BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Penulis akan menyajikan dan memaparkan hasil analisis data yang telah terkumpul. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan profile perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini sesuai dengan yang telah dijelaskan terlebih dahulu di atas. Sebelum memaparkan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis akan menyajikan data – data
penelitian yang digunakan.
A. Data Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh antar variabel dalam penelitian ini, maka dipelukan data-data dari perusahaan yang akan diteliti. Analisi data tersebut
diperlukan sebelum membahas pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan profile perusahaan
terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009- 2010 sebagai populasi. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 152 perusahaan, ke-152 perusahaan inilah yang menjadi populasi penelitian ini. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah 25 perusahaan, dimana
perusahaan-perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jumlah sampel secara keseluruhan berjumlah 50 perusahaan untuk dua tahun dari tahun 2009-2010.
Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari
tahun 2009-2010. 2. Perusahaan tersebut tidak didelisting dikeluarkan dari Bursa Efek
Indonesia pada periode 2009-2010. 3. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit
pada periode 2009-2010. Daftar lengkap perusahaan sampel berdasarkan kriteria perusahaannya
dapat dilihat dalam lampiran 1. Adapun distribusi sampel berdasarkan kriterianya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 4.1 Daftar Sampel Berdasarkan Kriteria Perusahaan
No Jenis Perusahaan
Proporsi Jumlah
Perusahaan
1 Food and Beverages
20 5
2 Textille Products
20 5
3 Paper Wood Products
20 5
4 Chemical Allied Products
20 5
5 Metal Allied Products
20 5
Sumber : www.idx.co.id
yang diolah
B. Deskripsi Variabel
Berikut ini deskripsi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Deskripsi Variabel Ukuran Perusahaan
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini cukup bervariasi dilihat dari ukuran perusahaan berdasarkan jumlah tenaga kerja. Komposisi sampel
berdasarkan jumlah tenaga kerja adalah seperti dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Ukuran Perusahaan Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Orang
No Emiten
2009 2010
1 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
1.274 1.251
2 PT. Argo Pantes Tbk
3.400 3.817
3 PT. Betonjaya Manunggal Tbk
36 33
4 PT. Budi Acid Jaya Tbk
3.601 3.623
5 PT. Citra Tubindo Tbk
1.493 1.542
6 PT. Eratex Djaja Tbk
2.079 2.485
7 PT. Eterindo Wahanatama Tbk
49 88
8 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
1.940 2.204
9 PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk
15.507 16.728
10 PT. Indal Aluminium Industry Tbk
1.672 1.533
11 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
66.267 66.736
12 PT. Lautan Luas Tbk
2.510 2.621
13 PT. Mayora Indah Tbk
6.223 7.090
14 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
12.585 15.482
15 PT. Panasia Filament Inti Tbk
1.473 154
16 PT. Panasia Indosyntex Tbk
2.294 1.727
17 PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
2.103 1.083
18 PT. Siantar Top Tbk
4.292 3.411
19 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
404 463
20 PT. Apac Citra Centertex Tbk
6.638 6.278
21 PT. Suparma Tbk
507 583
22 PT. Surabaya Agung Industry Tbk
1.217 1.161
23 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
1.925 1.816
24 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk
1.300 1.500
25 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
759 702
Sumber : www.idx.co.id
yang diolah Tabel 4.2 di atas menunjukkan ukuran perusahaan berdasarkan jumlah
tenaga kerja selama dua tahun dari tahun 2009-2010. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang
memiliki komposisi jumlah tenaga kerja tertinggi yaitu 66.267 orang pada tahun 2009 dan 66.736 orang pada tahun 2010. Sedangkan PT. Betonjaya
Manunggal Tbk merupakan perusahaan yang memiliki komposisi jumlah tenaga kerja terendah yaitu 36 orang pada 2009 dan 33 orang pada 2010.
2. Deskripsi Variabel Profitabilitas
Deskripsi variabel profitabilitas yang dalam penelitian ini diukur dengan ROA dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Profitabilitas Berdasarkan ROA
No Emiten
2009 2010
1 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
1,76 2,90
2 PT. Argo Pantes Tbk
-5,18 -8,75
3 PT. Betonjaya Manunggal Tbk
13,45 9,34
4 PT. Budi Acid Jaya Tbk
9,15 2,34
5 PT. Citra Tubindo Tbk
7,12 6,71
6 PT. Eratex Djaja Tbk
-25,94 -42,04
7 PT. Eterindo Wahanatama Tbk
1,94 7,15
8 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
7,53 6,29
9 PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk
-2,76 0,21
10 PT. Indal Aluminium Industry Tbk
-2,72 4,09
11 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
5,14 6,24
12 PT. Lautan Luas Tbk
2,78 2,42
13 PT. Mayora Indah Tbk
11,46 11,00
14 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
1,34 1,99
15 PT. Panasia Filament Inti Tbk
-2,94 -25,81
16 PT. Panasia Indosyntex Tbk
0,05 0,11
17 PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
2,33 2,11
18 PT. Siantar Top Tbk
7,48 6,56
19 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
12,47 3,81
20 PT. Apac Citra Centertex Tbk
0,73 -5,37
21 PT. Suparma Tbk
1,87 1,98
22 PT. Surabaya Agung Industry Tbk
13,90 -3,62
23 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2,21 3,88
24 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk
3,52 5,33
25 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
1,74 1,48
Sumber : www.idx.co.id
yang diolah Tabel 4.3 di atas menunjukkan deskripsi variabel profitabilitas
berdasarkan ROA selama dua tahun dari tahun 2009-2010. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa PT. Eratex Djaja Tbk memiliki tingkat profitabilitas
paling rendah yaitu -25,94 tahun 2009 dan -42,04 pada tahun 2010. Sedangkan PT. Surabaya Agung Industry Tbk memiliki tingkat profitabilitas
paling tinggi pada 2009 dengan 13,90 dan PT. Mayora Indah Tbk pada 2010 dengan 11,00 .
3. Deskripsi Variabel Ukuran Dewan Komisaris
Deskripsi variabel ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah anggota dewan komisaris yang ada di dalam perusahaan
sampel. Deskripsi variabel ukuran dewan komisaris tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Ukuran Dewan Komisaris Berdasarkan Jumlah Anggota Orang
No Emiten
2009 2010
1 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
5 5
2 PT. Argo Pantes Tbk
6 6
3 PT. Betonjaya Manunggal Tbk
2 2
4 PT. Budi Acid Jaya Tbk
5 5
5 PT. Citra Tubindo Tbk
4 5
6 PT. Eratex Djaja Tbk
3 3
7 PT. Eterindo Wahanatama Tbk
3 3
8 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
3 3
9 PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk
9 9
10 PT. Indal Aluminium Industry Tbk
5 5
11 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
10 10
12 PT. Lautan Luas Tbk
5 5
13 PT. Mayora Indah Tbk
3 3
14 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
7 7
15 PT. Panasia Filament Inti Tbk
3 3
16 PT. Panasia Indosyntex Tbk
4 4
17 PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
3 3
18 PT. Siantar Top Tbk
3 2
19 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
3 3
20 PT. Apac Citra Centertex Tbk
4 4
21 PT. Suparma Tbk
5 5
22 PT. Surabaya Agung Industry Tbk
4 3
23 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
6 6
24 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk
3 3
25 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
7 7
Sumber : www.idx.co.id
yang diolah Tabel 4.4 di atas menunjukkan deskripsi variabel ukuran dewan
komisaris berdasarkan jumlah anggota selama dua tahun dari tahun 2009- 2010. Memang terlihat tidak terjadi perubahan jumlah anggota secara
keseluruhan. Perubahan jumlah anggota dewan komisaris hanya terjadi pada 3 perusahaan sampel saja yaitu PT. Citra Tubindo Tbk bertambah 1 orang, PT.
Siantar Top Tbk dan PT. Surabaya Agung Industry Tbk berkurang 1 orang. Jumlah anggota dewan komisaris terbanyak dimiliki oleh PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk dengan anggota 10 orang pada tahun 2009 dan 2010.
4. Deskripsi Variabel Profile Perusahaan
Deskripsi variabel profile perusahaan dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam 2 jenis yaitu high-profile dan low-profile.
Pengelompokan ini didasarkan pada hubungan langsung dengan masyarakat atau konsumen. Deskripsi variabel profile perusahaan tersebut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Klasifikasi
Profile Perusahaan No
Emiten Kriteria
1 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
Low-profile 2
PT. Argo Pantes Tbk Low-profile
3 PT. Betonjaya Manunggal Tbk
Low-profile 4
PT. Budi Acid Jaya Tbk High-profile
5 PT. Citra Tubindo Tbk
Low-profile 6
PT. Eratex Djaja Tbk Low-profile
7 PT. Eterindo Wahanatama Tbk
High-profile 8
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk High-profile
9 PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk
High-profile 10
PT. Indal Aluminium Industry Tbk Low-profile
11 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
High-profile 12
PT. Lautan Luas Tbk High-profile
13 PT. Mayora Indah Tbk
High-profile 14
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk High-profile
15 PT. Panasia Filament Inti Tbk
Low-profile 16
PT. Panasia Indosyntex Tbk Low-profile
17 PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
Low-profile 18
PT. Siantar Top Tbk High-profile
19 PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
High-profile 20
PT. Apac Citra Centertex Tbk Low-profile
21 PT. Suparma Tbk
High-profile 22
PT. Surabaya Agung Industry Tbk High-profile
23 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
High-profile 24
PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk High-profile
25 PT. Unggul Indah Cahaya Tbk
High-profile Sumber :
www.idx.co.id yang diolah
Tabel 4.5 di atas menunjukkan deskripsi profile perusahaan berdasarkan 2 kriteria yaitu high-profile dan low-profile. Perusahaan
manufaktur yang dijadikan sampel yang memiliki kriteria high-profile sebanyak 15 perusahaan dan yang memiliki kriteria low-profile sebanyak 10
perusahaan. Perusahaan high profile diberikan skor 1, sedangkan perusahaan low profile diberikan skor 0.
5. Deskripsi Variabel Pengungkapan Sosial Perusahaan
Gambaran tentang pengungkapan sosial perusahaan manufaktur adalah seperti yang terlihat dalam lampiran 3. Dari tabel tersebut terlihat
bahwa jumlah pengungkapan paling banyak dilakukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebanyak 69 pengungkapan atau 96 dari total
pengungkapan, sedangkan yang paling sedikit adalah PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk yaitu 5 pengungkapan atau 7 dari total pengungkapan.
C. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan Erlina, 2008 :
88. Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum. Nilai minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengamatan,
nilai maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan, rata-rata adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data,
sementara itu deviasi standar adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data.
Tabel 4.6 berikut ini menjelaskan ringkasan statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation UKPER
50 33.00
66736.00 5713.1800
13142.23272 PROFIT
50 -42.04
13.90 1.3756
9.78995 DEKOM
50 2.00
10.00 4.5800
2.01109 PROFILE
50 .00
1.00 .6000
.49487 INDEKS
50 7.00
96.00 33.6400
23.33060 Valid N listwise
50
Sumber : Diolah dengan SPSS 16.0 Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai rata-rata variabel ukuran perusahaan sebesar 5713.18 dan deviasi standar 13142.23272. Nilai minimum 33.00 sedangkan nilai maksimum
66736.00, dengan jumlah sampel sebanyak 50. 2. Nilai rata-rata variabel profitabilitas sebesar 1.3756 dan deviasi standar
9.78995. Nilai minimum -42.04 sedangkan nilai maksimum 13.90, dengan jumlah sampel sebanyak 50.
3. Nilai rata-rata variabel ukuran dewan komisaris sebesar 4.5800 dan deviasi standar 2.01109. Nilai minimum 2.00 sedangkan nilai maksimum 10.00,
dengan jumlah sampel sebanyak 50. 4. Nilai rata-rata variabel profile perusahaan sebesar 0.6000 dan deviasi
standar 0.49487. Nilai minimum 0.00 sedangkan nilai maksimum 1.00, dengan jumlah sampel sebanyak 50.
5. Nilai rata-rata variabel pengungkapan sosial perusahaan sebesar 33.6400 dan deviasi standar 23.33060. Nilai minimum 7.00 sedangkan nilai
maksimum 96.00, dengan jumlah sampel sebanyak 50.
D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data