Penyebaran dan Tempat Tumbuh

2.3 Keadaan Umum Torem Manilkara kanosiensis 2.3.1 Ciri Umum Torem Nama botani dari Torem Manilkara kanosiensis adalah Manilkara kanosiensis H. J. Lam B. J. D. Meeuse. Taksonomi dari M. kanosiensis adalah sebagai berikut : Kindom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Ebenales Famili : Sapotaceae Genus : Manilkara Species : Manilkara kanosiensis Torem mempunyai ciri-ciri tertentu yakni ciri pohon lurus dengan bentuk batang pohon umumnya lurus, bulat dan sedikit lancip ke atas. Tajuknya berbentuk kerucut tipis, sedangkan pohon tua berbentuk hampir bulat dan tebal, tetapi banyak juga yang berbentuk kerucut. Ketinggian pohon torem berkisar antara 15 – 25 m Anonim 1984; Torimtubun 2006 Daun pohon torem umumnya tebal dimana di atasnya berwarna hijau tua berkilau. Pohon ini umumnya bercabang rendah, tidak berbanir dan tidak mempunyai akar tunjang yang kuat. Masa berbuah dari pohon torem adalah setiap tahun dan bulan berbuahnya bervariasi di setiap tempat. Ada yang musim berbuahnya pada bulan September sampai Desember dan ada pula yang jatuh pada bulan Februari, Maret sampai Juli. Torem dapat memberikan manfaat untuk berbagai kebutuhan, diantaranya sebagai kayu pertukangan, lantai, papan, moulding, dan lain-lain Supranto 1987; Torimtubun 2006.

2.3.2 Penyebaran dan Tempat Tumbuh

Torem tumbuh pada hutan tropis dan berada pada zone 23 o 27’ Lintang Utara dan 23 o 27’ Lintang Selatan yang meliputi 40 luas permukaan bumi atau diperkirakan meliputi 50 luas areal hutan di dunia Anonim 1984; Torimtubun 2006. Di daerah tropis Asia yaitu India dan Cina bagian selatan termasuk miskin akan jenis ini dan makin ke selatan makin kaya jenisnya Budi 1994; Torimtubun 2006. Pertumbuhan torem secara alami terdapat di Indonesia tepatnya di Pulau Yamdena. Dikatakan pula bahwa torem mudah berkembang biak walaupun di beberapa tempat yang kurang produksi sinar matahari. Wilayah lebih ke utara dari garis katulistiwa tidak banyak keanekaragaman jenisnya, namun pada wilayah bagian selatan dari garis katulistiwa, keanekaragaman jenisnya jauh lebih banyak. Umumnya torem cocok bertumbuh pada ketinggian 300 dpl, namun pada ketinggian 700 dpl, torem tetap dapat berkembangbiak dengan bagus. Torem juga sangat fleksibel dan dapat tumbuh pada iklim tropis yang basah maupun kering Kondisi ini dipertegas dengan kebutuhan torem akan curah hujan 2000 mmtahun hingga 3000 mmtahun dan suhu berkisar antara 22 o C hingga 32 o C yang sangat membantu proses permudaan alamnya Rukmana 1992; Sarbunan 2001; Torimtubun 2006.

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Letak dan Luas

Pulau Yamdena dengan luas 411.481,21 ha, secara geografis terletak pada posisi 131 15’ - 131 30’ lintang selatan dan 7 15’ - 8 00’ bujur timur dan dibatasi sebelah utara dan timur oleh laut Banda, sebelah selatan dan barat oleh laut Arafura. Secara administrasi pemerintahan areal penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Wertamrian Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku dan merupakan kawasan hutan produksi.

3.2 Topografi

Areal penelitian termasuk daerah dataran rendah, dengan puncak-puncak bukit tertinggi hanya mencapai ketinggian 100-200 meter dari permukaan laut, merupakan daerah datar sampai curam. Pada pesisir timur laut mulai dari tepi pantai adalah merupakan daerah curam dengan batuan-batuan karang yang menonjol dan dapat mencapai ketinggian 100-200 meter, kemudian menurun ke arah sebelah barat. Pada umumnya puncak-puncak bukit tidak merupakan puncak yang terjal tetapi melandai, dengan kelas lereng tertinggi adalah 6-15.

3.3 Geologi dan Tanah

Menurut peta geologi Indonesia 1965, pulaukepulauan Maluku Tenggara Barat terbentuktersusun dari tanah dan batuan yang tercatat sebanyak 9 jenis tanah dimana 6 diantara berada di pulau Yamdena yaitu podzolik, aluvial hidromorfik, mediteran, brown foressoil, kambisol dan gleisol. 2 jenis batuan yang ada diantaranya kapur dan globeriro.

3.4 Iklim

Iklim pada areal penelitian termasuk ke dalam tipe hujan C agak basah mendekati tipe hujan D sedang menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson 1951 atau tipe iklim A menurut Koppen. Tinggi curah hujan bulanan rata-rata adalah sebesar 157,86 mmbulan, sedangkan jumlah hari hujan bulanan rata-rata adalah sebesar 12,83 hari hujanbulan. Temperatur bulanan rata-rata adalah