Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p value antara kelompok kontrol dengan kelompok perendaman 15 kali adalah
p = 0,0001 p 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perendaman 15 kali.
Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p value antara kelompok perendaman 5 kali dengan kelompok perendaman 10 kali
adalah p = 0,005 p 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perendaman 5 kali dengan kelompok perendaman 10 kali.
Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p value antara kelompok perendaman 5 kali dengan kelompok perendaman 15 kali
adalah p = 0,0001 p 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perendaman 5 kali dengan kelompok perendaman 15 kali.
Dari hasil perhitungan uji Least Significant Difference LSD didapatkan nilai p value antara kelompok perendaman 10 kali dengan kelompok perendaman 15 kali
adalah p = 0,0001 p 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perendaman 10 kali dengan kelompok perendaman 15 kali.
BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukan adanya penurunan kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok yang
direndam dalam larutan tablet pembersih gigitiruan polident. Hal ini dipengaruhi oleh adanya sifat menyerapan air resin akrilik polimerisasi panas jika berkontak dengan
suatu larutan. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Susilaningtyas, dkk 2012 yang merendam sampel resin akrilik dalam larutan natrium hipoklorit 0,5,
dimana terjadi penurunan kekuatan impak yang signifikan dikarenakan terjadi penyerapan zat cair secara difusi diantara molekul resin akrilik polimerisasi panas
tersebut. Molekul zat cair akan berdifusi kedalam struktur resin akrilik polimerisasi panas dan menempati posisi diantara polimer hingga menyebabkan ikatannya menjadi
lemah.
16
Lemahnya ikatan ini akan menurunkan sifat-sifat resin akrilik, dalam hal ini sifat kekuatan impaknya.
Penurunan kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas juga dipengaruhi oleh kandungan Sodium bicarbonate atau dengan nama lain natrium bikarbonat yang
terkandung dalam tablet polident. Dimana Sodium bicarbonate ini bersifat abrasif terhadap permukaan sampel resin akrilik polimerisasi panas,
26
permukaan sampel yang terpapar dengan larutan abrasif ini lama kelamaan akan terkikis dan struktur dari
polimer resin akrilik ini akan berkurang, sehingga dengan berkurangnya struktur dari resin akrilik polimerisasi panas ini maka dapat mempengaruhi kekuatan impak dari
resin akrilik polimerisasi panas tersebut.
29
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peracini, dkk 2009 yang menyebutkan adanya penurunan sifat
mekanis yang signifikan pada sampel resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam beberapa larutan tablet pembersih gigitiruan yaitu Corega Tabs-USA
dan Bony Plus-Switzerland.
21,23
Selain itu bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Effendi, dkk 2012 mengenai pengaruh perendaman resin akrilik Heat cured dalam
larutan natrium bikarbonat 5 terhadap kekuatan impak menyimpulkan bahwa terjadi penurunan kekuatan impak yang signifikan setelah perendaman resin akrilik
polimerisasi panas dalam larutan natrium bikarbonat 5 pada perendaman 4 jam dan 8 jam.
29
Hal ini dikarnakan sifat natrium bikarbonat yang abrasif terhadap permukaan lempeng resin akrilik polimerisasi panas.
26
Hasil penelitian ini juga menunjukan penurunan kekuatan impak yang signifikan antara kelompok frekuensi 5 kali dengan kelompok frekuensi10 kali, kelompok
frekuensi 5 kali dengan kelompok frekuensi 15 kali, dan kelompok frekuensi 10 kali dengan frekuensi 15 kali perendaman. Hal ini dikarnakan semakin lama dan
seringnya perendaman dilakukan dalam larutan tablet pembersih gigitiruan polident, maka semakin banyak larutan polident yang diserap sehingga terjadi perubahan yang
bertahap pada sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jubhari, dkk 2011 dimana setelah
dilakukan perendaman sampel resin akrilik polimerisasi panas dalam tablet effervescent selama 5 menit dalam 1, 3, 5, 7 dan 10 hari perendaman, maka terlihat
kelompok perendaman 10 hari memiliki kekuatan transversal terendah dibanding kelompok perlakuan lainnya.
2
Pada penelitian ini kekuatan impak terbesar ada pada kelompok kontrol tanpa perlakuan dengan rata-rata dan standar deviasi adalah sebesar 6,86 ± 0,093 x 10
-3
Jmm
2
, sedangkan kekuatan impak terendah ada pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam larutan polident selama 5 menit dengan
frekuensi perendaman 15 kali perendaman, dimana rata-rata dan standar deviasinya adalah sebesar 4,92 ± 0,253 x 10
-3
Jmm
2
..
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan kekuatan impak yang signifikan pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam larutan tablet pembersih gigitiruan
polident pada frekuensi 5, 10 dan 15 perendaman selama 5 menit. 2. Semakin lama perendaman sampel resin akrilik polimerisasi panas dalam
larutan tablet pembersih gigitiruan polident, maka kekuatan impaknya semakin rendah.
6.2 Saran
1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi data awal bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh larutan tablet pembersih gigitiruan
effervescent. 2. Diperlukan penelitan lebih lanjut untuk meneliti pengaruh larutan tablet
pembersih gigitiruan effervescent terhadap sifat-sifat resin akrilik polimerisasi panas. 3. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi pertimbangan bagi konsumen
pengguna tablet pembersih gigitiruan untuk memilih tablet pembersih gigitiruan yang memiliki efek buruk bagi basis gigitiruannya.