Perancangan Konsep Pemberian Bentuk Pada Skets Detail

Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan meja dan kursi yang ergonomis adalah sebagai berikut: 1. Pertimbangan antropometrik. Pertimbangan antropometrik dalam perancangan meja dan kursi menurut Panero dan Zelnik 2003 adalah sebagai berikut: a. Tinggi tempat duduk dimana posisi duduk memungkinkan telapak kaki untuk menapak pada permukaan lantai. b. Kedalamam landasan sesuai terhadap jarak dari pantat kelipatan dalam lutut. c. Sandaran punggung yang dapat menopang bagian kecil punggung dan tersedia tempat tambahan bagi penonjolan daerah pantat. 2. Meja dan kursi yang dirancang dapat memenuhi fungsi utama dan tambahannya. Fungsi utama kursi adalah sebagai alas penyangga punggung dan bokong saat belajar sedangkan fungsi utama meja adalah sebagai alas tempat tangan dan buku pelajaran saat melakukan aktivitas belajar. Fungsi tambahan yang ingin dirancang adalah laci meja sebagai tempat penyimpanan atau peletakan tas siswa. 3. Dimensi ukuran meja dan kursi ditentukan melalui persentil data antropometri. Penentuan persentil disesuaikan terhadap pemenuhan mayoritas dimensi tubuh siswa. 4. Perancangan fungsi tambahan laci meja dapat memenuhi persyaratan bagi ruang kaki siswa saat belajar.

5.3.2 Perancangan Konsep

Berdasarkan pernyataan masalah, kendala dan kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan meja dan kursi ergonomis diatas maka konsep perancangan yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ingin dilakukan terdiri dari dua konsep yaitu konsep perancangan meja dan kursi yang bersifat tetap one piece dan konsep adjustable. Konsep yang bersifat tetap terdiri dari satu kursi dan satu meja dengan fungsi tambahan laci dan dimensi yang sesuai terhadap mayoritas siswa pada setiap tingkatan kelas. Salah satu keuntungan dengan konsep ini adalah stabilitas produk, karena tidak ada bagian yang perlu dirakit. Konsep perancangan adjustable terdiri dari kursi dan meja yang dapat disesuaikan tinggi dan lebarnya pada kursi dan dapat disesuaikan tingginya pada meja. Adapun skema konsep perancangan meja dan kursi ditampilkan pada Gambar 5.9

5.3.3 Pemberian Bentuk Pada Skets

Solusi-solusi dalam skema dikembangkan lebih lanjut menjadi produk atau benda teknik yang dibentuk. Adapun gambar teknik perancangan meja dan kursi ergonomis berdasarkan antropometri dan tingkatan kelas yang sesuai dengan konsep perancangan fix dan adjustable ditampilkan pada Tabel 5.8.

5.3.4 Detail

Detail atau perincian merupakan fase akhir dimana memberikan ukuran detail dari poin-poin yang perlu ditentukan. Adapun detail dari variabel dimensi perancangan meja dan kursi sekolah secara ergonomis berdasarkan persentil antropometri yang digunakan perancang adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Pemberian Bentuk pada Perancangan Konsep Fix Kursi Meja Bagian Gambar Keterangan Bagian Gambar Keterangan Sandaran kayu Alas dudukan kayu Alas meja kayu Rangka kaki kursi kayu Rangka kaki meja kayu Produk akhir Produk akhir Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Pemberian Bentuk pada Perancangan Lanjutan Konsep Adjustable Kursi Meja Bagian Gambar Keterangan Bagian Gambar Keterangan Sandaran Busa Metal Alas dudukan Busa Metal Alas meja Kayu Metal Rangka kaki kursi Metal Karet Rangka kaki meja Metal Karet Produk akhir Produk akhir Sumber: Hasil Perancangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Fasilitas sekolah yang ergonomis kursi meja desain fungsi konsep dimensi Landasan dudukan sandaran Tinggi panjang lebar Fix TPo LPi PPo Tinggi lebar TB LB Kursi yang ergonomis desain fungsi konsep dimensi Tinggi panjang lebar Fix Meja yang ergonomis Tpo+TS PRS PRT Utama Tambahan Tempat penyimpanan tas Adjustable Adjustable Rangka Kaki kursi Landasan dudukan Rangka Kaki meja Tingkatan I Tingkatan II Tingkatan III Kls. 1 dan 2 Kls. 3 dan 4 Kls. 5 dan 6 Tingkatan I Tingkatan II Tingkatan III Kls. 1 dan 2 Kls. 3 dan 4 Kls. 5 dan 6 Gambar 5.9 Skema Konsep Perancangan Meja dan Kursi Ergonomis Sekolah Dasar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Tinggi dudukan kursi Tinggi dudukan kursi ditentukan dari tinggi popliteal siswa. Ukuran Tinggi kursi pada konsep perancangan fix diambil dari data antropometri siswa dengan persentil 5 th . Persentil 5 th digunakan karena tekanan yang terjadi dibagian bawah paha adalah salah satu penyebab ketidaknyaman. Kondisi ini muncul bila permukaan tempat duduk terlalu tinggi letaknya. Tinggi tempat duduk yang dapat mengakomodasi pemakai dengan tinggi popliteal terkecil juga dapat membuat nyaman pengguna dengan tinggi popliteal lebih besar panero zelnik 2003. Tinggi minimum dudukan kursi pada konsep adjustable diambil dari persentil 5 th dan tinggi maksimum diambil dari persentil 95 th . 2. Panjang kursi Panjang kursi ditentukan dari panjang popliteal siswa. Dalam hal ini ukuran panjang kursi ditentukan dengan data antropometri siswa yang terkecil yaitu dengan persentil 5 th . Persentil 5 th digunakan karena dapat mengakomodasi jumlah terbesar pemakainya. Ukuran panjang minimum dudukan kursi siswa pada konsep adjustable diambil dari persentil 5 th dan ukuran panjang maksimum diambil dari persentil 95 th . 3. Lebar kursi Lebar kursi ditentukan dari lebar pinggul siswa. Dalam hal ini ukuran lebar kursi ditentukan dengan data antropometri siswa yang terbesar yaitu dengan persentil 95 th . Persentil 95 th digunakan agar dapat mengakomodasi jumlah terbesar pemakainya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Tinggi sandaran punggung kursi Tinggi sandaran punggung ditentukan dari tinggi bahu dalam posisi duduk. Dalam hal ini ukuran tinggi sandaran punggung kursi ditentukan dengan data antropometri siswa yang terbesar yaitu dengan persentil 95 th . Persentil 95 th digunakan agar dapat mengakomodasi jumlah terbesar pemakainya. 5. Panjang sandaran punggung kursi Panjang sandaran punggung kursi ditentukan dari lebar sisi bahu siswa. Dalam hal ini ukuran panjang sandaran punggung kursi ditentukan dari data antropometri siswa yang terbesar yaitu dengan persentil 95 th . Persentil 95 th digunakan agar dapat mengakomodasi jumlah terbesar pemakainya. 6. Panjang meja Panjang meja ditentukan oleh panjang rentang siku. Dalam hal ini ukuran panjang meja ditentukan dengan data persentil 50 th siswa. Persentil 50 th digunakan agar dapat mengakomodasi keseluruhan pemakainya. 7. Lebar meja Lebar meja ditentukan oleh panjang rentang tangan ke depan. Dalam hal ini ukuran lebar meja ditentukan dengan data antropometri siswa rata-rata yaitu dengan persentil 50 th . 8. Tinggi meja Tinggi meja ditentukan oleh tinggi popliteal ditambah dengan tinggi siku dalam posisi duduk. Pada konsep fix tinggi meja diambil dari data antropometri dengan persentil 50 th . Penentuan tinggi meja minimum pada konsep adjustable Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara diambil dari persentil 5 th dan penentuan tinggi maksimum diambil dari persentil 95 th . 9. Jarak laci dan Tinggi laci Laci digunakan sebagai tempat penyimpanan tas bagi siswa. Meja dirancang dengan membuat laci di bagian tengah hingga kebelakang meja agar tidak mengganggu area ruang kaki saat belajar. Jarak laci terhadap area kaki ditentukan dengan pengurangan dimensi panjang lutut dengan panjang popliteal ditambah dengan panjang telapak tangan. Persentil yang digunakan pada panjang lutut, panjang popliteal dan panjang telapak tangan adalah persentil 95 th , 5 th dan 50 th . Rekapitulasi detail perancangan meja dan kursi beserta spesifikasinya berdasarkan konsep fix dan konsep adjustable ditampilkan pada Tabel 5.9. Detail gambar akhir perancangan meja dan kursi berdasarkan tingkatan pada kedua konsep ditampilkan pada Tabel 5.10 sampai Tabel 5.11 dan gambar produk akhir setiap tingkatan pada setiap konsep ditampilkan pada Gambar 5.10 dan Gambar 5.11. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10 Detail Perancangan Kursi dan Meja Berdasarkan Konsep Adjustable Detail Tingkatan Kursi Meja Tingkatan I Tingkatan II Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10 Detail Perancangan Kursi dan Meja Berdasarkan Konsep Adjustable Lanjutan Detail Tingkatan Kursi Meja Tingkatan III Tabel 5.11 Detail Perancangan Kursi dan Meja Berdasarkan Konsep Fix Detail Tingkatan Kursi Meja Tingkatan I Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11 Detail Perancangan Kursi dan Meja Berdasarkan Konsep Fix Lanjutan Detail Tingkatan Kursi Meja Tingkatan II Tingkatan III Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.10 Perancangan Meja dan Kursi pada Setiap Tingkatan Konsep Fix Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.11 Meja dan Kursi Hasil Perancangan Pada Setiap Tingkatan Konsep Adjustable Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis

Standard Nordic Questionnaire Berdasarkan persentasi keluhan musculoskeletal disorders siswa pada Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa keluhan sangat sakit dialami siswa pada bagian pergelangan tangan kanan sebesar 5.9 hal ini dikarenakan sikap belajar menulis, menggambar dilakukan siswa dengan menggunakan tangan kanan. Keluhan ini tergolong kecil karena sikap belajar siswa tergolong kedalam jenis pekerjaan yang ringan dengan tugas menulis ataupun menggambar. Berdasarkan persentasi keluhan musculoskeletal disorders siswa pada Tabel 5.2 dan Gambar 5.1 keluhan sakit sering dialami siswa pada leher bagian atas sebesar 44 , keluhan pada pergelangan tangan kanan sebesar 41 , keluhan pada punggung sebesar 33 , dan keluhan pada tangan kanan sebesar 26 . Keluhan sakit pada leher bagian atas dan punggung dikarenakan posisi tubuh siswa yang membungkuk karena meja terlalu tinggi dengan siswa. Keluhan pada pergelangan tangan kanan dan tangan kanan dikarenakan meja terlalu tinggi sehingga lengan atas tangan siswa naik keatas hampir sejajar saat menulis. Berdasarkan persentasi keluhan musculoskeletal disorders siswa pada Tabel 5.2 dan Gambar 5.1, keluhan agak sakit dialami siswa pada bagian leher bagian bawah sebesar 46 , keluhan pada bagian punggung sebesar 43 , keluhan pada kaki kiri sebesar 45 dan keluhan pada leher atas sebesar 40 . Keluhan pada kaki dikarenakan posisi kaki siswa saat belajar dalam keadaan menggantung dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara