Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

commit to user 50 Berdasarkan hasil uji yang dilakukan diketahui bahwa seluruh item soal reliable namun terdapat 2 soal yang tidak valid, yaitu soal nomer 2 dan nomer 8. Kemudian dilakukan penggantian soal nomer 2 dan 8, serta dilakukan uji validitas dan reliabilitsa kembali, yang hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Hasil Uji Kedua Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kinerja Kader No. Soal r Hitung α Hitung r Tabel α Validitas Reliabilitas 1 0,640 0,943 0,44 0,6 Valid Reliabel 2 0,820 0,935 Valid Reliabel 3 0,777 0,937 Valid Reliabel 4 0,863 0,933 Valid Reliabel 5 0,758 0,938 Valid Reliabel 6 0,685 0,942 Valid Reliabel 7 0,632 0,944 Valid Reliabel 8 0,689 0,941 Valid Reliabel 9 0,958 0,928 Valid Reliabel 10 0,882 0,932 Valid Reliabel Berdasarkan hasil uji yang kedua diketahui bahwa untuk seluruh item pertanyaan valid dan reliabel.

H. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dimulai dari pengajuan ijin kepada Institusi Pendidikan. Dilanjutkan ke Puskesmas Talun dan ke responden untuk mengisi kuisioner sikap dan motivasi kader dan kinerja kader posyandu. commit to user 51 2. Pengolahan Data a Editing Mengkaji dan meneliti kembali data yang telah terkumpul apakah sudah baik dan dapat diproses selanjutnya. b Coding Mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya dengan memberi kode pada setiap jawaban data umum yang terdiri dari: 1 Usia Kode 1 untuk usia 25 tahun Kode 2 untuk usia 25 – 35 tahun Kode 3 untuk usia 35 tahun 2 Tingkat Pendidikan Kode 1 untuk SD Kode 2 untuk SMP Kode 3 untuk SMA Kode 4 untuk DiplomaSarjana 3 Pekerjaan Kode 1 untuk ibu rumah tangga Kode 2 untuk swasta Kode 3 untuk wira swasta Kode 4 untuk PNS 4 Status Perkawinan commit to user 52 Kode 1 Belum Menikah Kode 2 Janda Kode 3 Menikah 5 Lama Menjadi Kader Kode 1 5 tahun Kode 2 5 – 10 tahun Kode 3 10 tahun c Skoring Skoring adalah proses pemberian nilai pada jawaban kuesioner dengan model penilaian sebagai berikut : Untuk kuesioner sikap dan motivasi : 1 SS = 4 2 S = 3 3 TS = 2 4 STS = 1 Untuk kuesioner kinerja kader : 1 Selalu = 3 2 Kadang-kadang = 2 3 Tidak pernah = 1 d Tabulating Yaitu penyusunan data dalam bentuk tabel. Data yang telah didapatkan disajikan dalam bentuk tabulasi kemudian dianalisa secara deskriptif. commit to user 53

I. Teknik Analisa Data

a Uji Pra Analisis 1 Uji Validitas Kuesioner Uji ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS. Menurut Bhuono Agung Nugroho 2005 : 68 bahwa dalam menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation r- tabel. Metode pengukuran yang digunakan yaitu Repeated Measure berulang, artinya pengukuran dilakukan berulang sampai benar- benar valid. 2 Uji Reliabilitas Kuesioner Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat atau kuesioner. Menurut Purbayu Budi Santoso 2005 : 251 reliabelitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam megukur gejala yang sama dilain kesempatan. Jadi reliabelitas adalah ukuran yang menunjukkan kestabilan dalam mengukur. Kestabilan commit to user 54 disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Menurut Purbayu Budi Santoso 2005 : 251 dengan metode One Shot dilakukan dengan metode Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dalam Uji Reliabelitas, demikian juga Bhuono Agung Nugroho 2005 : 72 menyatakan bahwa reliabelitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach Alpha 0,60. Lain halnya menurut A.Abu Hamid 1998 dalam Arif Pratista 2005 : 43 menyatakan jika hendak mengambil keputusan-keputusan kelompok, maka variabel dikatakan reliable ajeg jika mempunyai koefisien relibelitas alpha sebesar 0,5 atau lebih. Dan untuk mengambil keputusan individu maka keajegan minimum yang diperbolehkan adalah sebesar 0,90. 3 Uji Normalitas Data Untuk melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji analisis statistik parametris, data yang akan diuji harus terdistribusi normal Sugiyono, 2007 : 75. Pengujian normalitas menggunakan metode kolmogorov smirnov dengan taraf signifikan 5, sehingga kelompok data yang memiliki distribusi normal apabila nilai z hasil analisis 1,96. 4 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa commit to user 55 atau semua variabel independen dari model yang diteliti Damodar,1995:39. Cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas menurut Hair dkk 1995 yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF berapa pada kisaran 0,10 sampai 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika tidak berada pada kisaran tersebut maka terjadi multikolinearitas. Murtiyani,2001:72. 5 Uji Heterokesdasitas Adalah varian tiap unsur disturbance uji, yang muncul dalam fungsi regresi itu bersifat homokedasitas yaitu semua gangguan memiliki varian yang sama. Model regresi yang baik tidak mempunyai heteroskedastisitas. Dengan adanya asumsi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Spearman rank correlation. Korelasi ranking Spearman dapat dihitung dengan formula : ú ú û ù ê ê ë é - - = å 1 N N d 6 1 r 2 2 i s Pengujian ini menggunakan distribusi t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka pengujian menolak hipotesis nol H0 yang menyatakan tidak terdapat heteroskedasisitas pada model regresi. Nilai t hitung dapat ditentukan dengan formula: 2 s s r 1 2 N r t - - = commit to user 56 Dengan degree of freedom d.f = N-2 Keterangan : rs = Korelasi rangking Spearman d1 = Selisih rangking standar deviasi S dan ranking nilai mutlak error e. nilai e = Y - Y N = Banyaknya sampel t = t hitung Algifari,1997 6 Uji Autokorelasi Adalah korelasi antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan catatan seri. Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai varian dependen pada nilai variabel independen tertentu. Untuk mendiaknosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin Watson uji D. Algifari, 1997:81. b Uji Hipotesis Analisa dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan rumus sebagai berikut : Rumus yang digunakan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = Kinerja Kader Posyandu X 1 = Sikap Kader commit to user 57 X 2 = Motivasi Kader a = Konstanta b 1 – b 2 = Koefisien Regresi 1 Melakukan Uji Serempak Uji F Bertujuan untuk menguji apakah sikap dan motivasi kader secara serempak berpengaruh terhadap kinerja kader posyandu. Adapun langkah-langkahnya sebagai-berikut : a Merumuskan hipotesis yang akan diuji Jika Ho = bi = b2 = 0, berarti semua variabel bebas X tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Y. b Menentukan level of signifikan a sebesar 5 c Menentukan besarnya F hitung dengan rumus sebagai-berikut: F hitung = 1 1 1 2 2 - - - - k n R k R Dimana : R 2 = Koefisien regresi n = Banyaknya sampel k = Banyaknya koefisien regresi d Membandingkan antara F hitung dengan F tabel untuk pengambilan kesimpulan. 2 Melakukan Uji Parsial Uji t Bertujuan untuk menguji taraf signifikansi masing-masing variabel bebas secara terpisah terhadap kinerja kader posyandu. Adapun langkah-langkahnya sebagai-berikut: commit to user 58 a Merumuskan hipotesis yang akan diuji. - Jika Ho = bi = 0, berarti vaniabel X i tidak berpengaruh terhadap variabel Y. - Jika Ho ¹ bi ¹ 0, berarti vaniabel Xi berpengaruh terhadap variabel Y. b Menentukan Level of Signifikan a sebesar 5 c Menentukan besarnya t hitung dengan rumus sebagai-berikut: thitung bj s bj = Dimana: bj = koifisien regresi yang hendak diuji s bj = Standar error dan koefisien regresi yang hendak diuji d Membandingkan antara t hitung dengan t Sign untuk pengambilan kesimpulan. 3 Menghitung Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi dan variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X Adapun rumusnya sebagai-berikut: 2 k 1 1 1 2 a ..... a Yi X Y X Y R k k + + = Analisa pengaruh digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh antara sikap dan motivasi kader terhadap kinerja kader posyandu. Adapun rumus yang digunakan sebagai-berikut: å å å å å å å - - - = 2 2 X Y n X X n Y X XY n r commit to user 59 Dimana: r = Besarnya korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel Terikat N = Jumlah pengamatan Hadi, 2007.

J. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas

21 152 172

HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU TERHADAP KINERJA KADER POSYANDU DI KELURAHAN MERJOSARI

14 96 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM PENCATATAN SISTEM Hubungan Tingkat Pengetahuan, Motivasi, Dan Supervisi Dengan Kinerja Kader Posyandu Dalam Pencatatan Sistem Informasi Posyandu (Sip) Di Puskesmas

1 6 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU Hubungan Tingkat Pengetahuan, Motivasi, Dan Supervisi Dengan Kinerja Kader Posyandu Dalam Pencatatan Sistem Informasi Posyandu (Sip) Di Puskesmas Cebongan Kota Salatiga.

0 6 16

HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 2 6

HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 14

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kota Medan Tahun 2013

0 0 16

Hubungan Motivasi dan Insentif Dengan Kinerja Kader Posyandu

0 1 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG POSYANDU DAN MOTIVASI KADER POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WERA KABUPATEN BIMA

0 1 13

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

0 0 6