51 44.71
40.47 Std. Deviation
9.110 5.961
6.036 5.607
Most Extreme Differences Absolute
.182 .189
.164 .156
Positive .129
.134 .102
.111 Negative
-.182 -.189
-.164 -.156
Kolmogorov-Smirnov Z 1.222
1.268 1.102
1.045 Asymp. Sig. 2-tailed
.101 .080
.176 .225
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Diolah dari SPSS 17
Dari tabel 4.14 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada variabel Stres Kerja sebesar 0,101 lebih besar dari 0,05 0,101 0,05, variabel motivasi sebesar 0,080
lebih besar dari 0,05 0,080 0,05, variabel komunikasi sebesar 0,176 lebih besar dari 0,05 0,176 0,05, dan variabel kinerja karyawan sebesar 0,225 lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dari 0,05 0,225 0,05, yang berarti bahwa keempat variabel tersebut berdistribusi normal.
2. Pendekatan Histogram Pendekatan histogram juga dapat dilakukan untuk menguji nnormalitas
suatu data. Data dikatakan normal apabila gambar pada histogram tidak condong ke kiri maupun ke kanan dan membentuk lonceng. Berikut gambar pengujian
normalitas berdasarkan pendekatan histogram di bawah ini.
Gambar 4.2 Histogram
Sumber : Diolah dari SPSS 17
Pada grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel berdistribusi normal karena tidak condong ke kiri maupun ke kanan dan membentuk lonceng.
3. Pendekatan Grafik scatter plot Pendekatan grafik scatter plot dapat dilakukan untuk menguji normalitas
suatu data. Data dikatakan normal apabila titik titik pada scatter plot mengikuti
Universitas Sumatera Utara
garis data sepanjang garis diagonal. Berikut gambar pengujian normalitas berdasarkan pendekatan histogram di bawah ini.
Gambar : 4.3 Normal P-P Plot of Regresion Standar Residual
Sumber : Diolah dari SPSS 17
Pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data sepanjang garis diagonal. Hal
ini berarti data berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variable bebas, istilah multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear diantara variable-variabel bebas dalam model regresi.
Jika didalam model mengandung multikolinieritas, berarti terjadi korelasi mendekati sempurna antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. Variable orthogonal adalah variable
bebas yang nilai korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol.Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas antar variable, salah satu caranya
dengan melihat nilai Variance inflative factor VIF tidak lebih dari 10 dan tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas. Dengan
menggunakan data yang sama dengan data dan variabel yang digunakan pada uji regresi, maka asumsi klasik statistik multikoloniearitas dapat dilihat dari tabel
coefficients sebagai berikut: Tabel. 4.15
Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Correlations
Collinearity Statistics Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 Stres Kerja
.941 .495
.105 .128
7.828 Motivasi
.759 .083
.015 .356
2.809 Komunikasi
.974 .840
.285 .171
5.855 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Diolah dari SPSS 17
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.15 diatas, maka uji regresi linear berganda pada penelitian ini terbebas dari multikolonieritas karena nilai VIF dari stres kerja7,828, motivasi
2,809dan komunikasi 5,855 lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance masing masing adalah 0,128, 0,356 dan 0,171 lebih besar dari 0,1.
4.2.6. Uji Regresi Berganda