Kerapatan Tegakan dan Struktur Tegakan .1 Pengertian

2.1.2 Kerapatan

Kerapatan tegakan atau kerapatan pohon didefenisikan sebagai jumlah pohon yang terdapat dalam suatu luasan tertentu dan biasanya dinyatakan dalam hektar. Kerapatan tegakan, menurut Daniel et al. 1987 merupakan faktor terpenting kedua setelah tempat tumbuh dalam penentuan produktivitas tempat tumbuh. Hal ini penting karena kerapatan tegakan merupakan faktor utama yang dapat dimanipulasi dalam pengembangan tegakan. Richards 1964 yang diacu dalam Suhendang 1985 mengemukakan bahwa kerapatan pohon pada hutan tanaman berbeda dengan kerapatan pohon pada hutan alam. Kerapatan pohon pada hutan tanaman biasanya teratur, oleh karena disesuaikan berdasarkan tuntutan ruang tumbuh yang dibutuhkan oleh setiap jenis pohon yang ditanam. Sedangkan kerapatan pohon pada hutan alam tidak teratur, sehingga sulit mendapatkan kerapatan seperti yang diinginkan. Pada tegakan hutan alam, biasanya kerapatan pohon akan tinggi pada kelas diameter kecil dan akan menurun pada kelas diameter yang makin besar. Hal ini terjadi oleh karena adanya kompetisi yang tinggi baik antar individu dalam satu jenis, maupun antar berbagai jenis, sehingga tidak setiap individu mendapatkan kesempatan untuk tumbuh secara wajar, walaupun tidak mati. Kecenderungan penurunan kerapatan pohon pada kelas diameter yang lebih tinggi seperti ini ternyata tidak sama untuk semua jenis, tergantung kepada sifat toleransinya terhadap naungan UNESCO 1978; Suhendang 1985. Lebih jauh dikemukakan bahwa untuk jenis pohon yang tidak tahan terhadap naungan intoleran, maka kerapatan pohonnya tidak akan secara drastis berkurang dengan bertambah tingginya kelas diameter, bahkan bisa terjadi kerapatan pohonnya akan rendah pada kelas diameter yang rendah, kemudian naik sampai pada kelas diameter tertentu tetapi selanjutnya turun kembali pada kelas diameter yang lebih besar lagi. Pada jenis pohon yang tahan terhadap naungan toleran, kerapatan pohon akan menurun secara drastis dengan bertambah tingginya kelas diameter pada selang kelas diameter rendah. Sungguhpun terdapat bermacam-macam tipe sebaran kerapatan pohon, terdapat dugaan yang kuat bahwa pada umumnya terdapat hubungan yang kuat antara kerapatan pohon dengan diameter, baik pada jenis pohon yang toleran maupun pada jenis pohon yang intoleran, sehingga akan terdapat hubungan fungsional antara kelas diameter dengan kerapatan pohonnya. Atas dasar ini maka struktur tegakan hutan akan dapat dipakai sebagai alat untuk menduga besarnya kerapatan pohon pada setiap kelas diameternya Suhendang 1985.

2.1.3 Diameter