5.2.3.2 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk mengendalikan data yang ditolak karena tidak seragam. Apabila dari data yang sudah dikumpulkan terdapat data
yang tidak seragam out of control, maka data tersebut akan dibuang. Setelah itu dilakukan revisi data dengan membuang data yang out of control kemudian
melakukan perhitungan untuk nilai rata-rata, standar deviasi, BKA dan BKB kembali. Pada uji keseragaman data antropometri ini digunakan tingkat keyakinan
95 dan tingkat ketelitian 5, digunakan nilai z = 1,96. Revisi yang dilakukan adalah sebanyak 2 kali, apabila setelah revisi kedua data tersebut belum juga
seragam, maka data dimensi tersebut diasumsikan telah seragam. Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung BKA batas kelas atas dan BKB batas kelas
bawah adalah sebagai berikut:
σ 1,96
X BKA
+ =
σ 1,96
X BKB
− =
Apabila X
min
BKB dan X
max
BKA, maka data seragam. Apabila X
min
BKB dan X
max
BKA, maka data tidak seragam. Untuk dimensi tinggi siku duduk, perhitungan BKA dan BKB adalah
sebagai berikut. BKA =
σ 1,96
X +
BKB =
1,96 σ
X −
= 14,5 + 1,96 1,92 = 14,5 – 1,96 1,92
= 18,2 = 10,7
Kemudian, hasil uji keseragaman data dibuat dalam bentuk peta kontrol.
Adapun peta kontrol uji keseragaman data untuk dimensi tinggi siku duduk siswa kelas satu dapat dilihat pada Gambar 5.8. Sedangkan peta kontrol dimensi
antropometri tubuh lainnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.2.3.3 Uji Kecukupan Data
Kegunaan dari uji kecukupan data adalah untuk menganalisa jumlah pengukuran apakah data yang diambil merepresentasikan populasinya, dimana
data sampel yang diambil sudah cukup mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data yang digunakan pada perhitungan dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat
keyakinan 95 digunakan rumus N’ sebagai berikut :
2
− =
∑ ∑
∑
X X
X N
40 N
2 2
Apabila N’N maka data dinyatakan cukup Apabila N’N maka data dinyatakan belum cukup
Perhitungan dicontohkan untuk data dimensi tinggi siku duduk TS kelas I, dengan diketahui terlebih dahulu dihitung
∑ X =795 dan ∑ X
2
= 11691 maka diperoleh :
2 2
795 795
- 5511691
40 N
=
N’= 27,8 N’= 27,8 N data = 55
Berdasarkan perhitungan data hasil pengukuran yang dilakukan sudah cukup untuk melakukan perancangan produk. Dengan cara yang sama seperti di
atas, maka hasil uji kecukupan data pengukuran 9 dimensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Kelas I
Kelas 2 Kelas 3
Kelas 4 Kelas 5
Kelas 6 Dimensi
N N
Ke Terangan
N N
Ke terangan
N N
Ke terangan
N N
Ke terangan
N N
Ke terangan
N N
Keterangan
Tinggi Bahu Duduk TB
53 6.9
Data Cukup
44 7.5
Data Cukup
42 5.2
Data Cukup
40 6.0
Data Cukup
37 2.3
Data Cukup
30 7.5
Data Cukup
Tinggi Siku Duduk TS
55 27.8
Data Cukup
41 13.8
Data Cukup
41 16.1
Data Cukup
39 37.4
Data Cukup
40 17.1
Data Cukup
29 17.1
Data Cukup
Tinggi Popliteal
TPo
53 3.5
Data Cukup
43 5.2
Data Cukup
41 2.6
Data Cukup
35 4.4
Data Cukup
39 4.4
Data Cukup
30 4.6
Data Cukup
Panjang Rentang
Tangan PRT
54 6.1
Data Cukup
44 6.4
Data Cukup
43 3.1
Data Cukup
37 2.9
Data Cukup
40 6.7
Data Cukup
29 5.2
Data Cukup
Panjang Telapak
Tangan PT
51 8.9
Data Cukup
45 9.1
Data Cukup
42 3.2
Data Cukup
38 3.6
Data Cukup
40 6.5
Data Cukup
30 11.4
Data Cukup
Panjang Rentang Siku
PRS
55 9.5
Data Cukup
44 6.0
Data Cukup
43 8.6
Data Cukup
35 3.0
Data Cukup
40 7.8
Data Cukup
30 15.4
Data Cukup
Panjang Lutut PL
55 4.5
Data Cukup
45 7.5
Data Cukup
42 2.9
Data Cukup
36 2.7
Data Cukup
40 4.0
Data Cukup
30 6.6
Data Cukup
Panjang Popliteal
PPo
55 4.6
Data Cukup
42 7.0
Data Cukup
43 3.2
Data Cukup
37 3.5
Data Cukup
40 6.4
Data Cukup
30 6.8
Data Cukup
Lebar Bahu LB
54 8.9
Data Cukup
44 11.0
Data Cukup
42 9.5
Data Cukup
38 5.8
Data Cukup
38 3.7
Data Cukup
29 10.6
Data Cukup
Lebar Pinggul LPi
53 8.3
Data Cukup
44 23.1
Data Cukup
41 15.8
Data Cukup
38 22.5
Data Cukup
39 12.6
Data Cukup
29 16.5
Data Cukup
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.2.3.4 Uji Kenormalan Data