diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sitepu 2008 yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
jumlah informasi sosial yang diungkapkan perusahaan.
4. Pengujian Hipotesis 4
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS 16, diketahui bahwa variabel independen
profile perusahaan PROFILE memiliki koefisien regresi dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen profile
perusahaan terhadap variabel dependen pengungkapan sosial perusahaan INDEKS adalah positif.
Pada variabel independen profile perusahaan nilai t
hitung
sebesar 1,724 dengan tingkat signifikansi 0,092. Sedangkan t
tabel
sebesar 1,676 dengan menggunakan signifikansi level 0,05. Ini berarti t
hitung
t
tabel
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa H dan
signifikansi 0,092 0,05. ditolak
dan H
4
5. Pengujian Hipotesis 5
yang menyatakan bahwa profile perusahaan berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan diterima.
Dari uji Anova atau uji F didapat nilai F
hitung
sebesar 16,922 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
signifikansi level 0,05 dan F
tabel
sebesar 2,56. Ini berarti F
hitung
F
tabel
dan signifikansi 0.000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan H
5
yang
menyatakan ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan profile perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap pertanggungjawaban
sosial perusahaan diterima. Di sisi lain kemampuan persamaan regresi ini untuk menjelaskan
besarnya variasi yang terjadi dalam variabel terikat tergolong cukup erat yaitu sebesar 56,5 R
2
= 0,565 sedangkan sisanya sebesar 43,5 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktek pengungkapan sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur di Indonesia belum bisa dikatakan baik atau masih rendah karena rata-rata
pengungkapan hanyalah sebesar 33,64 dari total pengungkapan. 2. Secara simultan variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas,
ukuran dewan komisaris dan profile perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Secara parsial variabel independen ukuran perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Secara parsial variabel independen profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Secara parsial variabel independen ukuran dewan komisaris perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.