8.  Stopwatch Digitimer China. 9.  Mikromotor Strong, Korea.
Gambar 8. Mikromotor.
10. Bur Frasser.
Gambar 9. Bur frasser. 11. Kertas pasir no: 600, 800, 1000.
Gambar 10. Kertas Pasir. 12. Emery.
Gambar 11. Kertas Emery.
13. Pinset dan Lekron. 14. Inkubator. Memmert
Gambar 12. Inkubator.
15. Alat uji kekuatan impak Charpy impact test  Time China.
Gambar 13.Charpy impact test.
16. Wadah perendaman yang terbuat dari plastik. 17. Plastik selopan.
3.8.2 Bahan Penelitian
1.  Tablet pembersih gigitiruan effervescent polident fresh active
®
.
Gambar 14.Tablet Polident.
2.  Resin akrilik QC-20 England
®
.
Gambar 15. akrilik
3.  Could mould seal QC-20 England
®
.
Gambar 16. Could mould seal. 4.  Vaselin.
Gambar 17. Vaselin. 5.  Aquadest.
Gambar 18. Aquadest.
6. Gips tipe 2 Super Gips
Gambar 19. Gips.
3.9 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:
3.9.1 Pembuatan Master Plat
Master plat dibuat dari logam stainless steel ditempah dengan ukuran 65 mm x10 mm x 2,5 mm
9,16
sebanyak 3 buah.
3.9.2 Pembuatan Mould
16,20
1.  Membuat adonan gips keras dengan perbandingan terhadap air  200 gr : 100 ml.
2.  Adonan diaduk dengan spatula dan dipastikan semua tercampur homogen. 3.  Adonan gips yang telah homogen dimasukan kedalam kuvet bawah yang telah
disiapkan sambil digetarkan Gambar 20.a. 4.  Master  plat yang telah diolesi dengan vaselin diletakan pada adonan dalam
kuvet sampai permukaan master  plat dan gips menjadi rata Gambar 20.b.
Gambar 20. Adonan gips yang telah homogen dalam kuvet bawah a, master
plat diletakan sama rata dengan permukaan gips b.
5.Gips dibiarkan mengeras ± 15-20 menit sampai panas gips hilang. 6.  Setelah  gips  mengeras, permukaan atas gips dan master  plat diolesi dengan
vaselin. Kuvet bagian atas disatukan dengan kuvet bawah dan diisi dengan adonan
gips  perbandingan  gips  dan air 200 gram : 100 ml, kemudian kuvet ditutup dan dipastikan kuvet atas dan bawah berkontak dengan rapat.
7.  Setelah gips pada kuvet atas mengeras, kuvet dibuka dan master  plat dikeluarkan dengan perlahan, sehingga didapat hasil cetakan mould  yang sesuai
dengan master plat Gambar 21.a. 8.  Mould  diolesi dengan could mould seal   sebagai  separating  medium
Gambar 21.b.
Gambar 21. Mould a, pengolesan Could mould seal pada mould b.
3.9.3 Pembuatan Sampel Resin  Akrilik Polimerisasi Panas
1. Polimer dan monomer diaduk perlahan dalam pot akrilik dengan perbandingan polimer 9 gr : monomer 3,6 ml hingga homogen dan mencapai fase dough. Pada
tahap ini adonan tidak akan lengket lagi bila disentuh dengan tangan ataupun spatula. 2. Setelah mencapai fase dough,  adonan dimasukan kedalam mould, kemudian
tutup dengan  plastik selopan dan kuvet atas dipasangkan Gambar 22.a. 3. Kuvet di-press  hingga kencang proof press, kemudian kuvet yang telah di-
press  dibuka kembali. Kelebihan akrilik dibersihkan dan dibuang kemudian kuvet ditutup kembali.
a                                                           b
4. Kuvet ditekan kembali menggunakan press  manual sampai bagian kuvet atas dan bawah berkontak rapat final press Gambar 22.b.
5. Baut kuvet dipasang dan dikunci untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik.
6. Proses curing.
Gambar 22. Plastik selopan yang diletakan diatas mould yang telah diisi resin akrilik polimerisasi panas a, pengepressan kuvet b.
3.9.4 Curing pemanasan
Proses curing  dilakukan dengan memasukan kuvet kedalam waterbath yang berisi air. Pemanasan dimulai pada suhu kamar dan dinaikan terus hingga suhu air di dalam
kuvet yang berisi resin akrilik polimerisasi panas mencapai temperatur 74
o
C dan dipertahankan  selama 1,5 jam, kemudian proses polimerisasi dilanjutkan dengan
menaikan  suhu menjadi 100
o
C  dan dibiarkan selama 1 jam, setelah itu perlahan suhu air di dalam waterbath  diturunkan hingga mencapai suhu ruangan agar kuvet
yang berisi sampel dapat dikeluarkan dari waterbath. Kemudian kuvet dikeluarkan dari  waterbath  dan biarkan dingin dalam suhu ruangan hingga sampel dapat
dikeluarkan dari  mould  dan dapat dipoles.  Proses  curing  yang tidak baik akan berpengaruh pada  sampel yang dihasilkan hingga mempengaruhi uji yang akan
dilakukan pada sampel tersebut.
1
a                                                         b